Perkara Lagu

3K 229 13
                                    


"But friends don't know the way you taste lalala.."

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Hari libur gini emang paling bener maen. Satya, Yunan, Bian, Tio sama Kamal baru aja keluar asrama. Mereka naik mobilnya si Satya. Ceritanya mah nyobain mobil baru.

Habis muter ke daerah pekan raya mereka langsung muterin ibu kota. Nggak lupa ngakak ngebahas apa aja yang lewat di pikiran. Padahal mah punya pikiran aja nggak. Berchyandaaa ✌️

"Heh! Setel lagu lah!"

Kamal di kursi tengah pengen dengerin lagu.

"Tuh sapa mau request?" Bian yang duduk di kursi sebelah Satya yang nyetir lagi milih lagu.

"Lagunya Aldi Taher dong!"

Si Tio ini emang agak lain.

"Ogah! Eneg banget bangke! Coba dah lagunya smash! Gue fans nya Rafael nih!"

Si Yunan dapet gebukan maut dari Kamal yang mual denger u know me so well yang tiap waktu di dengerin Yunan.

"Yang bener aja lu! Udah deh puter ngacak aja."

"Puter acak gih!" Satya yang nyetir mah ngikut apa kata temen.

"Oke." Bian mulai puter acak.

Lagu pertama dari Wiz Khalifa. Nyanyilah 5 cowok begajulan itu.

"So what we get drunk
So what we don't sleep
We're just having fun
We don't care who sees
So what we go out
That's how it's supposed to be
Living young and wild and free!!"

Berasa keren mereka nyanyi sambil buka jendela! Sampe di lampu merah diliatin orang-orang juga nggak peduli.

Mereka masih muter-muter sampe lagu di playlist si Satya hampir ke puter semua.

"Okeh!! Lagu selanjutnyaaa!!! Dari mba Camilla sama mas Shawn yang ngakunya cuma temen. Yak Senorita!!"

Si Bian udah kayak pembawa acara di radio. Bikin temen-temennya ngakak.

'I love it when you call me señorita
I wish I could pretend I didn't need ya
But every touch is ooh, la-la-la
It's true, la-la-la
Ooh, I should be running
Ooh, you know I love it when you call me señorita
I wish it wasn't so damn hard to leave ya
But every touch is ooh, la-la-la
It's true, la-la-la
Ooh, I should be running
Ooh, you keep me coming for ya'

"Kalo kata gue mah ya, mereka tuh temen tapi demen." Si Tio nyeplos tapi yang kaget si Yunan.

"Iya sih! Mana ada temen yang begitu. Kalo gue jadi Shawn mah udah gue kawinin si Camilla." Kamal ikutan nyeletuk.

'Locked in the hotel
There's just some things that never change
You say we're just friends
But friends don't know the way you taste, la-la-la
'Cause you know it's been a long time coming
Don't you let me fall, oh'

"Nah! Masa iya temen tau rasa temennya?" Si Bian malah nambah-nambahin.

Satya yang sadar Yunan dari tadi cuma diem nggak nanggepin apapun langsung tatap Yunan dari kaca spion atas.

Yunan yang ngerasa di liatin ikut lirik Satya.

"Emang kenapa kalo temen tau rasa temennya?" Yunan yang barusan ngomong langsung di geplak Kamal.

"Ya lu pikir aja njir! Misal nih, gue sama lu temenan tapi ngewe! Emang ada yang begitu?"

Kicep. Yunan sama Satya kompak diem. Rahasia kecil mereka bikin ketar ketir.

"Lu yang bego! Dia cowok lu cowok juga anying!"

Tio ikut nyamber. Bikin Yunan makin melempem kayak kerupuk kena air.

"Bro, balik yuk! Gue ngantuk!" Satya tiba-tiba ngajak balik. Padahal temen-temennya masih pengen keliling kota.

"Njir! Kalo ngantuk bilang dari tadi anying! Gue nggak mau mati barengan sama kalian."

"Lu kalo ngomong yang bener dikit bangsat!" Tio tabok si Kamal.

-----------------


"Lu kenapa?"

Satya nahan tangan Yunan yang mau masuk kamar mandi di kamar asrama mereka.

"Gapapa. Lu ngapa sih?"

"Lu yang kenapa! Dari pas masih di mobil lu mendadak diem."

Yunan diem. Nggak ngeliat ke Satya tapi malah ke balkon. Ambil sebatang rokok terus nyebat.

Di belakangnya si Satya cuma diem. Yunan kesinggung sama omongan bocah-bocah di mobil.

"Jangan di dengerin."

"Gue punya kuping. Mana mungkin nggak di dengerin."

Yunan keluarin asap rokok dari mulutnya. Si Satya yang ngerasa Yunan lagi nggak mood langsung ambil rokok di tangan Yunan.

"Nggak sopan kalo punya rokok tapi nggak nawarin temen."

Yunan nyengir.

Si Satya langsung isep rokok yang sama.

"Nggak modal lu anjing!" Yang di katain malah senyum. Berdiri di samping Yunan terus nyebat berdua di balkon.

"Gue tidur aja ah! Rokoknya mau abis."

"Bentar." Si Satya langsung matiin rokoknya. Tarik Yunan masuk ke kamar asrama.

"Dih! Sayang rokoknya njir! Masih dikit itu! Dua tiga kali isepan mah masih bisa!"

Yunan nggak terima rokoknya di matiin terus dibuang ke asbak sama Satya.

"Daripada ngemut rokok mending ngemut titit gue Yun! Nggak bikin penyakit paru-paru. Terus juga sehat."

Yunan ketawa lagi.

"Sehat matamu! Kalo mau sepong ngomong. Nggak usah ngode. Gue bukan anak Pramuka."

"Nah itu tau!! Yok lah! Titit gue butuh yang anget." Satya naikin alisnya.

"Kompor tuh anget!"

Ngomongnya gitu tapi di seret ke kasur juga mapan. Dasar Yunan 🌝

Be(d)stfriend (End ✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang