4. Rindu🏀

914 28 0
                                    

"Seriusan lu habis dinner sama Lea?"

Ucapan tersebut datang dari Gilang yang kini tengah bermain bilyard dengan Samudra dan Ren. Kini mereka berenam dan anggota lainnya sedang berada di basecamp Alaska sejak sepulang sekolah tadi. Di tempat ini terdapat lapangan basket outdoor untuk para anggota Alaska berkumpul untuk berlatih selain itu juga ada meja bilyard dan tempat untuk bersantai seperti layaknya rumah sendiri.

"Hmm," jawab Segara malas yang kini tengah duduk di sebuah sofa sembari memainkan ponselnya.

"Tunggu apa lagi langsung sikat aja lah!"

Ren tertawa kecil lalu berjalan menghampiri Segara dan merangkul bahunya setelah menyodok bola bernomer 7.

Segara menyingkirkan tangan temannya itu. "Muka lo gue sikat mau?"

Segara lalu berdiri sembari melepas jaketnya menuju ke arah dapur untuk membuat secangkir cappuccino.

"Buset galak amat ni orang!"

Drian yang dari tadi hanya mendengarkan ucapan teman-temannya, kini matanya tertuju ke arah Surya yang dari tadi duduk di pojok ruangan sembari menonton sesuatu di ponselnya.

Cowok itu memutuskan untuk berjalan menghampirinya agar rasa penasarannya hilang.

"Nonton apaan lu?" Drian mengambil ponsel surya dengan cepat.

Surya yang awalnya serius dengan apa yang dia tonton langsung terkejut lalu menatap Drian. "Woi!"

"Astaga!"

Drian menepuk wajahnya sendiri menggunakan telapak tangan kanannya. "Lo masih sempet nonton begituan Sur? tobat lah anjir!"

Gilang, Ren, dan Samudra yang asik bermain bilyard itu pun mulai mengalihkan perhatian mereka ke Drian dan Surya.

"Iya-iya, ntar gue kurangin," kata Surya memelas. Cowok itu merebut kembali ponsel miliknya lalu berjalan menghampiri teman-temannya yang lain. "Ini kan buat observasi pelajaran biologi."

Mendengar itu Gilang menggelengkan kepalanya tidak habis pikir kebiasaan Surya yang sulit di hilangkan. "Eh Sur, mending lo sekarang latihan! Besok kita akan sparing sama tim Rookie?"

"Point lo paling kecil dibanding anak-anak yang lain," tutur Sam.

"Anjir gua lupa."

Sontak jawaban itu membuat Segara menatap Surya dengan tajam, tatapan tersebut mampu membuat Surya tertawa dengan takut.

"Hehe sorry sorry gua lupa, gitu amat lu liatnya Ra," Surya kini berjalan pelan menuju pintu sambil melihat Segara yang terus menatap nya dengan kesal. "Gue latihan sekarang ya."

Surya pun berlari menghampiri anggota Alaska yang berada di lapangan basket. Meskipun hanya sparing mereka tidak pernah mengganggap remeh hal tersebut.

Segara berdecak sebal melihat tingkah Surya tidak pernah berubah. Cowok itu kini berjalan ke tempat duduknya sembari membawa secangkir cappuccino yang baru saja dia buat.

Melihat itu, Gilang berjalan lalu duduk disamping Segara yang hendak meminum cappuccino nya. "Lea cantik gak waktu diner sama lu?"

"Dia aja pake seragam SMA," batin Segara membatalkan aktivitas nya.

"Gak!"

Gilang tertawa kecil, kemudian merebut cappuccino tersebut sebelum sempat diminum oleh Segara. Membuat cowok itu hanya meminum bau cappuccino nya saja.

"Awas, entar kemakan omongan lo sendiri!"

"Bacot!"

........

SEGARA(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang