[✓] 2. Found Sun : Lee Haechan

02. { Dimana Matahari Bersembunyi }

Di sebuah kamar yang di dominasi warna putih dengan aroma obat-obatan, seorang laki-laki yang memakai beannie dan kardigan rajut berwarna hitam, duduk di atas brankar dengan tangan memegang benda persegi panjang dengan posisi miring.

Ceklek

Sepertinya ia sangat serius melihat layar ponselnya itu, terbukti saat seseorang membuka pintu namun dirinya sama sekali tidak menyadarinya.

"Oppa, kau masih melihat live? Hentikan, Oppa harus istirahat!"

Wanita berambut panjang itu meletakkan buket bunga di vas yang terletak di atas meja nakas samping brankar. Ia menghampiri laki-laki yang ia panggil Oppa itu, merebut ponselnya.

"Yaaa!!"

"Wae?!" Wanita itu menatap tajam lawan bicaranya.

"Aku akan istirahat, tapi biarkan aku melihatnya sampai selesai. Ya?"

Ia mengalihkan pandangannya karena laki-laki di depannya mulai mengeluarkan ekspresi lucu, cara ampuh untuk melunakkan hatinya.

"Aku tidak melihatnya Lee Haechan. Cepat istirahat, Oppa tidak lupa hari ini Oppa ada jadwal kemoterapi 'kan?"

Orang-orang bertanya dimanakah Haechan berada, bersama siapa ia, dan apakah ia baik-baik saja? Jawabannya, disinilah Haechan berada. Di rumah sakit. Masalahnya adalah, rumah sakit mana?

Haechan, laki-laki itu melunturkan senyumnya seketika saat aegyo kali ini tidak mempan. Terlebih lagi, rasanya ia benar-benar muak mendengar kata kemoterapi dan obat. Selama satu tahun ini, ia benar-benar seperti di siksa. Rasanya ingin mati saja karena ia hampir menyerah merasakan sakit yang luar biasa.

"Oppa, ku mohon jangan menyerah. Sebentar lagi, tunggu sebentar lagi. Oppa pasti bisa, Oppa akan sembuh. Oppa sudah berusaha sangat keras, dan usaha tidak akan mengkhianati hasil. Eum?"

"Usaha tidak akan mengkhianati hasil, tapi bukan hanya aku yang berusaha. Apa semua orang akan berhasil?"

"Yaaa Lee Haechan!!!"

Haechan tersentak kecil, tubuhnya menciut saat wanita di sampingnya itu meninggikan suaranya dan menatapnya marah.

"Lalu kau tidak ingin mendengarkan ku?! Kau akan terus menonton live yang berlangsung sampai malam ini?! Kalau begitu kau akan kelelahan, lalu drop, kemoterapi mu di tunda. Itu mau mu? Kau suka? Kau suka menunda kesembuhan mu?  Kau bilang kau ingin cepat-cepat kembali ke Korea dan bertemu member mu. Tapi apa ini?! Huh?"

"Ella tenang. Aku pasien--"

"Lalu apa?! Kau ingin aku berkata lembut? Kau tidak menuruti ku saat aku berkata lembut--"

"Aarraseooo, hentikan Eun Hye-ya... Kepala ku sakit."

Wanita itu menghentikan omelannya, ia memamerkan kresek di tangannya. "Aku membawa obat kesukaan Oppa."

"Waahh kimchi!!"

"Mari makannn!!"

Kang Eun Hye, wanita asli LA yang memiliki nama asli Ella Varushka. Sudah lama ia tinggal di Korea bersama neneknya. Selama di Korea, ia adalah fans nyerempet Sasaeng Haechan. Saat Haechan pergi dari Korea diam-diam, Eun Hye mengikuti Haechan sampai Singapura tempatnya berobat saat ini.

"Eomma? Dimana Eomma?"

"Eommoni pamit pulang untuk mandi," jawab Eun Hye lalu menyuapkan makanan untuk Haechan yang tentu saja ditolak, berakhir ia makan sendiri.

"Eommoni? Dia bukan Eomma mu, panggil ahjumma atau nyonya Lee."

"Waeyoo?? Jika Oppa tidak ingin menikahi ku, aku akan menikah dengan Hyunwoo."

Haechan melotot saat nama adiknya disebut. "Mwo?!" "Dasar Sasaeng," gumam Haechan lirih seraya mengalihkan pandangannya agar tidak terdengar si empu.

"Aku mendengarnya Lee Haechan. Aku bukan Sasaeng, aku fans."

Haechan mendengus. "Mana ada fans tapi mencari tahu semua tentangku, bahkan keluargaku dan mengikuti ku sampai sini."

"Aku hanya kebetulan tempat kerjaku dekat dengan sekolah Hyunwoo, jadi aku mendekatinya. Aku juga sedang kebetulan ada di rumah sakit dan melihat Oppa buru-buru pergi."

"Jogiyo Kang Eun Hye-ssi? Tidak ada kebetulan berturut-turut."

"Lee Haechan, kau tau kau sangat menyebalkan?"

Haechan mengangguk. "Ini pesonaku," jawabnya enteng.

Ceklek

Kang Eun Hye hampir memukul Haechan karena kesal, tapi pintu terbuka membuat keduanya menoleh. Haechan membelalakkan matanya melihat siapa yang datang.

"Yaaa Na Jaemin?!"