Satu hari, satu minggu. Waktu terus berlalu, sudah saatnya NCT Dream comeback. Haechan memegang dadanya, dapat ia rasakan detak jantungnya berdetak sangat cepat. Ia sangat gugup karena akhirnya showcase sudah di depan mata.
Haechan menarik napasnya dalam, lalu membuangnya pelan-pelan mencoba untuk tidak gugup. Mark yang duduk di samping Haechan, menatapnya yang terlihat sangat gugup itu.
"Kau sudah bekerja keras Haechan-ah, kau pasti akan mendapatkan hasil yang baik. Jangan khawatir, kau sudah hebat."
Mark menggenggam tangan Haechan, mencoba menyalurkan ketenangannya. Meskipun sebenarnya ia juga gugup, tapi Mark yakin tidak segugup Haechan.
"Gomawo Hyung," ucap Haechan tulus.
"Aku akan mencuci wajah ku sebentar."
Sebentar lagi giliran Haechan untuk memakai make up, ia memilih untuk mencuci wajah.
Sekali lagi Haechan mengatur napasnya, lalu menyalakan keran air dan membasuh wajahnya. Satu kali, dua kali, Haechan terus membasuh wajahnya. Rasanya ia sedikit lesu meskipun sudah berkali-kali membasuh wajahnya.
Hingga tetesan cairan berwarna merah pekat membuatnya berhenti membasuh wajahnya, ia mematung di tempatnya.
Dengan ragu, Haechan mengulurkan tangannya untuk menyentuh hidungnya dan dapat ia rasakan cairan kental, lalu ia pun melihatnya yang ternyata ini adalah darah. Ia mimisan.
Haechan menatap pantulan wajahnya di cermin, mimisannya sangat banyak. Haechan mengepalkan tangannya, mengelap darah di hidungnya. Namun darahnya terus keluar, tidak berhenti membuatnya perlahan putus asa. Ia tidak bisa menahan air matanya.
"Kumohon berhentilah," gumamnya.
Hingga akhirnya kesabaran Haechan habis. Ia meninju kaca di depannya karena ia terus melihat darah keluar dari hidungnya, membuatnya kesal.
Prakkkk
"Aarghhh SHIBALL!!!"
Suara pecahan kaca dan teriakan Haechan membuat yang diluar seketika khawatir. Jeno yang berada di dekat toilet pun mengetuk pintunya.
"Haechanie? Kau baik-baik saja?"
Mendengar suara Jeno, Haechan mengelap hidungnya sekali lagi lalu membuka pintu dengan penampilan kacaunya.
"Jeno-ya... "
Jeno membelalakkan matanya melihat penampilan Haechan. "Haechan-ah gwenchana? Apa yang terjadi padamu?"
Haechan menangis saat itu juga, memeluk Jeno erat. "Jeno-ya, ottoke? A--aakh, aku lelah... Aku sangat lelah dengan diriku."
Jeno berusaha melepas pelukan Haechan namun Haechan sangat erat. "Katakan padaku dulu apa yang terjadi?"
Member lain dan manajer mendekati mereka berdua, terkejut melihat Haechan.
Tubuh Haechan merosot, bersujud di kaki Jeno."Ottoke, sungguh aku harus bagaimana? A--aku, aku ingin hidup."
"Haechan-ah--"
"Markeu Hyung! Renjun-ah, Chenle-ya, Jisung, tolong... Jaemin! Jaemin-ah tolong aku, satu kali lagi. Heum?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] 2. Found Sun : Lee Haechan
Fanfiction[Lengkap] "Aku ada untuk menghibur mereka, namun aku justru terus membuat mereka khawatir, maka tidak ada lagi alasan bagiku untuk bersama mereka. Aku hanya akan bersembunyi tanpa ditemukan."~LHC. . . . ⚠️ DON'T PLAGIAT! Start : 4 September 2023 Fin...