"Ada yang bisa dibantu tuan ?",
Jungkook yang asik celingukan tak tentu arah didepan gedung pencakar langit itu menoleh. Senyumnya merekah mendapati bapak satpam yang cukup peka menghampiri dirinya yang cukup bodoh karena berdiri hampir sepuluh menit tidak ada kemajuan di area itu.
"Apa bisa bertemu dengan orang ini ? Aku ingin mengembalikan barangnya",
Satpam itu mendekat, memperhatikan secara seksama kartu identitas yang disodorkan padanya. Alisnya berkerut membuat Jungkook harap-harap cemas kalau ternyata dia salah alamat.
"Bagaimana bisa kartu ini ada pada anda tuan ? ", tanyanya penuh selidik. Jungkook secara spontan meneguk ludahnya. Ia seperti diinterogasi paska melakukan pencurian identitas disini.
"Ce-ceritanya cukup panjang", jawabnya terbata. Satpam itu memicing semakin curiga.
"Begini saja. Aku titipkan ini pada paman ", Jungkook menyerahkan paperbag yang diterima dengan reflek oleh satpam itu. "Katakan aku sudah menjahit, mencuci dan menyetrikanya. Dan untuk bajuku lupakan saja, simpan sebagai kenang-kenangan dan letakkan di museum jika perlu ",
"Baiklah",
Jungkook berjengit kaget saat suara familiar terdengar dari arah belakangnya. Membalikkan badan dan menemukan pemuda yang pernah ia selamatkan waktu itu, berdiri dengan gagahnya.
"Ka-kau..",
"Astaga.. dia lucu. Kenapa dia kaget seperti itu ? Aku bukan hantu atau semacamnya kan paman Shin ?",
Satpam itu hanya tersenyum canggung. Menyerahkan paperbag yang tadi dibawanya ke atasannya tersebut. "Ini tuan. Anak muda ini tadi ingin bertemu anda. Saya pikir dia pencuri karena membawa ID anda tuan. Maafkan saya jika praduga atau tindakan saya ada yang salah", ujarnya penuh kesopanan.
Pemuda itu hanya mengangguk dan menerima paper bag itu, tersenyum tipis kala menemukan objek yang dibicarakan diam seperti patung dengan kepala menunduk disampingnya.
"Terimakasih. Mau mampir-",
"JEON JUNGKOOK !! BISAKAH KAU LEBIH CEPAT SEDIKIT ?!! PROF BYUN AKAN MEMENGGAL KITA JIKA TERLAMBAT DIPRAKTIKUMNYA !!",
Ah ternyata anak kelinci ini tidak datang sendiri. Induknya yang berada di mobil parkiran depan sudah mencak-mencak karena menunggu anaknya terlalu lama untuk menyelesaikan urusan.
Jungkook meringis menahan malu. Matanya melirik tak enak pada dua orang didepannya yang sedang asik menahan tawa.
Jaemin sialan, umpatnya dalam hati.
"Kalau begitu saya pamit undur diri", ujarnya tergesa dan langsung ngacir kearah mobil sahabatnya itu. Masuk kekursi penumpang depan dan melajur dengan kecepatan sedang. Mengabaikan tatapan pemuda asing yang sampai saat ini lagi-lagi belum ia ketahui namanya.
"Jeon Jungkook ya.."
"Siapa pria tadi ?", tanya Jaemin dengan berbisik.
Jungkook menoleh. Menggerakkan mulut demi mengatakan 'apa' tanpa suara.
![](https://img.wattpad.com/cover/350080364-288-k651007.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DRAMA || BTS X NCT ||
Fiksi Penggemar"Aku menunggu keputusannya. Biarlah seperti ini dulu, anggap saja aku sedang memberikannya kesempatan lain. Bila tidak ada yang berubah, aku akan berikan padanya balasan yang setimpal atau bahkan lebih dari itu. Tunggu saja"