[✓] 2. Found Sun : Lee Haechan

23. { Recording }

"Renjun-ah aku datanggg!!"

Haechan membuka pintu ruang rekaman dan mendapati Renjun yang tengah mendengarkan hasil rekamannya. Ia memeluk Renjun erat, menenggelamkan kepalanya di dada laki-laki itu yang lumayan lebar dan menghirup aroma Renjun.

"Akhh Haechan-ah lepass, cepat pergilah merekam bagian mu."

Tentang cover Haechan, ia tidak melakukannya sendiri. Akan lebih menyenangkan jika ia melakukannya dengan seseorang lagi. Haechan meminta Renjun untuk menemaninya dan laki-laki itu setuju.

"Aku sangat merindukanmu, biarkan aku memelukmu."

"Aku belum mandi Haechan-ah... "

Haechan menggeleng, masih memeluk Renjun erat. "Aku tidak peduli!"

"Arghh! Jinjjaa!"

Mengejutkan sekali, tenaga Renjun lebih kuat dari Haechan. Ia bisa melepas pelukan Haechan dan membuat si empu terbentur sofa.

"Mwoya? Kau mendorongku? Kau mendorongku?!"

*Waeyo?!"

Haechan tersenyum, memeluk tangan Renjun manja. "Kau sekarang sangat kuat! Bisa mendorongku, huh? Apa kau rajin olahraga?"

Renjun menarik tangannya, menjauhkan Haechan darinya. "Bukan aku yang kuat, tapi kau yang lemah. Cepatlah pergi rekam bagian mu. Aku akan menunggumu--"

"Baiklah! Aku memang lemah! Aku tidak pernah olahraga dan menjaga tubuhku. Aku hanya tahu makan, makan, dan makan. Ishhh! Jahat. Kau tidak perlu menunggu ku, kenapa juga harus menunggu ku?! Pergiii!!"

Dengan kesal, Haechan bangkit dari duduknya menuju ruang rekaman. "Yaaa jangan ngambek."

"Wae? Aku juga tidak boleh kesal?!"
Renjun menghela napasnya, lelah.

"Yeudera, jangan bertengkar. Haechan-ssi, cepatlah masuk ke ruang rekaman."

Haechan menurut, ia masuk ke ruang rekaman. Sementara Renjun tentu menunggu Haechan sambil bermain ponselnya.

"Sekali lagi Haechan-ssi, fokus heum?"

"Akhh aku tidak fokus karena orang itu mengawasiku... "

Jawaban Haechan membuat Renjun menjadi pusat perhatian. Renjun kembali menghela napasnya, kenapa Haechan sangat menyebalkan saat kesal.

"Aku akan mentraktir mu samgyeopsal... "

"Aku sudah makan samgyeopsal kemarin bersama Hyungdeul dan Noona!"

"Kalian tidak mengajakku?!"

"Kenapa kami harus mengajakmu? Itu hanya kumpulan orang-orang lemah, orang kuat seperti mu tidak ikut!"

"Lee Haechan!!"

"Lihatlah, Renjun memarahi ku!!"

"Haechan-ssi bagaimana jika--"

"Bagaimana jika date? Renjun-ah, ayo berkencan dengan ku. Aku ingin pergi ke banyak tempat bersama mu."

Renjun mengangguk. "Arraseo, kita akan pergi. Cepat selesaikan rekaman mu dan selesaikan ini."

"Aasssaaa!! Arraseo Injuniee... Tunggu sebentar heum, Oppa akan datang!"

Renjun hampir saja muntah karena ucapan Haechan diakhir kalimat. Saat Haechan melanjutkan rekamannya, ini lebih baik. Renjun mengagumi suara Haechan yang masih terdengar bagus meski lama hiatus. Ia akui, Haechan memang seorang main vocal. Renjun pikir, ia tidak akan pernah menang melawan Haechan.

"Ini terdengar lebih bagus, bagaimana menurutmu Haechan-ssi?"

"Bolehkah aku mencobanya lagi? Bagian chorus yang ke dua, ku pikir aku bisa melakukan yang lebih baik lagi."

"Chorus ke dua? Arraseo, sekali lagi."

Haechan yang selalu menginginkan hasil yang sempurna, tidak ingin melewati satu kesalahan kecil pun. Renjun benar-benar kagum dengan sosok Haechan yang seperti ini, dan menganggap teman sebayanya itu memang keren.

"Bagaimana?"

"Eoh, aku menyukainya."

"Emn, aku juga menyukainya. Kalau begitu selesai?"

"Nee, kamsahamnida!!"

Haechan keluar dari ruang rekaman, mengedarkan pandangannya saat ia tidak menemukan Renjun.

"Mwoya, apa dia sungguh meninggalkan ku?" Haechan segera pergi ke luar, mencari sosok Injunie yang ingin ia ajak main. Ia sedikit bosan di dorm terus, apalagi Hyung 127 sedang sibuk promosi membuatnya sendirian.

"Ishh menyebalkan!!" Haechan menghentakkan kakinya karena ia tidak menemukan Renjun. Ia memutuskan untuk pergi ke rumah Chenle saja, sekedar bermain game atau mengunjungi Daegal.