6. PC baru

8 3 0
                                    




Brakk

"Kau harus menggajiku 10x lipat untuk ini",

Pemuda dengan setelan casual itu terduduk disofa empuk diruangan setelah dengan sangat sopan mendobrak pintu besar dengan ukiran nama 'Direktur' didepannya.

Helaan nafas terdengar diiringi suara debukan dari tumpukan kertas yang menggunung dimeja. Seorang pemuda berjas hitam pelakunya. Berjalan mendekat dan ikut duduk berhadapan dengan pemuda lain yang menatapnya kesal.

"Kau menemukannya ?",

"Apa yang mau kau tau dari bocah kedokteran semester tiga sepertinya ?",

Pemuda yang ditanya tersenyum miring. Menyenderkan bahunya ke bantalan sofa dan matanya yang jadi sibuk menatap langit-langit kantornya.

"Akan kujelaskan jika aku menemukan keseruannya",

"Kau ingin main-main ?",

Hening cukup lama sampai suara rendah dan seksi itu menjawab "Tidak",

"Lalu?",

"Bocah itu menarik. Kupikir kami berdua memiliki kesamaan", jawabnya kemudian menegakkan badan. Menemukan teman mudanya itu menatapnya penuh selidik, ia terkekeh kecil.

"Bagaimana pencarianmu sejauh ini ? Aku mengharapkan hasil yang kurang lebihnya bisa menemukan alasan untuk menggajimu 10x lipat dari sebelumnya",

"Tidak banyak, tapi kau harus bersyukur menemukan hacker keren sepertiku. Datanya terlalu sulit ditembus, padahal dia hanya anak kedokteran. Apa yang mau ditutupi dengan sandi-sandi gila yang hampir membuat komputerku nge blank?",

Yang berjas hitam tertawa "Pada akhirnya kau menemukan apa yang membuatku tertarik kan ?", tanyanya dengan alis yang terangkat.

Si Casual berdecak sebelum mengeluarkan amplop cokelat ukuran sedang dari saku dalam outernya. "Ini yang kutemukan, hanya satu dan tidak ada salinan. Karena hebatnya data itu langsung menghilang setelah sempat masuk beberapa detik ke disk ku", ujarnya lalu melempar benda itu sembarangan ke atas meja kaca depannya.

"Jika tanganmu itu tidak berguna, sudah kupastikan ku potong dan ku pajang bersama dengan kepala kijang dikamarku. Pasti akan indah",

"Auuwww atu tacut cekali bunaa..tolongg..anakmu akan dimutilasi huhuhu..",

"Sialan !! Kau membuatku mual Park Jisung",

Pemuda yang diketahui namanya Jisung itu hanya menatapnya remeh dan mulutnya bergerak untuk mengolok-olok tanpa suara. Si Jas hitam mendengus, sedikit memberi toleransi karena memperkerjakan anak dibawah umur sepertinya.

Pandangannya kemudian teralih pada amplop cokelat diatas meja, tangannya terulur hendak mengambil sebelum tangan besar lain menghadangnya. "Tidak masalah kalau pesangonku kurang dari 10x lipat, tapi aku minta PC baru. Apple iMac Pro keluaran terbaru tahun ini sudah ada dimejaku sore ini, bisa ?",

Jisung dan permintaan lolipopnya.

"Aku bahkan belum melihat hasil kerjamu tapi kau sudah memalakku. Mau pensiun dini kau hah ?!",

"Bukan masalah, lagi pula yang selama ini butuh adalah kau. Aku menghilang pun, nanti kau pasti mencari dan membantingku lagi ke kantor sampahmu ini",

Jisung dan kalimat sarkasnya.

Si jas hitam menatapnya dengan rahang menganga. Dengan tinggi 180km, tampan dan jenius sepertinya bukan hal yang sulit untuk mendapatkan uang. Kemampuan luarbiasa yang diinginkan banyak orang itu juga sudah ia kuasai bahkan sebelum lulus SMP. Ia mengakuinya.

DRAMA || BTS X NCT ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang