13. gombalin abang Ran

14K 1K 30
                                    


Tak dirasa detik waktu berlalu dengan begitu cepatnya

"Halo tampan" sapa seorang pemuda kearah cermin yang menampakkan bayangan dirinya sendiri dengan tatapan gembira

Ia berdecak kagum kemudian dengan segera pemuda itu melangkahkan kakinya keluar dari kamar yang di poles menyerupai nuansa lautan itu

Pemuda yang baru keluar dari kamarnya sembari menggunakan seragam sekolah kebanggaannya itu kemudian tersenyum centil karena memikirkan sesuatu

Ia bersenandung ringan pasca menuruni anak tangga bercorak batu-batuan yang bentuknya melingkar yang dibuat sedemikian rupa itu

Gally berlari kecil setelah langkah nya menyelesaikan anak tangga terakhir

Menuju kearah meja makan yang sudah terisi oleh bundanya dan juga si sulung Aldo yang sedang memainkan gadget nya

"Pagi bunda"

"Pagi bang Aldo ganteng" sapanya riang

Kemudian mendudukkan bokongnya di kursi samping Aldo duduk

"Pagi" sapa balik mereka secara bersamaan sembari menoleh kearah Gally yang sedang tersenyum itu

"Bunda bang Aldi nakal kemana?"

Vera yang sedang mengamati gerak-gerik anak bungsu nya sembari menopang dagu itu mengataskan satu alisnya

"Kenapa gal? kamu kangen abang ganteng mu ini kan?"

Mereka bertiga sontak menoleh kearah suara secara bersamaan

"Nggak kok Gally nggak kangen tuh" jawab Gally sok cuek sembari memalingkan wajahnya

Di Sana terdapat Aldi yang baru melangkahkan kakinya keluar dari lift dengan menyangking tas hitamnya sembari tersenyum menggoda

"Bang Aldo jangan mau main sama bang Aldi ya, soalnya bang Aldi anak nakal" bisik Gally tepat di telinga Aldo sedangkan matanya masih mengarah kearah Aldi yang baru duduk berhadapan dengannya

"Emangnya bang Aldi nakal kenapa?" tanya Aldo ikut memelankan suaranya

"Kata pacarnya Gally dia-"

Belum sempat Gally menyelesaikan ucapannya, Vera tiba-tiba menyela

"Udah ayo cepet habisin sarapannya, nanti kalian telat loh" tuturnya sembari mengamati Arloji yang melingkar di tangannya

Mereka bertiga mengangguk dan dengan segera mereka menyanggupi penuturan Vera tanpa sepatah kata

#

Brumm

Brumm

Dua motor sport berbeda warna itu terlihat memasuki kawasan sekolahan yang sudah nampak ramai penghuninya

Kedua pengendara motor itu langsung menuju kearah parkiran sekolah yang sudah terdapat banyak motor berbagai jenis berjejer rapi di sana

Mereka memarkirkan motor sport masing-masing di kawasan pojok parkiran yang sudah menjadi langganan parkir mereka setiap hari

Salah satu diantara mereka yang duduk berboncengan itu membuka helm nya

Dirinya sedikit merapikan rambutnya yang berantakan akibat helm yang dipakai nya barusan

Pemuda itu lalu turun kemudian membalikkan tubuhnya kearah pemuda yang dibonceng nya

Ia mengangkat tubuh yang lebih pendek nan kurus darinya itu dengan mudah

"Mikirin apaan sih Gal sampe segitunya"

About Gally || [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang