Dua jam kemudian sejak Ohm dan Nanon melakukan hal panas tadi kini keduanya sudah duduk di dalam bathtub sambil berpelukan dengan Ohm yang mengelus-elus tangan Nanon yang ia genggam. "Kau itu senang membuatku surprise ya. Tiba-tiba meminta seperti itu?"
"Apakah sebelumnya ada orang yang melakukan seks denganmu?" Tanya Nanon yang dijawab menggelengkan kepala oleh Ohm membuat Nanon menoleh kearahnya tak percaya kemudian Ohm mengecup bibir Nanon lama dan melepasnya sambil menjawab. "Sejak putus dari kamu tak pernah sekali pun aku menjalin hubungan dengan siapapun, walaupun banyak orang yang menginginkanku karena sampai detik ini orang yang bisa menerima aku apa adanya hanya kamu."
Nanon tersenyum kemudian berucap. "Kalau aku sejujurnya pernah seks dengan beberapa orang tetapi lebih banyak dengan wanita, kalau dengan pria hanya denganmu saja." Seru Nanon membuat Ohm terkekeh sambil menganggukkan kepala tanda mengerti.
"Aku paham kalau kamu sering melakukan having sex dengan beberapa wanita." Kata Ohm yang membuat Nanon terkejut lalu bertanya. "Darimana kau tahu?"
"Bright yang memberitahuku. Kamu kalau mabuk agak serem suka minta having sex karena sudah ada beberapa wanita di Boston yang one night stand denganmu." Jawab Ohm yang membuat Nanon terkekeh lalu menempelkan kepalanya pada tubuh Ohm yang menopang tubuh Nanon.
"Itu dulu kalau saat ini ya denganmu saja." Seru Nanon yang membuat Ohm menganggukkan kepala kemudian Nanon menyentuh wajah Ohm yang ia arahkan kepadanya melumat bibir pria yang menopang tubuhnya itu dengan Ohm yang membalas lumatan nya juga dengan lembut menyentuh wajah Nanon.
Ciuman itu terlepas dengan Ohm yang menggigit bibir bawah Nanon karena dirinya takut akan kelepasan lagi untuk yang kedua kalinya, apalagi beberapa jam sebelumnya Nanon sudah kelelahan. "Kita bersihkan tubuh kita lalu tidur. Cemilanmu besok saja di makan nya." Kata Ohm yang dijawab anggukkan kepala oleh Nanon sambil tersenyum lalu keduanya keluar dari bathtub untuk membersihkan diri di bawah shower.
Keesokan harinya Ohm dan Nanon mendatangi sebuah pemakaman umum disana keduanya mendatangi makam orangtua mereka masing-masing dan berdoa. Setelahnya mereka berjalan-jalan di tempat wisata dengan banyaknya pohon-pohon rindang mengelilingi mereka.
"Baru kali ini Bangkok sejuk biasanya selalu panas." Cetus Nanon yang membuat Ohm terkekeh sambil menganggukkan kepala tanda setuju dengan perkataan kekasihnya itu sambil menjawab. "Hmm. Btw, bagaimana ayahmu bisa kenal dengan ibuku? Maaf membuka luka lama."
Nanon hanya menggedikkan bahu sambil menghela nafas dan menjawab. "Aku sempat di ceritakan oleh ayah waktu dirinya di ceraikan oleh ibuku, Jane May. Ia sempat berkenalan dengan seorang wanita yang membuat dirinya nyaman ketika bersamanya, selalu mendukungnya. Aku pikir wanita itu bukan ibumu tetapi saat aku memergoki dirinya berciuman dengan ibumu hatiku hancur, Ohm. Makanya aku memutuskan mengakhiri hubunganmu waktu itu. Maafkan aku." Nanon sedikit menundukkan kepala saat mengatakan hal itu membuat Ohm tersenyum merangkul bahu pria di sebelahnya.
"Aku juga paham kenapa ibu meninggalkanku dan ayah waktu itu. Walaupun yang mereka lakukan adalah sebuah kesalahan tetapi setidaknya mereka pernah membuat kita bahagia walaupun pada akhirnya kita sama-sama menyedihkan." Tambah Ohm membuat Nanon terkekeh menganggukkan kepala menyetujui perkataan kekasihnya lalu Ohm pun kini menggenggam tangan Nanon untuk berjalan menuju sebuah jembatan kecil untuk melihat matahari terbenam sore ini.
"Kamu pernah tidak sejenak berpikir kenapa kita bisa di persatukan kembali seperti saat ini?" Tanya Ohm yang dijawab menggelengkan kepala oleh Nanon yang kemudian Ohm menarik tubuh Nanon mendekat kearahnya lalu memeluknya dari arah belakang. "Semesta menginginkan kita untuk bersama begitu pula dengan orangtua kita."
KAMU SEDANG MEMBACA
BEETHOVEN
FanfictieDua hati yang telah terkubur selama bertahun-tahun perlahan kembali terbuka ketika di hadapkan dalam sebuah situasi yang tak terduga. Memunculkan kembali memori-memori terdahulu yang memang sudah di pastikan takkan terbuka lagi. Ohm Pawat seorang c...