13 - Heels & Almond

3.7K 357 49
                                    

13|Heels & Almond

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

13|Heels & Almond

-●▣▣●-

"Isi lemari kamu cuma ini?"

Ghean mengangkat alis tak habis pikir. Di lemari pakaian Nayna hanya ada baju-baju dan rok-rok dengan modelan kuno alias gak modis. Warna-warnanya juga terkesan norak dan kekanakan. Fix, Ghean meyakini kalau Nayna memang anak berusia sepuluh tahun. Atau mungkin anak delapan tahun yang terjebak di tubuh perempuan berusia dua puluh satu tahun.

Nayna mengangguk, bibirnya mengerucut.

"Kenapa sih, Ghe. Kan aku bisa pake ini." Nayna memanjangkan tangannya ke dalam lemari mengambil hanger yang menggantung baju blus berlengan sampai siku berwarna merah muda dengan hiasan pita dan juga rok circle selutut dengan motif bunga-bunga.

Ghean menyentil poni Nayna gemas, "Kamu pikir lagi menghadiri acara ulang tahun bocah di mekdi apa!"

"Aw!" bibir Nayna manyun sambil mengusap dahinya.

"Ini Quentine Bar, Nayna. Klub malam elite. Para makhluk hidup penikmat dunia malam yang datang itu berpenampilan dewasa dan glamour. Jangankan sekelas Quentine Bar nginjakkan kaki di klub malam biasa aja jangan-jangan kamu gak pernah."

Nayna menggeleng pelan. Sangat menyedihkan. Nayna menggigit bibirnya dalam, menunduk, dan memeluk sepasang pakaian yang tadi dia ambil dan masih di hanger.

Ghean menarik napas dipandanginya Nayna ragu sebetulnya. Rasanya seperti melepaskan adik perempuannya ke dalam lembah hitam dunia perdiskotikan. Tapi disatu sisi Ghean setuju bahwa ini adalah time yang bagus untuk memperlihatkan kepada Darel kalau Nayna bisa menjadi cewek dewasa nan sexy sekaligus membuat Darel cepat menyukai Nayna.

Karena Ghean sangat mengenal Darel dengan baik maka misi ini tidak terlalu buruk.

"Ghe..." Nayna menarik-narik pinggiran baju Ghean menatapnya penuh harap dari balik bingkai kacamata itu. Nayna butuh bantuan Ghean. Nayna gak tau dia harus gimana sekarang. Nayna emang bego. Untuk urusan kayak gini aja dia gak ngerti.

"Ah!" Ghean menjentikkan jari sesaat setelah dia teringat sesuatu, "Ya ya ya. Bener. Untung masih disimpan."

Nayna mengernyit tidak paham maksud Ghean. Detik berikutnya Ghean berjalan menuju box di mini lemarinya. Fyi, selama tinggal dirumah ini dan menempati kamar Ghean, tangan Nayna sama sekali gak pernah lenjeh mengotak-atik atau iseng bongkar-bongkar barang-barang Ghean. Ya tentu saja Nayna bukan orang yang seperti itu.

"Noh!"

Nayna tersentak kaget dan buru-buru menangkap benda yang dilemparkan Ghean tiba-tiba ke arahnya. Sebuah paper bag berwarna krem yang entah apa isinya.

LOOK AFTER ME (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang