BIASAKAN VOTE DULU TERUS BACA LALU KOMEN EAA SAYANGKUU💃
Enjoy Reading!
----------------------------------------
"Kamu!? Kenapa bisa ada disini!?"
Nayna kaget setengah mati mendapati cowok itu terbaring santai di atas ranjang. Cowok itu terlonjak...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
7|Noble Duty
-●▣▣●-
Sembunyi di toilet memang lah epic tapi pernah gak lo sembunyi di toilet cowok plus bareng cowoknya!
Setelah hampir setengah jam berada di didalam bilik pengap ditemani backsound suara kloset dan suara pipis cowok akhirnya Nayna dan Ghean berhasil juga keluar dari toilet dengan keadaan selamat. Tolong garis bawahi kata selamat. Nayna dan Ghean berpisah di ujung lorong kembali menuju gedung masing-masing karena jam mata kuliah segera berlangsung.
Kini sudah selang empat jam dari peristiwa toilet itu, Nayna duduk di kafetaria kampus dengan wajah nelangsa. Matanya memandangi kotak bekal yang tak jadi dia berikan untuk Darel. Kenapa ya Nayna pengecut banget gini? Kalau begini terus ketemu Darel dikit-dikit ngumpet kapan Nayna bisa jadian sama pangerannya itu.
"Nayna!"
Bahu Nayna terangkat kaget saat seseorang datang tiba-tiba, memekik, dan menepuknya dari belakang.
"Eh, anak perawan kerjaannya melamun mulu. Na, kemarin ada anak ekonomi juga gak tau semester berapa gara-gara sering ngelamun terus kesurupan penunggu kampus. Hih!"
"Sell!" Nayna merengek mendengar Sella berkata demikian. Suasana hatinya sedang tidak mood untuk di bercandain. Sella cuma nyengir lalu duduk di sebelah Nayna.
Cewek cantik berwajah tirus dan berambut panjang ombre itu melihat kotak bekal yang ada di atas meja, tepat di hadapan Nayna. Sella menyunggingkan senyum lebar, tangannya langsung menyambar kotak bekal dan dibukanya.
"Tumbenan bawa bekal sendiri lo, Na." Sella menyendokkan bekal nasi goreng itu ke mulutnya kemudian.
"Mau aku kasi ke Darel, Sel." Nayna menjawab lemas tak bersemangat.
Mata Sella membulat bersamaan dengan kunyahannya yang berhenti.
"Kenapa lo gak bilang sih kalau ini mau di kasi ke Darel." Sella terbatuk ringan dan buru-buru mengembalikan kotak bekal Nayna, "Oh iya ngomong-ngomong masakan lo enak. Gue baru tau kalau lo jago masak."
Nayna menoleh, bibirnya tercebik. Andaikan Sella tau kalau itu nasi goreng buatan pacarnya bukan buatan Nayna.
"Na, sorry ya gue gak tau kalau itu bekal untuk Darel." Sella mengusap punggung tangan Nayna dengan wajah menyesal.
Nayna menghela napas berat.
"Gak apa-apa, Sel. Tadinya emang mau aku kasi ke Darel sebagai permintaan maaf untuk surat cinta itu."
"Terus?"
"Aku pengen deketi Darel, Sel. Syukur-syukur bisa sampe jadi pacar."
"Bagus, Na, bagus!" Sella bertepuk girang, sangat antusias mendengar temannya itu.
