24 : Peserta Tambahan

256 27 0
                                    




Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




"Kak Seokjin!"

"Yaelah sumpah lama-lama eneg gw ngedenger cewe-cewe manggilin namanya tiap hari"
Hoseok melirik pemuda yang seperti biasa tengah memegang sepucuk surat cinta dan tersenyum manis menemani sang gadis mengobrol di kejauhan.

"Ah lo mah sirik aja kali Seok" Taehyung terbahak lalu menyeruput jusnya.



"Morning bestieeee!" Seokjin berlari kecil menaiki tribun kemudian duduk hingga mendorong tubuh Hoseok.

"Besta bestie....lo ga bisa gitu bilang kalo lo udah punya cowo biar tu cewe-cewe ga bentar-bentar....kak Seokjiinnn...kak Seokjiinnn gitu"

"Jihh....pagi-pagi udah ngomel aja si kunti"
"Ntar cepet keriput loh"

"Udah kok...gw bilang udah punya cowo, gw ga suka cewe..."

"Tapi yang namanya cowo ganteng mah bebas ya..."

Tangan Seokjin terjulur mengambil gelas tinggi dari genggaman Taehyung yang hanya terbahak.

"Lagian gw udah ga pernah ketemu ato kontak lagi tuh sama Ken"

"Kemana ya dia?"

"Lo beneran nabrak dia Tae?"


"Ga nabrak yaa.....cuma mepet doang trus dia jatoh"

"Ga keras kok jatohnya juga"

"Dirawat kali dia sekarang" Gelas tinggi berisi jus strawberry yang tinggal separuh itu diambilnya kembali.

"Jenguk apa ya?" Seokjin membetulkan topi snapback hitamnya.

"Babeeeee......jangan luluh lagi dooonngggg...."

"Ntar baean lagiii....cape kali?" Hoseok menatap sambil menurunkan alisnya.

Seokjin mendengus. "Iya ya....lo bener Seok..."




PRIIITTTTT



Suara peluit itu mengagetkan seluruh mahasiswa yang berkumpul di aula olahraga.

"Morning Students!" Dekan kampus itu berteriak dengan wajah datarnya.

"Mmhhhh....sama bener kelakuan sama ponakannya" Hoseok memutar bola mata malas.
Seokjin dan Taehyung tertawa geli.


"Bagaimana semuanya, sudah siap dengan kolaborasinya?"
Riuh suara mahasiswa menyambut pertanyaan sang Dekan.

"Okayyyy....Saya ga bisa denger kalian ngomong apa tapi Saya anggap udah yaa..."

"Jadi acaranya mulai jam 4 sore hari Sabtu"

"Kita berangkat naik bus dari kampus jam 3 ke villanya....enak kok dingin tempatnya"

"Kalo ada yang mau nyalon dulu paginya boleh....keburu kok"

Para mahasiswa tertawa sementara Hoseok, Seokjin dan Taehyung hanya menutup muka malu.


"Om lo ga bisa dihipnotis aja biar ga cringe Jin?"

Seokjin memukul paha Hoseok kemudian melirik pada seorang pemuda yang baru saja datang lalu menepuk bahu Taehyung dan mengecup bibirnya singkat.

"Seok!" Seokjin berbisik sambil menggenggam erat lututnya.

"Anjir....Tae ma Jungkook ciuman"


"HAH!?"
Hoseok sontak menoleh dan mendapati mereka berdua tengah berdempetan melihat layar kamera yang dipegang Jungkook.

"Sssttt.....ember....ntar aja bahasnya" Seokjin menarik pipi Hoseok kembali ke depan matanya.

"Hallo Kook.....apaan tuh liat dong..." Tersenyum kikuk, Seokjin menunjuk ke arah kamera yang berada di genggamannya.

"Ini.....gw ma Tae ga jadi maen lukis-lukisan"

"Tae bilang mending foto aja...ga ribet" Pemuda bertindik itu menoleh dan tersenyum manis pada Taehyung yang juga melebarkan senyum kotaknya.


"Lo bedua pacaran?!"

"Haduuhhhh...." Seokjin berbisik lalu menepuk kening ketika pertanyaan tanpa rasa berdosa itu meluncur dari bibir Hoseok.

"I-iya Seok...." Taehyung tersenyum polos.

"Kok lo ga cerita-cerita siihhhh!"

"Traktir ato apa gituuu" Hoseok memukul pahanya kemudian menoleh pada Seokjin meminta dukungan.

"Kemaren kita lagi tegang Seok....masa tiba-tiba gw cerita sih"


"Hmmm....iya juga yah...."
Keempat pemuda itu saling memalingkan wajah.


"Jin....lo udah baik-baik aja kan?" Jungkook memecah keheningan diantara mereka.

Yang ditanya hanya mengangguk dengan senyum lebar diantara pipi bayinya.

Ingatannya kembali pada peristiwa buruk yang dialaminya beberapa hari lalu.

Jika Namjoon tidak bersamanya mungkin tadi malam ia masih akan menuruti permintaan Ken untuk berakhir pekan di apartemennya.

Mungkin mereka masih akan bertengkar dan Seokjin akan pulang dengan memar baru di tubuhnya.

Lalu mereka akan kembali berbaikan setelah Ken merengek minta maaf.




"Namjoon kemana ya? Sakit kah?"
Seokjin melemparkan tatapannya ke sekeliling aula.

Hari ini pemuda tegap berkacamata itu belum terlihat.







"Yoon!" Hoseok berlari menghampiri pemuda yang membelakanginya di tepi koridor menuju kelas tari.

Yoongi menoleh, bersamaan dengan Jimin yang memiringkan kepalanya mengintip.

"Wahahahaha Jim lo kecil banget ampe ga keliatan kalo Yoongi lagi ngobrol ma lo..."

"Eh....lagi ngobrol kan? Bukan lagi ngapa-ngapain..."

"Ngobrol lah Seok.....mo ngapain emang gw di tempat umum gini" Ucapan tanpa ekspresi itu disambut oleh senyum manis pemuda mungil yang tertunduk di hadapannya.

"Berarti....kalo ga di tempat umum....."


"Seok....." Panggilan itu menghentikan ucapan polos Hoseok.
"Ada apa?"

"Itu...mmmm.....tadi kok lo ga ikut ke aula sih?"
"Pak Namgil ngumumin gimana-gimananya nanti tuh..."

"Iya gw udah tau...tadi gw nguping dari depan pintu kok"

"Jam 3 berangkat kan?"


"Kak Hoseok maaf....tadi kak Yoongi aku pinjem lagi buat ngiringin aku latihan"

"Jadi kak Yoongi telat buat dateng ke aula"


"Kak.....aku ditunjuk jadi perwakilan dance kontemporer buat makrab nanti..."

"Makasi banyak ya kak udah nyalonin aku ke pak Baek..."


"Wah....keren banget Jim!"
"Nanti Yoongi yang ngiringin lo?"

"Ngga kok....pake musik beneran" Jimin tersenyum menggeleng.

"Kak Yoongi kan ngiringin kak Hoseok dance nanti"

PersonaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang