NGOBROL DI WARUNG KOPI
NYENTIL SANA DAN SINI
SEKEDAR SUARA RAKYAT KECIL
BUKANNYA MAU USIL
Kalau ada hal yang disukai anak Alaska selain basket, hal itu adalah duduk sambil menikmati matahari terbenam di pinggir sungai sambil menikmati mie instan. Hal itu mereka lakukan saat selesai latihan, untuk menunggu azan magrib.
"BU JUDES, MIE BUATAN MU SANGAT ENAK!" teriak Drian sambil mengacungkan jempolnya. Cowok itu memang sangat menyukai mie buatan Bu Judes.
"Gak usah muji-muji! Hutang lo udah numpuk. Hutang itu dibawa mati ingat! Heran kok bisa lo punya cewek kalo kere!" Bu Judes memang terkenal dengan mulutnya yang sangat pedas.
Gilang menggelengkan kepalanya heran, melihat Drian yang selalu memesan mie dua bungkus ditambah dengan dua telur sekaligus. "Awas kena usus buntu lo!"
"Hidup cuma sekali jangan di sia-siain!" Drian dengan lahapnya memakan semangkuk mie tersebut.
"Gimana penjualan donat lo Lang?" tanya Surya sambil merokok dua batang sekaligus.
"Alhamdulillah habis terus," Gilang meletakkan gitarnya. "Kalau gak habis pasti diborong sama Ren buat dibagi-bagi."
Surya menoleh ke arah Ren dan merangkulnya. “Sumpah Ren, kalo lo cewek pasti gue naksir!”
Deg
Sontak semua langsung menjaga jarak pada Surya. Menatap cowok dengan kacamata itu dengan ketakutan.
"Lo semua kenapa dah?" tanya Surya bingung.
"LO YANG KENAPA. STOP GAY!" teriak mereka semua bersamaan.
Surya berdecak kesal. "Gue masih suka cewek tolol!"
"Oooooooo."
"Eh nanti lo semua bakal kuliah apa kerja?" tanya Segara membuat mereka semua berfikir.
"Kalo gue kuliah, pengen main di liga mahasiswa kayanya seru," kata Ren dengan semangat.
"Bener banget tuh. Selain itu pasti banyak cewek-cewek cantik di kampus nanti," ujar Surya dengan mata yang berbinar.
Gilang menepuk pundak Surya dengan kasar. "Mana bisa masuk kalo tujuan lo kaya gitu!"
"Mending lo ngaca dulu Sur!" Kata Segara.
"Anjing lo! Mentang-mentang udah punya Lea."
Drian tersenyum tipis. "Eh tapi, Bener juga kata Ren. Pasti seru kalo kita bakalan jadi musuh. Kita yang awalnya berjuang bareng-bareng buat meraih kemenangan, nanti bakal saling melawan buat merebutkan kemenangan."
"Tapi seenggaknya kita harus juara bareng-bareng dulu sebelum saling melawan," ungkap Segara.
Gilang mengacungkan jari jempolnya. "Setuju! Bagaimana pun caranya kita harus bisa ngangkat piala dulu. Gue punya impian biar bisa main di liga professional dan jadi center terbaik biar bisa banggain orang tua dan negara."
"Tapi Alaska bakal tetep ada terus kan?" tanya Sam membuat mereka semua tertawa kecil.
"Jelas lah Sam. Alaska bakal terus ada sampai kita tua nanti dan bakal diwariskan ke generasi-generasi berikutnya," jelas Segara.
Surya merangkul kedua pundak Sam. "Lo takut kita tinggal ya dek?"
"Enggak anjing!" umpat Sam.
"Udah bilang aja enggak usah malu. Muka lo merah tuh," kata Ren menunjuk wajah Sam.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEGARA(END)
Novela JuvenilJika kamu ingin bahagia, jangan biarkan masa lalu mengusikmu. Kamu boleh melihat ke belakang, namun jangan membawanya kembali. ........ Arsegara Wirayudha, cowok tujuh belas tahun terkenal sebagai kapten basket SMA Angkasa sekaligus ketua dari club...