Long time no see Yorobun...
Ada yang masih nunggu ceritanya? :vHere we go
"Bunda kenal ?",
Namjoon bertanya bingung ketika tiga orang asing didepannya datang berbondong-bondong menuju ruang perawatan anaknya. Apalagi ditambah Ji Eun yang girang mendapati pemuda yang keliatannya paling muda diantara mereka menggunakan seragam SMA. Ia langsung memeluknya tanpa permisi mengundang raut terkejut beberapa orang disana.
"Nggak si yah, tapi bunda lagi pengen liat adek pake baju ginian. Nanti kalo dah sembuh beliin yang sama ya yah, biar dipake adek. Pasti ganteng banget",
Namjoon sweetdrop. Ia rasa memang ada bungsu kecil Jeon yang bersemayam diperut tercintanya.
"Sini", katanya sembari menarik pelan pergelangan tangan Ji Eun untuk berdiri disampingnya. Akibat tindakan itu pelukannya terlepas, membuat pemuda dengan name tag Lee Mark itu tersenyum canggung.
"Saya Lee Mark tuan. Maaf jika kedatangan kami menganggu. Kami hanya ingin menjenguk teman kami, namanya Jeon Jungkook ", ucapnya sopan dengan sekalian memperkenalkan diri.
"Kalian siapanya ?", tanya Ji Eun menjadi ragu-ragu. Khawatir jika anaknya terlibat dalam suatu geng yang berbahaya. Naluri seorang ibu ketika ada orang asing menanyakan anaknya.
Ck, orang asing tapi langsung dipeluk. Dan apa itu astaga, apa ada yang lebih berbahaya lagi dari Butterfly heh ?
"Um.. kami hanya temannya", jawab Mark dengan menunduk. Menghindari tatapan Namjoon yang seakan ingin mengulitinya.
Ji Eun menyadari itu dan langsung mencubit pinggang suaminya itu dengan sayang. Korbannya meringis, menggaruk tengkuknya canggung. "Aku menakutimu ?",
Hampir saja Mark mengangguk sebelum Jungwoo menengahi pembicaraan bak sidang itu dengan melebarkan senyumannya ramah. Adiknya ini memang belum bisa mencairkan situasi sepertinya.
"Saya Jungwoo tuan, temannya Jungkook. Dan beliau Park MinHyun seorang pemilik apotik dimana kami bekerja paruh waktu bersama", katanya memperkenalkan diri. "Kurasa anda sekalian orangtuanya. Apakah saya benar?", lanjutnya masih tersenyum ramah.
Terdiam beberapa detik untuk mencerna, pasangan old money ini mengerjap bersamaan.
Mulai menyadari sesuatu lalu tersenyum haru. Ternyata anak mereka yang dulunya suka mengompol dan pup sembarangan sudah sebesar ini dan bisa beradaptasi dilingkungan baru. Selama ini Jungkook hanya mengatakan kesehariannya melalui telfon dan jika keduanya ingin menyelidiki kebenarannya melalui anggotanya juga dilarang. Namun ketika dihadapkan situasi yang sebenarnya seperti ini. Astagaa, mereka harus merayakannya.
Apa yang harus dihadiahkannya nanti ? Masing-masing selusin untuk sepatu boots LV, lamborghini dan sepatu Gucci apakah cukup ? Atau haruskah membangun satu hotel berbintang lima atas nama anaknya ? Atau apa ?
"Bun, itu tadi namanya halu ya?", tanya si ketua pemilik organisasi berbahaya di dunia dengan wajah bodohnya.
Ji Eun mengangguk polos. "Kayaknya iya yah. Halu pun kalo bisa beli, kenapa nggak? Ayah kalo mau beli pabrik kesenengannya si adek juga bisa",
"Betul tuh betul. Tinggal dateng, bayar, selesai",
Keduanya sama saja. Kalau sedang error begini kompaknya minta ampun. Pembicaraannya tak kunjung mendapat titik temu. Mereka masih saja saling menyahuti dengan kalimat bodoh. Saking asiknya berkhayal dan mengobrol tentang reaksi anaknya akan pemberian mewah yang akan diberikan nanti sampai tidak menyadari hilangnya ketiga orang yang menurut keduanya asing tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
DRAMA || BTS X NCT ||
Fanfiction"Aku menunggu keputusannya. Biarlah seperti ini dulu, anggap saja aku sedang memberikannya kesempatan lain. Bila tidak ada yang berubah, aku akan berikan padanya balasan yang setimpal atau bahkan lebih dari itu. Tunggu saja"