18. Awalan baru

49 13 4
                                    

******

Profesi ajaib yang mungkin aku coba di masa depan adalah seorang koki, mereka orang-orang hebat yang bisa bisa membuat makanan enak yang dinikmati oleh semua orang meskipun selera dan standar tiap orang berbeda-benda tentang makanan. Seorang koki mengelola makanan seperti sihir, bahan-bahan makanan dengan cita rasa yang berbeda-beda seperti pahit, asam manis, asin, pedas mereka sihir menjadi satu rasa yang lezat.

"kunci dari tiap masakan lezat itu adalah bagaimana caramu menunjukkan kecintaanmu terhadap mereka. Kau harus mengelolanya dengan sepenuh hati, bagaimana mempetimbangkan takaran agar tidak kurang dan tidak lebih semuanya akan terasa enak." Itulah yang di katakan oleh paman Teuchi pemilik kedai Ichiraku yang dimana dia membuat raman terenak yang pernah kumakan.

"paman, ramenmu benar-benar seperti sihir. Bahkan Naruto yang tidak pernah keluar rumah, bisa mengunjingi kedaimu setiap hari, sekarang dia bahkan menyukai ramen melebihi susu"

"ah diam kau!"

"nah Shion-chan, bukan mulutmu aaa..." sementara gadis di sampingku, menyuapkan makanan ke gadis pirangnya.

"ummm enak!" girang Shion memakan ramen yang di suapkan oleh Hinata.

Hari ini, Hinata dan Shion mampir ke rumahku. Aku mengajak Naruto dan juga Sasuke untuk makan bersama di kedai Ichidaku. Hitung-hitung untuk mengusir pikiran kalut jika aku terus berdiam diri di kamar bersama dengan cerita-cerita yang belum selesai dan tentu saja tentang Sasori.

Sasori pergi, dia benar-benar pergi.

Sasori di pindahkan ke Amerika setelah orangtuanya tahu tentang video dan foto itu. Di situs sekolah geger tentang kabar kepindahan Sasori, dan juga terungkap orang yang terlibat dalam video itu adalah Deidara dan Kakuzu. Entah siapa yang menyebarkannya, aku akan berterima kasih banyak. Aku benar-benar berharap agar mereka berdua juga mendapat surat panggilan seperti yang Sasori dapatkan.

Mengapa dia pergi tanp mengatakan apapun padaku?

Itu pertanyaan yang terus terlintas di kepalaku, dia hanya mengirim pesan untuk mengakhiri hubungan. Aku terus mencari kesalahan yang kuperbuat  yang membuatnya memutuskan hubungan kami, aku frustasi.

Aku menerima dirinya apa adanya, tak perduli dengan seburuk apapun masa lalunya. Sekalipun orang-orang membencinya, aku tetap mencintainya. Aku tahu masih ada perasaan tersisa untuk Deidara di hatinya, bagaimanapun dia tetap cinta pertama Sasori, tapi aku tetap ingin berada di sisinya. Saat perasaanku terbagi, aku tetap memilihnya dan berada di sisinya.

Lalu mengapa?

Mungkinkah aku terlalu menekannya dengan perasaanku selama ini?

"makan dan cerialah"

Aku menoleh pada Sasuke yang memberikan naruto di mangkukku, dia tersenyum lembut sembari menepuk bahuku. Shion dan Hinata juga tersenyum, kecuali Naruto yang memakan ramennya dengan lahap. Mereka semua seolah menguatkanku dari apa yang telah terjadi.

Ah sialan, sebenarnya aku tidak ingin menangis sama sekali, tapi ketika melihat tatapan mereka seolah aku makhluk paling menyedihkan di dunia.

"makan.." ujar Sasuke lagi.

Aku menyumpit mie itu dan memakannya bersama naruto yang diberikan Sasuke, mengunyahnya sembari mengenyahkan semua pikiran tentang Sasori, tiba-tiba aku merasakan kembali punggung di elus oleh tangan besar milik Sasuke.

"hiks.."

Pertahanku runtuh, aku benar-benar tidak tahan saat air mata sialan ini keluar begitu saja saat aku masih mengunyah mie di mulutku. Salahkan tangan milik Sasuke.

Between Sunny and RainyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang