Nanon terbangun dari tidurnya setelah melirik jam yang melingkar pada pergelangan tangannya. Ia terbangun dalam kondisi full naked karena permainan ranjang dengan orang asing tadi malam di tambah dirinya melihat sebuah amplop berisi beberapa baht dan sebuah kartu nama yang di selipkan di dalamnya juga sebuah notes pada nakas bertuliskan.
Sampai jumpa lagi tampan.
^_^
Shit. Kenapa kau bodoh sekali Nanon? Hari ini kan ada janji mau ke rumah Love untuk mengadakan pesta ulang tahun nya.
Nanon pun segera membersihkan diri kemudian berjalan menuju toko baju yang terdekat dari hotel tempat dirinya tidur semalam untuk tampil rapi datang ke rumah Love karena bagaimana mungkin dirinya berpakaian memakai baju bekas alkohol yang ia pakai semalam.
Tak lama kemudian Nanon tiba di Pattaya tepat di depan rumah Love yang terlihat asri karena masih banyaknya tanaman yang mengelilingi rumah tersebut. Nanon datang sambil membawa sebuket bunga mawar warna merah muda ke dalam rumah Love juga 1 kotak kado berwarna merah muda yang ia bawa pula.
Ia pun mengetuk pintu rumah tersebut hingga terbuka pintu tersebut yang menampilkan seorang perempuan berambut panjang dengan gaun merah muda yang menempel pada tubuhnya. Gadis itu kemudian menghambur ke pelukan Nanon membuat Nanon membalas pelukan itu sambil melepasnya dan berkata. "Maaf ya aku baru datang. Acaranya jam 10 pagi ya? Jadi terlambat aku karena kemarin ada sedikit urusan." Nanon menggaruk tengkuk lehernya yang tak gatal terpaksa berbohong itu.
"It's okay, Nanon. Ayo masuk ke dalam P'Milk dan ibu sudah menunggumu." Senyum Love sambil menarik lengan Nanon masuk ke dalam rumah Love. Pria lesung pipi itu pun di sambut hangat oleh Milk dan ibunya Love, Kachana.
"Ayo masuk, Nanon." Kata wanita paruh baya itu yang kembali masuk ke dapur untuk menyiapkan cemilan dan minuman untuk Nanon dengan Love yang mengekori ibunya itu sementara itu di Ruang Tamu tersisa Milk dan Nanon.
"Ayo duduk, Nanon." Ramah Milk yang dijawab anggukkan oleh Nanon lalu duduk di sofa kecil yang berseberangan dengan sofa yang Milk dudukkan saat ini kemudian Nanon bertanya. "Acaranya sudah di mulai sejak tadi ya? Maafkan aku kalau terlambat."
Milk menggelengkan kepala sambil menjawab. "Tidak ada acara khusus hanya pesta kecil-kecilan saja. Kau kan tahu Bibi Ka selalu mengadakan pesta kecil-kecilan apalagi hari ini hari ulang tahun putri semata wayangnya." Jelas Milk yang dijawab anggukkan kepala oleh Nanon yang tengah menyeruput segelas minuman yang ada di hadapannya.
"Yeah, I know."
"Bagaimana bimbingan tesismu? Sudah selesai?" Tanya Milk lagi yang dijawab menggelengkan kepala oleh Nanon sambil mengunyah camilan yang ada di hadapannya pun menjawab. "Sebenarnya aku pulang kemarin atas izin Coach Win kepada dosen pembimbingku, karena sudah hampir 2 tahun aku tidak pulang ke Thailand."
"Coach Win memang selalu perhatian kepada semua mahasiswanya. Aku paham itu karena waktu pertama kali aku di ajarkan piano oleh dirinya sudah merasa nyaman di dekatnya dan aku speechless saat tahu kalau dirinya adalah suami dari Coach Bright. Dunia memang sempit." Jelas Milk yang membuat Nanon menganggukkan kepala sambil tersenyum menikmati cemilannya.
Namun perbincangan keduanya berhenti ketika mendengar suara mobil yang terparkir di depan rumahnya Love lalu keluar seorang pria berpakaian kemeja lengan berwarna navy yang ia gulung sampai siku dengan membawa sekotak kado berwarna merah yang ia pegang di tangannya.
Milk pun reflek keluar dari rumah sambil menghampiri orang yang memarkirkan mobilnya di depan rumah Love itu. "Ohm, ayo masuk." Cetus Milk membuat pria tersebut tersenyum menganggukkan kepala kemudian sejenak mengobrorl sebentar dengan Milk hingga keduanya tertawa sesekali.

KAMU SEDANG MEMBACA
BEETHOVEN
Fiksi PenggemarDua hati yang telah terkubur selama bertahun-tahun perlahan kembali terbuka ketika di hadapkan dalam sebuah situasi yang tak terduga. Memunculkan kembali memori-memori terdahulu yang memang sudah di pastikan takkan terbuka lagi. Ohm Pawat seorang c...