Lea menggeliat di kasurnya ketika mendengar alarm ponselnya berdering. Setelah selesai shalat subuh, cewek itu memutuskan untuk tidur kembali. Lea membuka ponselnya malas, alarm tersebut sudah berbunyi sebanyak tujuh kali. Ini merupakan hal yang wajar baginya, karena tidur merupakan jalan ninjanya. Terlebih lagi ini adalah hari sabtu.
Cewek itu lalu berjalan sempoyongan sambil menguap menuju Sarah yang tengah menonton televisi di ruang tengah. Setelah sampai Lea kembali merebahkan tubuhnya di sofa menggunakan pangkuan sang ibu sebagai bantalan.
Sarah yang melihat tingkah anaknya hanya bisa berdecak sambil menggelengkan kepalanya. "Kamu enggak ada kegiatan gitu? Dari pada rumah terus."
"Enggak." Lea menguap sambil menggeleng. "Lebih enak dirumah kalo hari libur."
"Ngomong-ngomong Segara lagi ikut pertandingan basket ya?" tanya Sarah.
Lea mengangguk. "Garaa sibuk latihan terus. Dia paling enggak suka kalo kalah."
"Semua orang juga enggak suka yang namanya kalah, ikan buntal." Sarah menarik hidung Lea hingga merah.
"Sakit ma! kalo aku kehabisan nafas gimana?" Lea mengerucutkan bibir sambil mengelus hidungnya.
Sarah terkekeh. "Ya, mama tinggal cari anak lain."
Lea secara spontan terbangun dan menatap Sarah dengan tatapan yang kesal. Hal itu membuat Sarah tertawa, padahal wanita itu hanya bercanda saja.
"Mama bercanda sayang," kata Sarah dengan nada yang lembut.
Lea mendengus kesal kemudian celingak-celinguk mencari seseorang. "Papa kemana?"
"Lagi jogging," jawab Sarah. "Udah, sekarang kamu mandi terus makan! bau kamu kaya kaos kaki lama yang masuk ke tempat sampah."
Lea mengerutkan dahinya dan mencium badannya sendiri. "Enak aja, masih wangi walaupun terakhir mandi kemarin pagi." Kemudian ia berjalan menuju kamar mandi.
Melihat tingkah anaknya Sarah hanya bisa menggelengkan kepalanya. Kemudian wanita itu mengambil ponselnya yang berada di meja.
Tiba-tiba saja Sarah langsung tertawa terbahak-bahak melihat sebuah video yang dikirimkan seseorang di ponselnya."LEAAAAA?!" teriak Sarah sambil tertawa bahkan wanita itu sampai terbatuk.
Mendengar namanya dipanggil, Lea langsung berlari menghampiri sang ibu dengan membawa handuk dipundaknya. Ia sangat bingung dengan ibunya yang tiba-tiba tertawa lepas. "Ada apa ma?"
"Kamu ini lagi ngapain joget-joget kaya lagi kesurupan? Haha." Sarah menunjukkan video di ponselnya, masih dengan tawa yang tak ujung berakhir.
Lea membungkukkan tubuhnya untuk melihat video itu. Raut wajahnya langsung berubah seratus delapan puluh derajat saat melihat video tersebut. Matanya membulat sempurnya. Mulutnya sedikit terbuka. Itu adalah video ketika Lea sedang berjoget dengan botol obat nyamuk sebagai mic.
"Ihh, mama dapat dari mana?!" tanya Lea dengan wajah yang malu.
"Dari Segara. Katanya bakat terpendam yang harus selamanya di pendam," jawab Sarah sambil menahan tawa.
Disaat itu juga Lea ingin sekali memasukkan Segara ke gunung berapi.
…………..
Sekarang ini para anak basket tengah berada di kantin. Entah mengapa secara tiba-tiba latihan pagi hari ini selesai lebih awal. Karena masih jam Sembilan pagi mereka memutuskan untuk bersantai-santai di kantin sampai menunggu jam istirahat."Emang boleh kita di kantin waktu jam pelajaran?" tanya Sam, untuk yang pertama kalinya ia membolos Pelajaran.
Segara menoleh sambil meminum jusnya. "Pertama kali bolos?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SEGARA(END)
Teen FictionJika kamu ingin bahagia, jangan biarkan masa lalu mengusikmu. Kamu boleh melihat ke belakang, namun jangan membawanya kembali. ........ Arsegara Wirayudha, cowok tujuh belas tahun terkenal sebagai kapten basket SMA Angkasa sekaligus ketua dari club...