12. { Bolehkah Sebahagia ini? }

1.9K 182 5
                                    

"Jangan menatapku terus, Markeu-ya... "

Haechan menatap Mark yang duduk disampingnya, terus menatapnya dengan mata yang berkaca-kaca.

"Markeu-ya, jangan terlalu menyukai ku. Kau bukan style ku," ucap Haechan seraya menggeser kursinya.

Mendengar candaan Haechan, air mata Mark menetes tanpa sadar membuat Haechan pun khawatir. "Hyung? Kau menangis? Ada apa?"

"Aku sangat merindukan candaan mu. Kau, sungguh kenapa kau melakukan itu padaku?"

"Kenapa kau pergi? Apa kau tau betapa takutnya aku?"

Haechan menatap sekeliling, ia pun menarik Mark keluar. Tidak boleh ada yang mengenalinya, tapi saat ini di toko serba ada, Mark sangat menarik perhatian. Haechan membawa Mark ke jalan sempit tidak jauh dari sekolah Soo Ah.

Haechan sedang menunggu Soo Ah keluar dari sekolah, menunggu di toko sambil makan. Tapi Mark mengacaukannya.

"Arraseo, mianhae... Jangan menangis Hyung, kenapa kau malah menangis."

"Kau tidak menangis? Kenapa kau sekejam ini? Apa kita sungguh teman?"

Haechan menghela napasnya, tentu saja ia juga merindukan Mark. Saaangat! Namun sekarang bukan tempat yang tepat untuk menangis, lagipula ia harus terlihat baik untuk Soo Ah. Jika ia menangis, bagaimana Soo Ah nanti.

"Hyu--"

Ucapan Haechan menggantung saat gerbang sekolah dibuka dan siswa-siswi keluar. Mereka masuk ke mobil yang sedari tadi menunggu mereka. Beberapa juga pergi ke halte bus.

"Tunggu di sini Hyung," ucap Haechan tanpa mendengar jawaban Mark ia berlari mencari Soo Ah. Ia sangat merindukan adik perempuannya.

"Tidak, aku harus les bahasa Prancis nanti malam. Eomma akan membunuhku jika aku tidak berangkat les."

"Kalau begitu Yujin? Kau mau ke karoke?"

"Aniya, aku harus belajar. Aku iri padamu karena tidak ada yang memarahi mu meski kau tidak belajar."

"Sungguh? Aku justru ingin seseorang memarahiku karena tidak belajar, memperingati ku untuk tidak berpacaran, dan harus menjaga sikapku."

Haechan menatap tiga gadis yang berjalan ke arahnya, tersenyum lebar. Ia hampir tidak mengenali adiknya sendiri karena Soo Ah sangat cantik dengan seragam elegan itu, dan terlihat lebih dewasa. Dimana adiknya yang menggemaskan?

"Soo Ah-ya!!"

Ketiganya menyipitkan mata, memperjelas penglihatan. "Soo Ah-ya, kau mengenal--"

"Oppa?" "Oppa?!!"

Soo Ah membelalakkan matanya, ia segera berlari menghampiri Haechan sementara Haechan merentangkan tangannya.

Brukkk

Soo Ah menubrukkan tubuhnya, memeluk Haechan erat hingga si empu hampir limbung. "Lee Donghyuck, kenapa baru datangg??"

"Hmn? Lee Donghyuck? Aku adalah Oppa mu, Lee Soo Ah. Apa sekarang kau menjadi tidak sopan setelah sekolah di Seoul?"

Soo Ah melepas pelukannya, menatap tajam Haechan. "Oppa? Jangan mengaku Oppa sementara kau tidak pernah mengantarku sekolah!"

Soo Ah mendengus kesal, ia berjalan terlebih dahulu dengan kaki dihentakan.
"Yaa Lee Soo Ah!! Kau mau ke mana??"

"Dimana mobil Oppa?"

Haechan terkekeh. "Eoh, taksi!!" Haechan menghentikan taksi yang kebetulan lewat.

"Ini dia mobil kita," ucap Haechan diselingi kekehan.

"Mwoya, kenapa tidak keren sekali?" Bergumam pelan, Soo Ah pun masuk ke taksi dengan kesal. Haechan masih terkekeh, adiknya masih menggemaskan. Ia kemudian melirik tidak jauh darinya, Mark terlihat menatapnya dan menunggunya. Mark juga sangat menggemaskan.

"Hyung, ayo kita pulang!"
Mark tersenyum, ia pun menghampiri Haechan dan masuk ke taksi. Haechan menatap Soo Ah dan Mark yang saling menyapa, lalu menatap sekeliling. Ia sangat bahagia bisa kembali ke Korea dan bertemu orang-orang yang ia sayangi.

Tidak ada kata yang bisa menggambarkan kebahagiaan yang ia rasakan saat ini. Haechan rasa, jika ini adalah lembar terakhir dari ceritanya maka ini adalah happy ending yang sesungguhnya. Ia sangat hingga bertanya-tanya, bolehkah ia sebahagia ini?

Haechan takut, jika ternyata ini bukan kembaran terakhir dari ceritanya. Ia takut jika sesuatu yang tidak menyenangkan kembali merenggut orang-orang yang ia sayangi lagi darinya.

Bolehkah sebahagia ini?

Bolehkah sebahagia ini?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[✓] 2. Found Sun : Lee HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang