"Seokjin kemana?"
Namjoon yang baru saja selesai membacakan puisinya bergegas meninggalkan panggung menuju Taehyung dan Jungkook yang tengah bersiap.
Keduanya menggeleng ragu.
"Haduuhhhh.....pasti gw yang sekarang ditanyain nih" Hoseok berdecak menatap Namjoon yang berlari kecil ke arahnya.
"Emang Seokjin kemana Seok?"
"Kabur.....eh....sakit katanya"
Menjawab singkat pertanyaan yang dilontarkan Yoongi, Hoseok tersenyum menyapa Namjoon yang telah tiba di hadapan wajah kikuknya.
"Seokjin sakit apa? Parah banget sampe ga bisa perform?"
Terengah, Namjoon menatap lekat kedua mata membulat tegang Hoseok."I-iya....mmmm.....diare dia...."
"Gw ga tau dah sekarang dia kemana"
"Ke dalem villa kali istirahat..." Hoseok mempercepat jawabannya ketika nama mereka berdua sebentar lagi masuk dalam urutan tampil.
"Udah ngomong sama Jimin?" Yoongi menyandang gitarnya kemudian tersenyum.
"Lo nolak dia Yoon?"
"Kan lo juga suka sama dia..." Namjoon merendahkan kepala menatap lekat matanya.
"Lo gimana? Jimin say yes?"
Tak menjawab pertanyaannya, Yoongi balas bertanya masih dengan senyum di bibir tipisnya.
"Kulkaassss! Buruaannn! Ngapain sih lo bedua?"
"Congrats ya Joon..." Yoongi menepuk bahunya lalu bergegas menuruti panggilan Hoseok.
"Hey......" Tak lagi menghindar, Seokjin merebahkan kepalanya diatas lutut beralas kedua lengannya yang terlipat.
"Sedih amat...." Ken ikut duduk di sampingnya.
"Mereka jadian kayanya...." Seokjin menghela napas panjang kemudian mengusap hidungnya dan berusaha tersenyum.
"Kamu.......ngerelain dia sama Jimin kan?"
"Tadinya...."
"Tapi.....ngeliat mereka ciuman tadi rasanya...."
"Kaya ada yang ilang.....in an instant" Seokjin mendengus.
"Dia ga berhenti jadi temen kamu kan Seokjin...."
"Itu yang paling penting sih menurut aku"
"Kaya kita sekarang ini..."
"Aku seneng banget kamu ga lari"
Ken tersenyum menatap pemuda yang masih menangis, mengeluarkan sapu tangan dan menyodorkannya.
"Lo masih suka bawa sapu tangan...."
"Kaya bapa-bapa" Seokjin terkekeh."Bagus aku bawa sapu tangan kesini daripada ingus kamu nanti kamu peletin ke baju aku"
Seokjin kembali terkekeh kemudian tertawa dan memukul bahunya.
"Udah ya...jangan nangis lagi..." Ken memiringkan kepalanya dan tersenyum.
"Mau aku anter pulang?"
Seokjin mengangguk kemudian menatapnya heran.
"Lo gimana ceritanya bisa ada disini?""Aku mau mulai kuliah lagi Seokjin..."
"Aku sama Papa udah bicara sama Rektor dan hari ini aku dikasi ijin buat dateng"
"Ada surat yang harus ditanda tanganin Om kamu"
"Oh? Masa skorsing lo udah beres emang?"
Pemuda bersurai pirang itu mengangguk senang.
"Ayo....mumpung belom terlalu malem"
"Motor aku udah dibalikin sama Papa"
"Tapi aku udah ga boleh balapan lagi" Ia mengerucurkan bibirnya.
"Ya jangan lah.....kaya bocah aja lo" Seokjin mengusak pelan rambutnya.
"Gw ijin dulu sama Om ya....trus ngambil tas gw"
Ken hanya tersenyum dan mengangguk.
"Ijin pulang?"
"Pulang?!"
"Sama siapa?"
"Naek apa udah malem gini?"
"Kak Namjoon tenang...." Jimin menarik lengan pemuda berkacamata yang bergerak semakin dekat dengan Hoseok.
"Dijemput sama temennya kata Pak Namgil..."
"Joon....."
"Temen Seokjin siapa lagi sih selaen kita...." Hoseok yang biasanya lantang dan keras seolah kehilangan suaranya.
"Seok....perasaan gw ga enak banget" Taehyung yang bersandar di pelukan Jungkook, menggigiti ujung ibu jarinya khawatir.
"Lo yakin Pak Namgil ga keliatan curiga sama sekali Seok?"
"Yakin Yoon.....cengar cengir aja kaya biasa"
"Nyantai banget juga ngomongnya""Duh gila.....gw rasanya kaya kecolongan tau ga sih"
Kedua tangannya dimasukkan ke dalam saku belakang celananya kemudian berjalan mondar mandir."Gw mau tanya Pak Namgil lagi....mastiin kalo Seokjin bener-bener dijemput, ga pulang sendiri" Tanpa menunggu, Namjoon berlari ke dalam villa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Persona
FanfictionSJ fell first, but NJ fall harder Daily convo, fake chat, angst, toxic abussive relationship, gapless age, harsh words