Suasana riuh mengisi kafetaria Universitas.
Hoseok dan Taehyung duduk di tempat biasa, menikmati sarapan sebelum memulai hari dengan kesibukan masing-masing."Seokjin mana sih?"
"Tumben jam segini belom dateng" Menyeruput jusnya, Taehyung menoleh kanan ke kiri mencari sahabat yang belum terlihat sejak kemarin sore."Gw juga belom dapet kabar apa-apa"
"Kemaren sih katanya mau ngedate""Tapi ga tau deh jadi ato ngga" Selesai bercerita, Hoseok kembali menyuap potongan sandwich ham itu besar-besar.
"Lo partneran ma siapa deh jadinya?" Taehyung merogoh saku celananya, mengeluarkan ponsel lalu membuka email yang baru saja masuk.
"Mhh...gw lupa ngecek hahaha..."
"Kemaren gw latihan sampe malem trus langsung tidur sampe apartemen"Dibukanya juga benda kotak berselubung karet merah bercorak Kaws yang diletakkan di atas meja sedari tadi.
"J-0901, Jeon....Jungkook...."
"Siapa tu dah?" Taehyung membulatkan mata dengan pipi penuh dengan sereal cokelat."Anak seni lukis d kalo ga salah"
"Duh...gw dapet si kulkas tujuh pintu lagi" Hampir tersedak kopinya, Hoseok mengusap bibir dengan tissuenya."Siapa?" Masih dengan mata membulat, Taehyung menatapnya bingung.
Beberapa pasang mata melirik ke arah pintu masuk kafetaria disertai gumaman-gumaman.
Seorang pemuda berotot berbalut oversized jeans dengan surai hitam tertutup beanie berjalan di belakang pemuda berpakaian serba hitam berkulit pucat dengan raut wajah kesal.
Pemuda bertubuh lebih pendek itu duduk setelah mengambil segelas kopi. Disusul oleh pemuda berotot dengan susu pisangnya.
"Dia...." Hoseok menunjuk setelah menepuk kening pelan.
"M-0309, Min Yoongi..."
"Males banget jir....bakal garing lah gw"
"Tu Jeon Jungkook btw" Ia menunjuk pemuda yang duduk di seberang pemuda pucat bersurai gondrong itu dengan dagu lancipnya.
"Eh...eh....lo mo kemana?" Kedua matanya membulat menatap Taehyung yang tiba-tiba berdiri dari kursinya.
"Nyapa si Jeon.....kenapa emang?" Wajah polos itu menatap bergantian sahabatnya dan pemuda yang sedang asik dengan earphone dan susu pisangnya.
"Jih pede amat lo belom apa-apa udah nyosor" Hoseok terbahak.
"Hallo..." Senyum kotaknya mengembang.
Ditepuknya bahu besar itu ketika si pemuda tak menjawab saat Taehyung menyapa."Eh...iya sorry" Pemuda kekar itu menarik earphone yang menempel di telinganya.
Pemuda pucat di seberangnya hanya tersenyum sinis lalu membuang muka.
"Jeon Jungkook ya?" Senyum kotaknya kembali melebar.
"Gw Taehyung, anak modeling yang nanti partneran sama lo di Makrab" Niat mengulurkan jabat tangan urung seketika Jungkook langsung mengalihkan perhatian pada ponselnya yang tiba-tiba bergetar.
"Yoon....." Ia melirik khawatir.
"Iya, gw juga baca" Yoongi berdiri mengambil tasnya kemudian pergi meninggalkan mereka tanpa basa-basi.
"Sorry....lo bilang apa tadi?" Mata bulat besar itu menatap Taehyung sekilas sebelum ia pun menyandang tas ranselnya.
"Ah...nevermind.....bisa nanti aja kali ya..."
"Gw ada perlu""Sorry ya..." Jungkook berlari menyusul Yoongi setelah menepuk lengan Taehyung yang hanya terbengong.
"Jir...baru pernah gw ditolak mentah-mentah"
Hoseok terbahak menunjuk wajah polos Taehyung yang baru saja kembali hingga satu kakinya terangkat dan hampir menendang mahasiswa yang kebetulan lewat di samping mejanya.
"Gw aja males nyapa duluan Tae"
"Tu anak duaan emang rada laen""Kabarnya sih....." Hoseok merendahkan kepala dan meletakkan tangan dengan jemari berhias nail art di sisi bibir untuk meredam suaranya.
"Mereka kaya gangster gitu"
"Hamster?" Seokjin yang baru saja datang melongokkan kepalanya diantara dua kepala yang sedang berdekatan.
"Eh dasar budek!" Suara cempreng itu membuat beberapa mahasiswa di sekitarnya menoleh.
"Udah telat dateng, maen nimbrung aja, salah lagi..." Bibir Hoseok mengerucut. Dua kepala yang tadi berdekatan itu menjauh.
"Dari mana lo Jin, jam segini baru nongol" Taehyung menarik bangku kosong di belakangnya untuk Seokjin duduk.
"Gw......"
"Telat bangun hehe...""Lo pada partneran sama siapa btw?" Ia meletakkan ponselnya di atas meja kemudian mengeluarkan botol air minum dari tas dan meneguknya hingga setengah.
"Aus lo?" Hoseok menatap sahabatnya heran.
"Nah ini Jin....gw sakit ati banget barusan" Taehyung mengerucutkan bibir sambil menarik lengan baju Seokjin.
"Tadi kan gw nyapa partner gw ya...dia lagi pake earphone gitu kan..."
"Yaudahlah ya gapapa"
"Eh ga lama hapenya geter trus dia ninggalin gw kaya gw ga penting gitu loh..."
"Ciieeeee ga pentiingggg..." Seokjin terbahak melihat wajah sang sahabat yang polos namun kecewa di sampingnya.
"Baru kali ini ada yang berani nolak lo Tae"
"Gw sih ga ngerti ya rasanya gimana...tapi I feel sorry for You..."
Raut wajah yang dibuat-buat seolah sedih itu berujung pukulan keras di pahanya juga gelak tawa melengking dari Hoseok."Ada lagi nih ceritanya...." Taehyung mulai merendahkan kepalanya, disusul oleh kelatahan Hoseok kemudian rasa penasaran Seokjin.
"Hoseok bilang kabarnya tu orang bedua tuh kaya gangster gitu..." Ucapan pelan itu berbarengan meluncur dengan suara DJ kampus yang terdengar melalui speaker.
"Hamster?"
"Ah udah ah...cape gw ngomong ma lo!" Hoseok mengambil tas selempang besarnya kemudian berdiri meninggalkan meja, disusul oleh Taehyung setelah tertawa geli melihat wajah polos Seokjin.
"Kenapa bawa-bawa hamster segala si?" Seokjin pun beranjak menuju kelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Persona
FanfictionSJ fell first, but NJ fall harder Daily convo, fake chat, angst, toxic abussive relationship, gapless age, harsh words