Setelah dua minggu bertanding sengit, akhirnya tiba lah final Gladiator 3x3 competition. Alaska berhasil melaju ke pertandingan final untuk merebutkan juara. Meskipun bukan pertandingan yang besar, ini bisa menjadi penambah skill mereka untuk pertandingan yang sebenarnya nanti.
Satu hal yang ada di otak mereka saat ini adalah bagaimanpun caranya mereka harus bisa mengangkat piala itu. Pertandingan ini dilaksanakan di sebuah lapangan basket outdoor.
Terlihat banyak sekali stan makanan disekitar area tersebut, serta teriakan para penonton yang begitu menggelegar. Pada pertandingan final ini tim Alaska harus berhadapan dengan tim Horpan.
Pertandingan berlangsung dengan sangat sengit. Kedua tim saling balas membalas point. Terlihat Drian lah yang paling membara dipertandingan ini. Berbeda halnya dengan Gilang, cowok itu dengan santainya duduk di bangku cadangan karena tujuannya dari awal hanya sebagai pelengkap saja.
"GARAA SEMANGAT!!"
Teriak Lea memberikan semangat di bangku penonton sambil melambaikan tangannya. Lea sangat senang disana, bagaimana tidak selain dapat melihat Segara dia juga dapat menikmati bebagai macam makanan beserta minuman. Cewek itu tidak sendiri dia bersama Riani dan Chika.
"Astaga Lea. Perut lo terbuat dari apa sih?" pekik Riani heran setelah melihat ada burger, corn dog, cilok, dan tidak lupa es coklat berada di pangkuan cewek itu.
"Kalo cuma nonton itu bikin laper," sahut Lea dengan mulut yang masih mengunyah cilok.
"Lo lebih ke rakus. Jadi cewek itu anggun kaya Chika noh!"
Mendengar itu refleks membuat Chika menoleh. Sedikit terkekeh. Cewek itu terlihat sangat lucu ditambah dengan topi berwarna putih yang dia kenakan. "Yaudah sih Ri. Yang penting Lea kan jadi dirinya sendiri."
"Tuh dengerin! wlee," Lea meledek dengan menjulurkan lidahnya.
"Eh, ngomong-ngomong Acha mana? Tumben gak sama kalian," tanya Chika setelah celingak-celinguk mencari cewek itu.
"Kan Ren gak main jadi tau sendiri lah," jawab Riani sambil menaik turunkan alisnya.
"Terus lo sendiri?" tanya Chika kembali sembari menopang dagu dengan satu tangannya. Mencoba menggoda cewek tomboy itu.
"Gue tadi di ajak Gilang kesini. Eh tau-taunya dia malah gak main," tutur Riani dengan sedikit kesal.
Chika menarik kedua ujungnya bibirnya. "Udah ada rasa?"
Sementara Lea? cewek itu hanya mendengarkan sambil terus mengunyah makanan.
"Heh mulut! gak mungkin gue suka sama Gilang."
...........
Lea beranjak dari tempat duduknya. Meskipun sudah makan dengan porsi yang banyak tapi tiba-tiba saja perutnya memberikan tanda untuk segera makan lagi. Mau tidak mau cewek itu kembali mencari makanan.
"Mau kemana?" tanya Chika.
"Cari jajan bentar," jawab Lea sembari berlari meninggalkan kedua temannya.
"ASTAGA LEAAA! dasar perut karet!" teriak Riani.
Lea berjalan menelusuri jalanan sekitar lapangan basket. Sambil mencari-cari makanan apa yang ingin dia beli. Namun sepanjang jalan dia merasa bahwa semua makanannya terlihat sangat enak.
Cewek itu menghela nafas kesal. Rasanya ingin sekali membeli semuanya. Lea pun memutuskan untuk duduk terlebih dahulu untuk berfikir.
Lea menyentuh dagunya sambil memanyunkan bibir bawahnya. "Beli apa ya?" tanyanya pada diri sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEGARA(END)
Teen FictionJika kamu ingin bahagia, jangan biarkan masa lalu mengusikmu. Kamu boleh melihat ke belakang, namun jangan membawanya kembali. ........ Arsegara Wirayudha, cowok tujuh belas tahun terkenal sebagai kapten basket SMA Angkasa sekaligus ketua dari club...