6|Hideaway
-●▣▣●-
Ghean menoleh kanan-kiri dengan perasaan cemas. Kecemasannya ini bukan tak beralasan. Apa jadinya kalau tiba-tiba Sella datang lebih awal lalu melintasi koridor ini dan melihat Ghean sedang bersama Nayna. Ghean dan Nayna sengaja datang lebih awal dari jam mata kuliah biasanya. Memangnya apalagi kalau bukan agar tidak menimbulkan fitnah. Iye, fitnah. Kayak kaga tau Indonesia aja dikit-dikit viral. Berabe urusannya kalau sampai Nayna dan Ghean viral karena boncengan dan datang barengan ke kampus persis kemauan Mamanya. Ya tau sendiri dong ya Ghean yang ganteng luar dalam ini selalu jadi pusat perhatian ciwi-ciwi kampus. Tapi sesekali Ghean juga mendapati bahwa tidak hanya cewek-cewek yang sering memperhatikannya malah cowok-cowok juga! Ghean sih cuek aja kalau bukan homo mungkin mereka begitu kagum pada fisik maha elok Ghean yang tidak sebanding dengan mereka. Pfftt, jangan songong, Ghe.
Sebenarnya Ghean sempat coba nego-nego tipis ke Mamanya untuk gak perlu pergi-pulang barengan sama Nayna tapi tetap saja Ghean tidak punya pilihan. Kelemahannya yang pertama; tidak bisa membantah kalau emak sudah bertitah, kelemahan Ghean yang kedua; tidak bisa melihat air mata cewek jatuh di hadapannya. Hatinya langsung blesss ambyar.
Setelah dirasa cukup aman Ghean memandang lurus pada cewek berkacamata yang berdiri di hadapannya.
Nayna berdiri menghadap Ghean, tangannya memegang kotak bekal berisi nasi goreng buatan diri---maaf buatan Ghean Rayxel. Nayna sedikit murung karena pada akhirnya nasi goreng yang mau dia berikan untuk Darel bukan buatannya tapi buatan Ghean.
"Mau ketemu calon pacar. Senyum." Ghean menarik kedua sudut bibir Nayna membentuk senyum.
Haish. Rese. Nayna menepis tangan Ghean. Nayna bisa ya senyum sendiri gak perlu di paksa. Nayna menghela napas pelan lalu memunculkan senyum termanisnya di bibir.
"Inget semua yang aku bilang ke kamu. Jangan gampangan. Jual mahal dikit. Sekarang kamu masuk ke ruangan klub teater itu. Ini jam-jam dimana anak klub teater lagi latihan." Ghean melirik sebuah ruangan tertutup tidak jauh dari tempat mereka berdiri.
"Ghe..." rengek Nayna. Senyum manisnya luntur.
"Apa lagi?"
"Tangan aku berkeringat, Ghe. Takut." Nayna memperlihatkan telapak tangannya yang basah.
"Astaga, Nayna. Kalau gini terus gimana kamu bisa jadian sama Darel! Seumur hidup dosa aku gak bakalan ke tebus."
Nayna mencebikkan bibir lesu.
"Semuanya bakal baik-baik aja, Na. Kamu tinggal masuk, nyamperin Darel, dan lakukan seperti apa yang aku ajari ke kamu. Selesai. Beres." Ghean sedikit menunduk suaranya di pelankan. Ghean juga memberikan senyum, untuk meyakinkan Nayna bahwa misi ini akan berjalan lancar.
Nayna menarik napasnya dalam-dalam lalu di hembuskannya perlahan-lahan. Tarik lagi...hembuskan. Tarik lagi...hembuskan.
"Pake latihan pernapasan segala. Mau ketemu Darel apa mau lomba lari marathon sih, Na."
KAMU SEDANG MEMBACA
LOOK AFTER ME (TAMAT)
RomanceBIASAKAN VOTE DULU TERUS BACA LALU KOMEN EAA SAYANGKUU💃 Enjoy Reading! ---------------------------------------- "Kamu!? Kenapa bisa ada disini!?" Nayna kaget setengah mati mendapati cowok itu terbaring santai di atas ranjang. Cowok itu terlonjak...