Jaemin terkekeh pelan. Sedari tadi Jeno terlihat ingin mengatakan sesuatu padanya namun enggan, mengingat Jeno tengah kesal padanya. Ngambek.
"Seharusnya kau ikut denganku kemarin," ucap Jaemin akhirnya. Ia yakin Jeno ingin menanyakan keadaan Haechan.
"Kenapa aku harus?" Dengan jawaban ketus itu, Jeno memalingkan wajahnya.
"Dia sudah lebih baik dan memintaku untuk tidak datang lagi tanpa diminta. Kau kehilangan kesempatan untuk datang Jeno-ya... "
"Aku memang tidak ingin datang."
Jaemin menghela napasnya, memukul pundak Jeno keras. Ia tidak tahan saat seseorang ngambek padanya. Si empu menatap tajam Jaemin seketika namun nyalinya ciut saat melihat wajah galak Jaemin.
"Jika aku sedang berbicara, kau harus menatap wajahku bukannya melihat handphone! Akhh Lee Jeno."
"Jaemin--"
"Jisung-ah, katakan pada laki-laki itu kalau aku tidak ingin berbicara padanya!"
Jisung yang menerima aduan Jaemin hanya tertawa kecil. Kedua Hyungnya ini kembali bertengkar, tapi tentu saja ia yakin tidak lama lagi mereka akan baikkan.
☀️☀️☀️
"Saat kau di sana, coba kau lihat adik-adikku. Jangan menyapa mereka, cukup lihat saja apa mereka baik-baik saja."
Kang Eun Hye melirik Haechan sekilas, lalu menutup tasnya dan memakai topi hitamnya. "Arraseo, jangan khawatir aku tidak akan mendekati mereka. Oppa juga tau aku hanya tertarik pada Oppa, bukan yang lain."
"Jangan lupa bawa ini, jangan sampai menghilangkannya."
Kang Eun Hye mengangguk lagi, menerima bolpoin yang bukan bolpoin biasa. "Iya, aku paham. Dan ini!" Ia memberikan iPad pada Haechan.
"Oppa, kacamata ini bukan kacamata biasa. Oppa bisa melihat apa yang aku lihat juga lewat iPad ini. Ini mahal, jangan menghilangkannya."
Haechan menatap iPad idi tangannya ragu. Sejak Kang Eun Hye di dekatnya, ia terus melihat barang-barang yang sering ia lihat di TV. Meski bukan barang wah atau barang yang sangat asing, hanya saja Haechan tidak mengira ia akan familiar dengan barang-barang tersebut. Misalnya, GPS di ponselnya yang dipasang Eun Hye. Chip perekam di bawah brankar, ponsel sekali pakai, bolpoin yang bisa merekam, lalu sekarang kacamata yang bisa merekam video.
"Jangan pergi atau melakukan apapun karena aku bisa mengetahuinya. Oppa pikir aku hanya menaruh GPS di ponsel Oppa? Oppa pikir aku hanya memasang satu chip? Dan apa Oppa piki--"
"Cepat pergi Kang Eun Hye, aku tidak akan melakukan apapun atau pergi kemanapun. Cepat ke Korea, pergi ke fansign dan berikan hadiah-hadiah itu untuk member."
Kang Eun Hye mengangguk, ia pun menghampiri Haechan yang tentu saja si empu seketika memundurkan tubuhnya. Kang Eun Hye mendengus, ia mengacak rambut Haechan gemas. "Aku akan segera kembali, beruang kecilku jangan nakal heum? Annyeong!!"
Setelah Kang Eun Hye keluar, Haechan bernapas lega. Ia menatap tangannya yang merinding karena mendengar perkataan Eun Hye tadi. Sebenarnya ia juga sedikit takut karena bagaimanapun Eun Hye adalah Sasaeng, namun ia tidak memiliki tempat untuk kabur. Lagipula, sejauh ini Kang Eun Hye tidak terlalu merugikannya.
Kang Eun Hye hanya sedikit membuatnya takut, namun sebenarnya Haechan merasa tidak kesepian karena Kang Eun Hye terus menempel padanya. Bayangkan saja jika harus sendirian selama satu dua tahun di rumah sakit ini, itu mengerikan. Dan, Eun Hye juga cukup berguna, seperti misalnya saat ini. Eun Hye pergi ke Korea untuk fansign bersama member NCT dan memberikan hadiah-hadiah yang Haechan beli untuk member.
Baik atau buruk, mau atau tidak, Haechan pikir ia hanya harus membiarkan Eun Hye di dekatnya dan mengendalikannya. Siapa tahu, suatu hari setelah melihat Haechan yang sebenarnya yang juga manusia, memiliki kekurangan dan kelebihan, Eun Hye akan berubah. Tidak ada yang tau masa depan.
"Haechan?"
"Eoh? Eoh, wae?" Eomma Haechan mengernyit, apa yang Haechan pikiran hingga tidak sadar ia datang?
"Apa ada masalah? Kau sakit?" Haechan mengangguk pelan. "Baek Se Ra-ssi, gawat."
"Wae???" Eomma Haechan semakin panik, apalagi Haechan memanggil namanya.
"Aku lupa mengatakan untuk membawa kimchi asli Korea pada Eun Hye. Aakhhh!"
Eomma Haechan berdecak. "Yaa!! Kau menakuti Eomma. Eomma pikir ada masalah--"
"Memang ada masalah," ucap Haechan memotong.
"Apa lagi? Masalah karena tidak meminta Eun Hye-ssi camilan untukmu?"
Haechan menggeleng, menatap Eommanya dengan wajah serius membuat si empu kembali panik. "Wae? Jangan bercanda."
"Aku serius Eomma!"
"Apa? Masalah apa?"
"Masalahnya Baek Se Ra-ssi hari ini sangat cantik."
"Yaaa Lee Donghyuck!! Kemari kau!!!"
"Lariiiii!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] 2. Found Sun : Lee Haechan
Fanfiction[Lengkap] "Aku ada untuk menghibur mereka, namun aku justru terus membuat mereka khawatir, maka tidak ada lagi alasan bagiku untuk bersama mereka. Aku hanya akan bersembunyi tanpa ditemukan."~LHC. . . . ⚠️ DON'T PLAGIAT! Start : 4 September 2023 Fin...