Enemy 23 (End)

12.2K 406 2
                                    

"Chenleeeee!"

Sosok mungil kloningan haechan pagi ini masih bergelung nyaman di selimut, pagi ini.

"Euuuuhhh masih ngantukk!"

Anak mungil kesayangan mamah haechan dan papa Mark kini mau nggak mau bangun dari mimpi nyamanya. Daripada nanti kena omel kan?.

"Dek ayo bangun"

Haechan narik selimut anaknya, terus di lipet.

"Mamahh"

Uluhuluhh anaknya ini manja bangettt, nggak papa. Mumpung masih mau manja manjaan nggak masalah.

"Turun yu udah di tunggu sama papa"

Haechan ngelus punggung anaknya, terus di rapihin rambutnya yang berantakan. Duh bibitnya Mark Jung ini nggak main main hasilnya.

"Papa?"

"Iya papa, turun yuk"

Haechan bawa anaknya turun, belum mandi tapi. Nggak masalah, bisa mandi nanti.

"Good morning baby"

Dari bawah Mark dengan koran paginya dan kacamata bacanya sambut putranya yang turun bareng istrinya.

"Papa!"

Chenle langsung tubruk tubuh kekar papanya, emang dua hari yang lalu papanya itu lagi keluar kota karena urusan bisnis, jadi nggak ketemu.

"Uhh kangen banget sama kesayangan papa ini"

Haechan jalan ke meja makan buat susun piring, pagi ini dia cuma bikin sarapan simpel sesuai kemauan anaknya semalem, cuma telur dadar, roti panggang, sama susu. Buat seratnya haechan ada nyiapin salad sayur.

Mark giring anaknya buat jalan ke meja makan, haechan udah duduk dulu, sebelum makan Mark pimpin doa.

"Dek katanya kamu mau joging?"

Haechan nanya ke anaknya yang lagi di suap makan sama Mark.

"Iya mama, sama JiSung"

"Sama siapa?"

Waduh, nih bapaknya chenle udah keluarin aura aura nggak mengenakan nih.

"Chenle mau joging sama jisung papa, boleh kan?"

Chenle keluarin jurus andalannya, papanya ini posesif sekali kalo sama istri dan anaknya.

Haechan diem aja sih, dia juga udah tahu semalem, soalnya jaemin ada chatting sama haechan semalam.

"Udah kak, nggak papa. Kata jaemin Deket kok cuma di sekitar komplek"

Mark menghela nafas pendek, mau gimana lagi, ini yang minta nyonya besar.

"Yaudah hati hati"

Chanel senyum puas.

"Iyah!"

(🌏)

Setelah chenle pergi, haechan beresin bekas makan setelah ini duduk di sofa depan tv yang ada suaminya.

"Dek semalam chenle bilang ke kakak"

Haechan bingun, minta apa lagi nih anaknya.

"Bilang apa?"

Mark senyum misterius.

"Katanya dedek minta adek"

Mulai kan, haechan males nih kalo suaminya mulai ngibul gini. Haechan nampilin wajah datarnya, adek gimana?!? Orang dulu waktu dia muntah muntah terus di kira hamil sama mamihnya aja chenle nangis sampe nggak mau makan dua hari, ternyata waktu itu haechan cuma masuk angin aja. Ini tiba tiba nggak ada ujan angin anaknya minta adek?!?

My Teacher My Enemy (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang