5-COMMA

149 13 1
                                    

Nanon kini sudah tiba di Rumah Sakit tempat ayahnya melakukan perawatan untuk terapi penyakit kanker nya.

Kedatangannya langsung di sambut oleh beberapa perawat yang menyediakan stretcher karena ayahnya akan langsung di bawa ke Ruang Radiologi untuk menjalani terapi X-Ray selama kurang lebih 2 jam.

Nanon kini tengah duduk di kursi Ruang Tunggu hingga seorang Dokter keluar dari ruang perawatan sambil berkata. "Tuan, keluarga Tuan Kirdpan?"

"Iya, saya anaknya, Dok. Saya Nanon. Bagaimana kondisi ayah saya?" Tanya Nanon kemudian Dokter tersebut tersenyum sambil menjawab. "Sel kanker nya memang sebagian sudah menyebar ke beberapa organ lainnya tetapi karena Tuan Khunakorn sering melakukan terapi untuk kanker nya. Sel kanker yang menyebar itu tidak sepenuhnya menyebar kembali. Namun, terapi ini harus selalu dilakukan seumur hidup untuk menekan sel kanker nya." Jelas Dokter membuat Nanon menganggukkan kepala tanda mengerti.

"Baiklah, Dok. Saya titip ayah saya disini untuk menjalani perawatan karena akhir-akhir ini saya sibuk di kampus untuk mengurus beberapa pekerjaan."

"Tuan bisa percayakan semuanya kepada seluruh tenaga medis disini karena Rumah Sakit ini di bangun atas saran dari Tuan Kirdpan sendiri. Kalau begitu saya pemirsi dulu, Tuan. Tuan bisa meninggalkan Tuan Kirdpan disini sampai semua tindakan terapinya selesai, bisa kembali lagi kesini."

"Baiklah, Dok. Saya juga permisi mau pergi masih ada urusan di kampus."

"Iya. Silakan." Ramah Dokter itu kemudian Nanon pun keluar dari Rumah Sakit itu menuju parkiran untuk menjalankan mobilnya kembali ke rumah karena baru saja ia di hubungi oleh Lookjun asisten nya. Kalau hari ini adalah rapat untuk agenda libur semester para mahasiswa Triple N Academy Music pasca Ujian Semester seminggu lalu.

----

Kini Nanon sudah tiba di rumahnya memarkirkan mobil di basement kemudian berjalan kaki ke belakang rumahnya menuju Gedung Kampus Triple N Academy Music yang dirinya langsung di sambut oleh Asistennya, Lookjun untuk menemaninya rapat hari ini di aula kampus.

"Selamat Sore semuanya maaf ada kendala sedikit tadi. Kita langsung bahas mengenai liburan semester untuk para mahasiswa. Libur semester kisaran antara bulan Juni-September sampai masuk kembali semester ganjil di bulan berikutnya. Mengenai acara musik memperingati hari Songkarn sebulan lagi. Tolong pilih beberapa mahasiswa untuk memeriahkan acara tersebut." Jelas Nanon membuat para staff dosen yang ada disana menganggukkan kepala tanda mengerti kemudian salah satu dosen mengangkat tangannya untuk bertanya. "Hanya ingin memberi saran sedikit saja, Tuan Kirdpan. Untuk acara tersebut apakah tidak sebaiknya diadakan bazzar atau apapun untuk menarik para pengunjung yang datang ke kampus ini."

"Bazzar? Boleh itu ide bagus. Untuk pengunjung acara tersebut sebisa mungkin diutamakan para mahasiswa Triple N Academy selebihnya orang luar boleh. Tetapi tetap melakukan penjagaan ketat untuk setiap section mau itu di stan Bazzar atau panggung tempat acara." Jelas Nanon yang membuat dosen tersebut menganggukkan kepala tanda mengerti kemudian Nanon kembali bertanya lagi. "Adakah beberapa hal yang ingin dibahas lagi pada rapat kali ini?"

"Cukup, Tuan." Jawab semua dosen yang ada di aula tersebut membuat Nanon menganggukkan kepala tanda mengerti.

"Baiklah. Jika tidak ada hal yang ingin di diskusikan lagi, saya rasa cukup untuk rapat hari ini. Jika ada beberapa hal yang ingin kalian ungkapkan kepada saya, langsung datang ke ruangan saya saja. Selamat sore semua." Ramah Nanon sambil keluar dari aula bersama dengan Lookjun asistennya menuju ruang kerjanya lagi.

Baru saja dirinya tiba di ruangannya ponselnya bergetar kemudian ia mengangkat panggilan ponsel tersebut. "Ya, Halo."

"Mr. Korapat, can you guide the thesis with me today? Because, I'm free now." Seru seseorang diseberang sana membuat Nanon yang awal menjawab panggilannya dengan santai mendadak menjadi sopan. "Oh My God. I'm so sorry, Sir. I think someone else contacted me. I can today around 3 pm, 1 hour later. Can you wait me, Sir? Okay. I'll call you later. Ya." Nanon pun mematikan sambungan ponselnya sambil menaruh ponsel itu diatas meja kerjanya dengan menghela nafas.

BEETHOVENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang