"Hah?!"
Menoleh hingga setengah tubuhnya ikut menghadap Taehyung yang sedang menyetir, Hoseok membulatkan kedua matanya terkejut.
"Perhatiin kan....Jin ga pernah mau cerita kalo dia lagi berantem sama Ken"
"Gw ga ngeh Seok....ampe tadi si Jeon cerita kejadian malem itu ke gw..."
Tak menjawab, Hoseok mengembalikan posisi tubuhnya. Menatap jemari yang berjalin di atas pahanya sambil mengatur napas.
"Kita bukan sahabat yang baik ya Seok...." Kekehan itu meluncur dengan raut wajah sedih.
"Seokjin.....agak tertutup sih kalo soal itu...."
"Tapi gw juga ga ngeh kalo dia lagi nyembunyiin.....Namjoon!"
"Nyembunyiin Namjoon?" Taehyung menoleh dengan wajah polosnya.
"Namjoon! Itu Namjoon Tae!"
Hoseok menunjuk-nunjuk motor sport yang melaju kencang melewati mobil Taehyung.
Wiper jendela yang bergerak-gerak menghalangi sosok yang diboncengnya.
Hingga sebuah motor lain melewati mobilnya.
"Ken...."
"Seok......"
"Jangan bilang itu Seokjin yang dibonceng Namjoon...."
"Seok........" Berulang kali Taehyung melirik panik pada pemuda di sampingnya.
"Seokjin.....Tae itu Seokjin!"
"Dikejar sama si berengsek"
"Ngebut Tae! Ngebut!"
Hoseok kembali menegakkan tubuhnya, memantau pergerakan dua motor yang melaju beriringan beberapa meter di hadapannya.
"Ken ngedeket Tae!" Ken ngedeket!"
Tangan yang mengepal itu memukul-mukul pahanya tak sabar.
"Berengsek!" Taehyung menginjak gas dalam-dalam.
SUV hitam itu meraung dan berbelok mendekati motor yang dikendarai Ken.
"Ati-ati Tae....jangan ampe masuk penjara lo!"
"Bodo amat!" Ia kembali membanting kemudi merapatkan jarak mobilnya.
Sesaat kemudian motor itu oleng dan tergelincir di atas jalan licin.
"Haha......makan tu aspal!" GV80 itu kembali meluncur mengikuti laju motor di depannya.
"Hati-hati....."
Namjoon dengan cepat menopang tubuh Seokjin yang baru saja turun dari motornya dan terhuyung lemas."Gapapa?" Digenggamnya kedua lengan bergetar itu sambil merendahkan kepala.
Tak menjawab, Seokjin memejamkam mata dan berusaha mengatur napasnya yang tersengal.
"Moga-moga tu orang ga mati"
"Eh...sorry" Namjoon membulatkan mata bersalah atas ucapannya."Kabarin Tae ma Hoseok ya.....dari tadi mereka ngikutin kita"
Masih tak menjawab, Seokjin mengeluarkan ponsel dari tas kecilnya.
Namjoon menatap jemari yang bergetar itu mengetik dengan susah payah. Sesaat kemudian ia kembali terisak.
"Udah....udah.....sini sama gw aja..." Benda kotak itu diraihnya dengan hati-hati.
"Kayanya udah saatnya temen-temen lo tau Jin..." Namjoon berjongkok di depan Seokjin yang duduk menutup muka dengan kedua telapak tangannya di pojokan lift."Hey....."
"Hiks........hikss........"
Namjoon menghela napas lalu duduk bersila di hadapan pemuda yang masih mendekap erat wajahnya.
Hanya suara isak tangis yang terdengar dalam ruang kotak sempit yang mengantar mereka ke lantai teratas bangunan megah itu.
Suara dering bel mengantar langkah Namjoon untuk membuka pintu apartemennya.
"Namjoon....."
"Lo gapapa?" Taehyung membelalak menatap tulang pipinya yang sobek dan membiru.
"Gapapa....masuk Tae...Seok...." Pintu itu melebar seiring langkah cepat kedua teman barunya masuk.
"Seokjin dimana?" Setengah berbisik Hoseok berbalik dengan raut wajah khawatir setelah memindai tiap sudut ruangan itu.
"Toilet..."
"Diapain dia sama Ken?" Taehyung mendekat.
"Dipelintir tangannya"
"Kita baru aja beres makan Tae..."
"Masih ketawa-ketawa pas balik ke parkiran"
"Mual kali dia abis makan langsung ada kejadian kaya gitu"
Namjoon duduk di sofa dan mengacak rambutnya kasar."Tapi tadi dia nonjok si bangsat sampe jatoh" Menegakkan kepala setelah tertunduk kesal, Namjoon terkekeh.
Taehyung dan Hoseok hanya saling bertukar pandang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Persona
FanfictionSJ fell first, but NJ fall harder Daily convo, fake chat, angst, toxic abussive relationship, gapless age, harsh words