46. END

8K 395 11
                                    

"Saya selaku dokter yang menangani pasien bernama Gally Ricardo Dharmendra "

"Pasien masih belum siuman, karena beberapa kondisi yang membuat kerusakan pada otak, dan cedera berat di kepala dengan istilah lain medis menyebutnya diffuse axonal injury yang dimana disebabkan oleh benturan yang terlampau kuat oleh benda keras di kepala pasien"

"Janin didalam kandungan tergolong sehat, untuk beberapa kondisi, untung saja rahim pasien termasuk kuat tanpa ada cedera berat tertentu yang mengakibatkan kematian ataupun kerusakan organ janin"

"Karena sudah memasuki bulan persalinan, operasi sesar terpaksa kami jadwalkan dengan segera, namun kami harus memastikan dan menunggu dahulu karena keadaan pasien yang belum stabil"

Wanita itu memberikan sebuah kertas yang langsung diterima oleh Vero di dekatnya

"Kepada wali pasien kami ucapkan terimakasih "

Wanita berpakaian jas putih khas seorang Dokter yang baru saja membuka masker itu mengangguk sopan, berpamitan elegan kepada segerombolan lelaki yang sedari tadi menunggu di dekat pintu,

"Udah gue duga sih"

Vero tanpa sadar bergumam pelan, yang sontak di pukul pelan oleh Logan sembari melotot, menyuruhnya diam disampingnya

Vero meringis pelan, melirik tak enak kepada Ran yang terduduk tak berdaya dengan kepala menunduk di kursi tunggu, ia memberikan kertas tersebut kepada Ren yang berdiri didekat Ran duduk

"Sorry"

Vero membenarkan letak jas putih yang sedari awal menopang pada pundaknya

Ren menepuk-nepuk pundak Ran, lelaki itu kemudian beranjak duduk di samping kembarannya duduk, dan beralih membaca secarik kertas tersebut dengan teliti

"Bang"

"Kepala Gally kena gejala subdural hematoma"

Ran tak menggubris, lelaki itu terlihat masih menunduk memijat pangkal hidungnya dengan enggan

"Sialan" umpatnya pelan

Setelah selesai melakukan keributan di awal datang kerumah saat sakit ini, Ran langsung terduduk lemas di kursi tunggu seraya menunggu cemas dari arah luar, menunggu kabar dari dokter yang menangani suami kecilnya didalam

Dan disinilah ia sekarang, termenung tak berdaya di samping Ren duduk

Regi menatapnya bersalah

"Ternyata Gally jadi gini karena gue ju—"

"Bukan lu, lu nggak salah, jadi lu nggak usah ngerasa bersalah " Rosen tiba-tiba datang dengan lilitan perban di kepalanya

"Semua salah temen—maksud gue Mile"

Lelaki itu kemudian mengambil kursi yang tersisa disamping kiri Ran, dan mendudukinya

"Sorry rencana gue nggak berhasil, gue aja nggak ngira bakal di dilempar Vas ama Mile" ia sedikit merasa bersalah kepada Ran, karena sudah lama mengetahui rencana-rencana busuk Mile yang sedari awal memang ingin menjadikan Gally kedalam dunianya sebagai satu-satunya miliknya

Bisa dikatakan sebagai bahan obsesi

"Terlibat tapi tak terlihat" ia bergumam pelan

Puk

Rosen meringis, karena tepukan sedikit bertenaga dari Vero pada kepalanya

"Sakit jingan"

Vero menaik-turunkan alisnya menatap Rosen tak berdosa

About Gally || [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang