44. Pergi jajan

5K 338 6
                                    

Ran menggeram rendah, penisnya yang sengaja ia masukkan setengah itu ia maju-mundurkan

Mengabaikan rengekan Gally dan tangisan sang empu yang meminta untuk bergerak secara pelan-pelan

Ran mengelus perut besar Gally "kacang diem dulu ya, jangan gerak-gerak"

Gally meletakkan tangan yang diikat dengan celana tersebut keatas perutnya sendiri

"Abang...ahh"

"Kalo dedeknya sakit gimana"

Ia menatap Ran sayu, bibirnya mengerucut lancip berharap Ran agar segera luluh dengan rengekannya

Tapi sungguh, demi apapun, perutnya ini sangatlah sakit menurut Gally

Alih-alih mengasihani, Ran justru tersenyum lebar dan beralih meremas-remas dada berisi Gally yang mengeluarkan sebuah cairan, dengan kuat-kuat

'empuk'

Ran tersenyum puas, membungkukkan badannya mencium bibir Gally yang masih mendesah dengan lembut

Bibir mereka saling membelit, bertukar air liur satu sama lain

Tangan Gally menyentuh dada Ran, ia memejamkan matanya, membalas tak beraturan ciuman tersebut, sembari mendesah pelan

"Abang emmh"

"Pelan-pelan" pinta lelaki itu

Walaupun Ran menganggukkan kepalanya paham, ia tetap tidak mengurangi kecepatan genjotannya

"Gally mau pipis lagi"

Setelah mengucapkan hal tersebut, cairan putih keluar dari ujung penis miliknya, mengotori perutnya sendiri dan juga perut milik Ran

"Banyak banget, padahal tadi udah cum loh"

Ran mencium bibir Gally sekilas, dan turun memberikan tanda kembali kepada leher suami kecilnya

Ia kemudian mengigit kuat puting yang ada dihadapannya, meninggalkan bekas gigitan di dada berisi tersebut

Gally mengaduh pelan "sakit tau" sewotnya

"Maaf sengaja"

"Abang mau keluar didalam boleh kan? "

Gally mengangguk ragu "iya"

Sesuai ucapan Ran, lelaki itu mengeluarkan sperma miliknya didalam hole milik suami kecilnya

Ia mengeluarkan penis yang masih berdirinya, me-muncrat kan sisanya pada perut Gally, yang sudah kotor dengan sperma miliknya sendiri

"Udah kan? " Gally terengah-engah "Gally mau mandi"

Ran mengangguk "mandi bareng yuk"

"Sekalian nanti sepongin juga ya punya abang, soalnya dia nggak mau tidur sendiri"

"Maunya ditidurin Gally "

Gally memekik kesal memukul-mukul dada Ran dengan kesal menggunakan tangan yang masih diikat tersebut

"Punya abang manja banget!! Gally kesel!! " teriaknya keras, hingga membuat Ran harus menutupi kedua telinganya dan meringis

#

"Kesayangan abang sekarang kuat banget ya" Ran yang baru selesai memakai dasi itu menatap Gally yang sedang memakan sereal nya, dan tersenyum geli

Siang hari ini Ran, terpaksa harus magang di perusahaan Arthur karena permintaan pria itu yang katanya sedang tidak enak badan

"Kenapa? "

Gally itu bertanya penasaran

"Dulu kalo habis main ranjang, Gally suka nggak bisa gerak, tapi sekarang..." Ran berdecak-ria

About Gally || [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang