2. kantor bunda

25.5K 1.7K 43
                                    


"Bunda kok pulang, kangen Gally ya"

"Bunda ayo main"

"Bunda Gally juga mau sekolah"

"Bunda abang ganteng pada kemana"

"Bunda nanti Gally mau jemuran di bawah terik matahari ya"

"Bunda..."

"Bunda..."

Vera yang niatnya ingin pulang sebentar dengan pikiran untuk mengambil berkas berkas penting yang tertinggal di mansion nya, malah dibuat pusing dengan ocehan anak bungsunya.

Mansion megah Dharmendra yang biasanya isinya hanya kesunyian kini sudah berbeda karena ulah Gally yang sedari tadi merengek mengoceh ini dan itu, sedangkan bundanya yang sedang menyiapkan berkas

"Jadi sekarang Gally siap siap sana, bunda mau balik lagi ke kantor, cari uang, buat bisa beliin Gally boneka oke" lanjutnya

Walaupun dirinya sudah banyak memiliki mall yang berisi boneka, tapi menipu anaknya sedikit tidaklah masalah bukan?.

Mata hitam pekatnya menatap binar Vera yang mengusap gemas rambut sang anak " bunda janji ya mau beliin Gally boneka?"

"Gimana ya"ucp Vera pura-pura berpikir

"bunda kok gitu, bunda udah nggak sayang Gally ya" bibirnya mulai melengkung kebawah.

"Syaratnya cium bunda dulu, nanti baru bunda beliin Gally banyak boneka" Gally mengangguk antusias kemudian mendekatkan bibirnya ke pipi mulus bundanya.

Cup

Vera tersenyum "udah ya Bunda berangkat dulu, kamu jangan nakal, dengerin kata bik atik"

Vera menyempatkan dirinya mengusap lembut rambut halus anaknya sebelum pergi meninggalkan nya.

Gally segera beranjak dari tempatnya untuk bersiap siap menuju kamarnya.

Sekitar setengah jam Gally sudah selesai bersiap siap menggunakan hoodie cream besar dengan celana jeans pendek setengah lutut yang sudah disiapkan oleh bik atik, kemudian menghampiri bik atik yang sudah menunggunya.

Celana jeans pendeknya tenggelam oleh hoodie kebesaran miliknya hingga paha putih mulusnya sedikit terekspos kentara.

Gally menggandeng tangan bik atik kemudian mereka berdua melengos pergi menggunakan mobil yang dikendarai oleh supir.

Gally kini sedang mendengar penjelasan bik atik yang akan turun ke pasar, sedangkan Gally hanya mengangguk angguk saja sembari mengamati sekitar yang tidak pernah ia lihat sebelumnya.

"Den Gally paham kan?" sekali lagi ia mengangguk.

Awalnya mereka akan berangkat bersama namun nyonya besar alias Vera menyuruh bik atik untuk membeli keperluan yang sudah habis ke pasar, dan menyuruh supir untuk mengantarkan Gally sendiri menuju kantornya.

Alhasil bik Atik pun tidak bisa menolak dan memilih membiarkan supir mengantarkan Gally sendiri.

Bik atik melambaikan tangannya ketika mobil yang ditumpangi Gally semakin menjauh, Gally tak tinggal diam ia pun membalas lambaikan tangan bik atik dengan sedikit berteriak "dada bik atik" berkali-kali

Ia kembali duduk ke tempat semula sembari mengamati jalanan sekitar yang ia lewati.

"Paman, apa paman tau tempat kantor bunda? "

Sang supir yang bernama Amin itu tersenyum sembari melirik Gally melalui kaca.

"Memangnya aden tidak pernah mengunjungi kantor nyonya besar?" tanya nya yang dijawab gelengan oleh Gally.

About Gally || [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang