45. Gio

4.9K 333 7
                                    

"jangan! "

"Please... Gally nggak mau disuntik"

"Kakak baru kenal jangan nakal dong! "

Gally berjalan mundur, menjauhi lelaki yang tersenyum lebar kearahnya sembari membawa sebuah suntikan di tangan kirinya

Jemari yang membawa suntikan itu ia goyangkan ke kanan dan ke kiri

"Jangan takut"

Lelaki itu semakin berjalan mendekat "gua cuman mau suntik tangan lu bentar"

"Efeknya ringan kok, cuman bikin janin sialan diperut lu mati"

Gally menggeleng ribut, sembari memegangi erat-erat perutnya sendiri, ia menatap waspada tepat kearah suntikan tersebut berada

"Kakak kalo mau punya dedek bayi buat sendiri dong, jangan iri punya orang"

"Gally buat dedek bayi ini susah payah loh bareng abang" ia merengut sebal, menatap lelaki itu julid

Lelaki berambut blonde itu tertawa "makanya bunuh janin itu, ayo buat bareng gua "

Tentu saja Gally menggeleng cepat kembali dan langsung mencak-mencak di tempatnya berdiri

"Nggak mau!!! jangan buat Gally kesel dong!!! "

Ia berdecak "ini itu punya Gally sama abang Ran"

Lelaki tertawa berat, menghembuskan nafasnya jengah sembari menatap Gally remeh

"Ran Ran Ran, lo bisa nggak sih nggak nyebutin nama sialan itu ke gue"

"Kuping gua eneg dengernya" ia bersedekap dada seraya berjalan mendekat kembali kearah Gally yang sudah terpojok pada dinding

Ia berjalan cepat, mencengkram kuat pipi gemuk Gally dan mencium bibirnya ganas

Gally memberontak memukul-mukul dada lelaki tersebut dengan kuat-kuat

"Kakak ngapain cium Gally! Gally nggak suka ya"

Ia mendongakkan pipi yang ia cengkram itu, agar terus mendongak menatapnya

"Asal lo tau ya"

Ia melepaskan cengkraman tersebut dan mengelus pipi Gally dengan lembut

"Kalo bukan karena gue, lo nggak bakalan pernah kenal Ran, Gally "

Gally yang tadi menunduk itu mendongak, tersenyum sombong kearah lelaki tersebut, kemudian menatapnya polos dan berganti lagi menatapnya marah

Kening lelaki itu mengerut sekilas "apa-apaan ekspresi itu"

"Koko jahat" Gally menatapnya marah

Kemudian dengan tiba-tiba Gally tertawa terbahak-bahak "ahh sialan bukankah ini tidak masuk akal"

"Kakak kenapa nakal sama Gally sih! " Ia mengerutkan bibirnya dengan lancip

Lelaki itu menjauh satu langkah, menatap Gally heran

"Hei kenapa dengan tatapanmu yang berubah-ubah itu "

Ekspresi Gally tiba-tiba berubah marah, ia berjalan mendekat, memegangi perut besarnya

"Koko jahat! koko kenapa mau bunuh Ran sama Regi? ini masalah keluarga kita! kenapa koko mau bunuh mereka? "

Lelaki itu mengataskan satu alisnya "maksud lo? "

Gally tak menjawab "koko tau, gara-gara koko gua yang mati, koko seneng! "

"Gua sekarat dikamar sendirian, orang-orang taunya gua jatuh dari tangga, tapi... koko!, koko yang udah bunuh gua, mommy koko juga yang udah bunuh ayah! "

About Gally || [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang