"Gw bawa obat nih say..."
"Tokcer banget buat ngilangin sakit kalo kaki gw keseleo pas ngedance"
Hoseok menuang bubur polos ke dalam mangkuk sementara Taehyung terus menggenggam tangan Seokjin seolah pemuda itu sedang koma.
"Mana yang sakit Jin?"
"Gw pijit ya..." Jemari panjang Taehyung mengusap-usap kepalanya."Ga usah Tae...."
"Gw makan aja trus minum obat""Lo pada ga ada kelas emang?"
"Jihh....sohib kita lagi terzolimi gini masa kita malah masuk kelas pagi sih" Hoseok membawa bubur hangat itu kemudian menyuapi Seokjin yang kini duduk menyandar pada tumpukan bantal kepalanya.
"Yaelah Seokkk....gw cuma pusing bukan kanker" Seokjin menyuap sesendok sarapan itu, mengunyah sebentar lalu menelannya.
"Jujur babe....lo kenapa sih?"
"Lo ribut lagi sama Ken?" Taehyung merendahkan kepala menatap lekat sang sahabat.
"Iya....."
"Tapi bukan itu kok yang bikin gw bengong""Tae...." Seokjin menoleh pada wajah seriusnya.
"Gila lo seksi banget kalo lagi kaya gitu"
"Eh.....gw udah serius ngedengerin" Taehyung memundurkan kepalanya malas.
"Tau sih gw....si Jungkook juga pernah bilang gitu" Senyum kotaknya melebar.
"Nah itu masalahnya Tae..."
"Kan abis gw berantem gw mo pulang nih ya..."
"Gw ngeliat dia disitu"
"Naek CBR1000 modifan warna item merah"
Bola matanya membulat, diikuti oleh kedua sahabatnya dengan bonus bibir yang juga membulat."Serius lo?"
"Ga salah liat?" Hoseok mendekatkan wajah dramatisnya."Ganteng ga?" Taehyung mengikuti sahabatnya.
"Bangeetttt..."
"Rambutnya dikuncir, pake jaket kulit sama jeans ketat item-item" Keduanya memekik girang.
"Heh....." Bola mata Hoseok melirik sinis.
"Salah liat kali lo babe?"
"Orang dia ampir gw tabrak kok..."
"Deket banget mobil gw sama motornya...jelas gw liat itu Jungkook"
"Trus dia maki gw...mata lo buta apa...gituuuu"
Seokjin dan Taehyung kembali memekik disusul oleh lirikan heran dari sahabatnya."Ya gw juga kan udah pernah bilang pas pembagian partner" Hoseok menelungkup di atas selimut Seokjin.
"Tapi kan dulu lo bilang dia kaya hamster Seok" Mata polosnya membulat.
"GANGSTEERRRRRR!"
Teriakan bersamaan itu membuat Seokjin berjengit sambil memegangi kepalanya.
Melangkah lunglai setelah beberapa menit lalu terbangun, Seokjin membukakan pintu untuk sang pemuda yang tengah menenteng sebungkus makanan dengan senyumnya.
"Hahhh....bae.....muka kamu jadi jelek begitu...."
"Oh hello juga bae..."
"Aku baik-baik aja makasih udah nanyain yaa..." Seokjin meninggalkan pintu itu terbuka kemudian berjalan cepat dan duduk di sofanya.
"Uuututututuuu....tayang...tayannggg...."
"Sorry bae....becanda kok" Ken menghampiri Seokjin dan memeluk lalu mengecupi pipinya.
"Ga lucu...." Seokjin mengerucutkan bibir dan membuang muka.
"Aku pulang nih...." Pelukan itu melonggar.
"Jangan~~~" Perlahan Seokjin menarik tangan pemudanya mendekat.
Sebuah kecupan lembut mendarat pada bibir mengerucutnya.
"Jangan marah yaa cantiikkk...."
"Sayang kamu...." Ken kembali melumat bibirnya, lama hingga sebuah desahan meluncur.
Pergumulan mereka pun berlanjut hingga satu jam kemudian Ken pamit untuk pulang.
"Memarnya ditutup makeup kek bae...biar ga terlalu keliatan gitu"
"Malu aku nanti kalo kamu ketemu temen-temenku di tongkrongan"
Ia mendengus lalu tersenyum."Dimakan steaknya ya bae..."
Kecupan singkat itu kembali mendarat di bibir merahnya sebelum sang pemuda pergi meninggalkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Persona
ФанфикSJ fell first, but NJ fall harder Daily convo, fake chat, angst, toxic abussive relationship, gapless age, harsh words