34|Sadness
***
Tidak terasa waktu begitu cepat berlalu. Pada akhirnya Nayna akan kembali tinggal di rumahnya dan melepas semua kenangan-kenangan indah yang ada di rumah Ghean. Terlebih lagi soal Tante Resti. Lihat lah wanita paruh baya itu dia sedang menangis sesenggukan kayak mau di tinggal Nayna mati aja. Hati Nayna jadi ikut pilu melihat Tante Resti menarik ingus lalu mengusap ujung matanya dengan tissue.
"Kok cepet banget sih kamu pergi, Na. Padahal Tante masih pengen kamu tinggal disini lho hiks.."
"Tante jangan sedih dong.. nanti kan Nayna bisa sering main kesini."
"Kenapa sih Papa kamu gak keliling Benua Eropa aja biar agak lamaan dikit pulangnya."
Ya ampun Tante... Nayna memeluk Tante Resti gemas. Bibirnya membentuk senyum tipis sambil mengusap-ngusap lengan Tante Resti.
"Tante bakal kesepian lho, Na.." bagi Resti waktu lima bulan itu terlalu singkat. Mana Resti udah terlanjur sayang banget sama Nayna bahkan kayaknya Resti lebih sayang Nayna deh daripada Pangeran Romawi-nya itu. Nah ngomong-ngomong mana Pangeran Romawi Resti itu? Dari tadi batang idungnya gak kelihatan. Gak biasanya Ghean mendem di kamar.
Ponsel Nayna berdenting ada pesan masuk dari Papanya yang mengabari kalau Papanya sudah sampai di bandara.
"Tan, Papa udah nyampe bandara." Ujar Nayna memberitahu Tante Resti yang malah semakin membuat Mamanya Ghean itu makin sesenggukan. Huaaa... Nayna jadi cemas sendiri karena melihat Tante Resti yang kayaknya sedih banget ditinggalin Nayna.
"Aah, rumah bakal balik sepi. Hm.. gak ada yang nemenin Tante mani pedicure lagi. Gak ada yang bantuin Tante masak. Dan gak ada yang nemenin Tante nonton drakor lagi.."
"Tante tenang aja, pokoknya Nayna janji bakal sering main kesini.." Nayna lagi-lagi memberi Tante Resti pelukan hangat. Sebenarnya bukan hanya Tante Resti yang sedih, Nayna juga sedih. Tapi kesedihan Nayna sudah dia habiskan semalaman suntuk di kamarnya.
"Ghean mana ya, Na? Kok dari tadi gak nongol-nongol sih."
Jantung Nayna seketika berdetak. Ghean... Ya. Nayna menatap ke lantai atas dimana Ghean berada. Sejak tadi Ghean tidak keluar dari kamarnya. Mungkin emang suasana hati Ghean lagi buruk untuk ketemu Nayna karena pertengkaran mereka tadi malam.
"Na, Tante mau ke atas dulu deh. Mau manggil Ghean." Resti beranjak dia ingin menaiki tangga untuk menyuruh anaknya itu turun. Emangnya dia gak mau pamitan sama Nayna apa.
"Eh, gak usah Tante. Mungkin Ghean lagi tidur. Biarin aja dia istirahat." Nayna buru-buru menahan tangan Tante Resti. Nayna tersenyum lalu menatap Tante Resti penuh keyakinan. Dan akhirnya dia memilih membawa Tante Resti untuk duduk di ruang depan sambil menunggu Papanya datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOOK AFTER ME (TAMAT)
RomanceBIASAKAN VOTE DULU TERUS BACA LALU KOMEN EAA SAYANGKUU💃 Enjoy Reading! ---------------------------------------- "Kamu!? Kenapa bisa ada disini!?" Nayna kaget setengah mati mendapati cowok itu terbaring santai di atas ranjang. Cowok itu terlonjak...