15. { Fullsun }

1.8K 187 3
                                    

"Tidak diangkat??"
Pria yang memakai setelan jas itu menggeleng, menyimpan kembali ponselnya.

"Tidak aktif," ucapnya.

"Appa, bagaimana jika Haechan Hyung pingsan di jalan? Atau bagaimana jika Hyung diculik? Kalian tidak tahu, tapi di Seoul sedang ramai penculikan."

"Yaa Lee Seonho! Jangan berkata buruk seperti itu, ish! Menyebalkan."

Seonho menatap Soo Ah tajam. "Aku hanya khawatir! Hyung tidak mengangkat telepon siapapun dan ini sudah malam. Akhh aku bahkan belum melihat batang hidungnya. Kau pasti senang karena sudah bertemu dengannya."

"Mwo?! Kenapa kau seperti anak kecil--"

Getaran ponsel Eomma Haechan membuat Soo Ah menghentikan ucapannya. Eomma Haechan menatap ponselnya yang tertera nama Jaemin. Ah! Ia lupa, ada kemungkinan Haechan bersama Jaemin.

"Eoh, Jaemin-ah? Apa kau bersama Haechan? Aku tidak bisa menghubunginya."

"Eomma... "

Eomma Haechan mendelik, ternyata Haechan yang menelepon. "Haechan-ah kenapa kau tidak mengangkat telepon mu? Apa kau baik-baik saja? Dimana kau, Seonho sangat mengkhawatirkan mu."

"Aku bukan khawatir, aku marah pada Hyung!!!"

Dari seberang, terdengar kekehan kecil. Haechan memang sedikit lupa tentang Seonho, besok ia akan membujuk adiknya itu. Tapi malam ini ia tidak berniat pulang, ia akan menginap di dorm Dream.

"Aku akan membelikan es krim untuk bayi beruang Hyung. Tapi maaf Eomma, malam ini aku tidak akan pulang. Aku bersama member Dream di dorm."

Eomma Haechan sedikit terkejut. Ia pikir Haechan memutuskan untuk tetap merahasiakan semuanya meski sudah di Korea. Namun ia tetap mengangguk, tidak bertanya. "Baiklah, kau boleh melakukannya. Jangan terlalu lelah dan jangan begadang. Mengerti?"

"Arraseo Baek Se Ra-ssi... "

Eomma Haechan akan mendukung semua keputusan Haechan, dan akan selalu berjalan bersama Haechan kemanapun itu. Apapun itu, putranya pasti lebih tahu karena putranya pintar dan dewasa.

"Berikan ponselnya pada Jaemin, Eomma ingin mengatakan sesuatu pada Jaemin."

"Jaemin dan semuanya sudah mabuk Eomma, mereka minum."

"Mwoo? Kau yang membuat mereka minum?"

"Eoh? Bagaimana Eomma tahu?"

Eomma Haechan tertawa kecil. "Dasar anak nakal. Tapi, kau tidak minum 'kan? Jangan dulu Lee Donghyuck."

"Aniyaa, aku tidak minum Nyonya Lee. Tenang saja--"

Brukkk

"Akh, aku tutup Eomma. Mereka sudah mabuk, aku harus membawa mereka ke kamar."

"Hmn... Pergilah. Jangan lupa istirahat, heum?"  Telepon diputus, Eomma Haechan terkekeh.

"Eomma!!! Kenapa ditutup? Aku belum berbicara dengan Hyung," protes Seonho kesal.

"Akh iya! Mian, Eomma lupa."

"Ish! Menyebalkan." Seonho pergi ke kamarnya dengan kaki dihentakan. Kenapa susah sekali bertemu Hyungnya? Padahal  Hyungnya bukan artis. Artis si, tapi 'kan sekarang bukan artis lagi. Akh menyebalkan! Memikirkannya saja sudah membuat kesal.

Sementara di lain tempat, Haechan dengan susah payah menyeret tubuh besar Jisung ke kamar. Lainnya tidak apa, tapi Jisung harus tidur di kamarnya dan tidur dengan posisi nyaman.

[✓] 2. Found Sun : Lee HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang