22. Ran

8.6K 573 8
                                    


"Udah beres? " Ran mengutak-atik laptop di depan nya, kemudian membenarkan headphone yang menepel di kepala nya

Ia kemudian meregangkan tangannya yang berbalut sarung tangan hitam dengan santai

Matanya melirik Gally yang masih tertidur lelap di atas ranjang apartemen nya

"Udah bawa dia? " tanya Ran lagi dan kembali mengalihkan pandangan ke arah laptop di depan nya

Detik selanjutnya ia mengangguk pelan "sisanya biar gue"

Ran berdehem dan menjauhkan headphone tersebut dari kepala nya, meletakkan nya di samping laptop

Pemuda gagah bersurai hitam itu kemudian beranjak berdiri dari duduk nya

Mencium bibir Gally sekilas, dan mengelus surai nya yang lembut dengan pelan

Ran kemudian membenarkan selimut yang membalut tubuh kecil kekasih nya itu

'Cantik banget' batin nya kagum

Sekilas ia mengamati jam dinding

'Udah malem'

kemudian beranjak berdiri, memakai jaket hitam yang menggantung di belakang pintu

Menyibak rambut nya dan membenarkan topi yang baru akan di pakai nya, mata nya melirik Gally sejenak.

Ia mulai berjalan pelan, keluar melewati pintu kamar dengan hati-hati

#

"Si bos kemana aja sih" pemuda bersurai ping itu menggerutu kesal

Vero kemudian menyesap kembali batang rokok yang di himpit di sela-sela jari panjang nya

Ia dan beberapa orang berpakaian hitam sedang berkumpul di sebuah gudang terbengkalai

Vero menghembuskan asap rokok nya, tangan kiri nya menggaruk-garuk leher yang terasa gatal akibat ulah nyamuk

"Anjing! Nyamuk sialan! " umpat nya kesal

Pemuda itu kemudian menoleh ke belakang yang di sana beberapa orang berpakaian hitam sedang mengobrol dan bergosip ria

"Cangkeman anjing! Nggak nyamuk nggak manusia semua sama aja, bangsat tenan! " maki nya yang langsung membuat segerombolan itu kicep

"Ver"

Pemuda berperawakan gagah yang baru datang itu langsung saja membuat Vero dan yang lain menoleh kearah pintu.

Vero yang awalnya kesal itu langsung kembali bersemangat

Ia berdiri ketika pemuda itu berjalan menghampiri nya "lo nggak tau kan Ran! Gue ampe di emplok nyamuk nih nungguin lo! "

"Jadi? " Ran mengataskan satu alisnya penasaran

Vero mencebik tertahan "lo nggak bisa apa basa basi dikit? "

Ran hanya menatapnya santai "sorry bukan tipe gue"

"Bajingan"

Vero menghela nafas pelan, kemudian menatap Ran santai "noh dia udah gue urus"

"Ekhem"

Vero menoleh kearah segerombolan lelaki berpakaian hitam tersebut kemudian tertawa canggung "maksud gue kita"

Ran mengangguk singkat, melangkahkan kakinya mendekati seorang wanita yang sedang berbaring di ikat di atas meja

"Cantik banget lo kalo tidur" ia menatap wanita itu jijik "gimana kalo gue buat lo tidur selama nya? "

Wanita yang mulut nya di sumpal menggunakan kain itu menggeleng ribut

"Jangan takut dong Elsa, bos baik kok, lo nggak mau berterimakasih gitu udah di puji cantik? " Vero menyahut di belakang Ran

"Siapa suruh lo mau nyelakain si Gally, nah gini kan jadinya" Vero berujar santai

"Mau lo apain dia bos? " tanya Vero penasaran "kalo mau perkosa, gue saranin jangan deh, mending nyuruh Logan aja yang berpengalaman" terang pemuda ping itu

"Lo lupa kalo dia pelacur? " Ran mendengus

Vero mengangguk paham "oh iya juga ya, ntar kalo di perkosa bukan nya trauma malah ketagihan lagi" gumam Vero

Ran mengeluarkan gunting berkarat dari dalam saku celana nya

Vero langsung mencekal tangan Ran "lo mau ngapain? "

Ran berdecak, melepaskan cekalan itu dengan paksa

Ia mendekatkan kepala nya di dekat telinga Elsa yang sudah menangis kejer

"Yang berhak nyakitin Gally cuman gue" bisik nya dingin

Ran menggunting panjang permukaan kulit leher Elsa hingga mengeluarkan darah

Namun percayalah, Ran tidak berniat untuk membunuh gadis yang sudah tidak perawan itu

Setelah nya dirinya membuang asal gunting berkarat tersebut, dan mengambil sebuah suntikan dari saku nya

Vero yang awalnya menatap santai itu mengernyit heran "apaan lagi tuh"

Ran mulai menyuntikkan cairan tersebut di leher Elsa yang masih menangis

Cairan yang ia suntikan sudah tandas "Narkoba gue campur Diamox" jawab nya malas

Vero mengangguk paham "pinter juga lo, maksud lo biar dia kecanduan kan? " Ran mengangguk pelan menanggapi nya

"Btw dapet narkoba dari mana lo"

Ran hanya mendengus "gua nggak se miskin itu buat beli narkoba" kemudian membuang asal sarung tangan yang sedari tadi melekat di kedua tangan nya

"Lo semua urus dia" perintah Ran kepada segerombolan lelaki yang sedari tadi menonton aksi nya itu

Mereka mengangguk paham, Ran dan Vero beranjak keluar dari gudang terbengkalai tersebut

"Yang lain nggak tau kan? " Ran bertanya acuh kepada Vero yang mendudukkan bokongnya di atas jok motor besar nya

Vero menggeleng "cuman gue sih yang tau"

"Adek gue? " Vero menggeleng lagi

"Lo tenang aja bro semua aman, btw gue duluan ya bro mau ngajak Logan cari Lonte"

"Lo mau ikut? " Ran langsung menggeleng

"Oh iya gue lupa kalo lo nggak pernah mau ngewe ama Lonte"

Ran hanya menatapnya malas tanpa mau menyaut maupun membalas

About Gally || [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang