34. Transgender?

7.3K 525 21
                                    

FLASHBACK ON

Cklekk

"Gally!! Abang Logan yang paling Ganteng and kesayangan lo dateng nih! " seru Logan memasuki apartemen milik Ran tanpa permisi

Gally dan Ran yang sedang duduk berdua di atas kursi sofa itu menoleh bersamaan kearah pintu

Di sana tujuh orang pemuda masuk bergerombol sembari berbincang ria

Logan menghampiri Gally dan memeluk anak itu erat, matanya tanpa sengaja menatap kearah leher Gally yang banyak sekali bekas kissmark dan juga gigitan di area leher sang empu

"Loh Gal leher lo..." Logan menghentikan perkataan nya menatap heran kearah leher jenjang Gally di depan nya "lo ngewe! " pekik nya

"Emang lo kelon ama temen gue beneran Ran? " Regi menyentuh leher Gally dan meneliti nya

"Ini bekas kelon sih, kalo nggak kelon nggak mungkin tubuh Gally ndredeg kek gini " jelas Regi memegangi tangan Gally dan menatap nya

Aldi dan Aldo yang baru duduk berhadapan dengan Ran itu sontak melihat kearah Gally yang menatap Logan dan Regi penasaran

"Yang bener lo! " sungut Aldo

"Lo udah bener-bener bobol adek gue? " Aldi memijat pelipis nya, sedangkan Aldo nampak merenung menatap kearah lantai

"Lah bukan nya dulu udah kebobol pas gua kasih lilin feromon? " tanya Logan yang membuat Ran mendengus

Ran menatap mereka santai dan beralih merangkul pinggang Gally yang duduk di sebelah nya

"Kenapa? " bukan Ran yang bertanya melainkan Gally yang menatap abang kembar nya penasaran

Aldo menghela nafas lelah, baru kali ini pemuda tersebut nampak tenang tanpa bacotan

"Kamu lupa? " ia menatap Gally heran kemudian beralih menatap Ran "lo pake kondom su? "

Ran menggeleng "nggak " jawab nya singkat "kita kan sama-sama laki" lanjut nya

Aldo dan Aldi berdecak bersamaan, dan saling menatap

"Adek gua bisa hamil sialan" desis Aldi sinis

Logan, vero dan Laskar saling melempar pandang

'Bisa hamil? '

"Maksud lo Gally transgender? " Ren membuka suara menatap si kembar A bingung

Aldi menatap nya tajam "lo kalo ngomong ati-ati bangsat! " ia menatap Ren tak suka "dia punya rahim! " jawab nya bersungut-sungut

"Ya slow aja kali" gumam Ren mendengus kesal

Aldo menatap Ran serius "adek gue kelainan, punya rahim ama indung telur" ia menghembuskan nafas nya pelan, Aldo kemudian beralih menyenderkan kepala nya di punggung sofa

Kepala nya mendongak menatap langit-langit "tapi adek gua normal, maksud nya dia laki tulen, nggak tau dah gua, itu keberuntungan atau malah cacat" lanjut pemuda itu

Regi menatap Gally "lo bisa menstruasi Gal? "

Gally balik menatap Regi heran.

"Kagak anjing! udah di bilang adek gua normal! " sengak Aldi kesal

"Oh man, santai aja kali" Regi menatap Aldi heran

Vero mengedarkan pandang terkekeh sedikit kearah teman nya itu

"Berarti Gally ini definisi punya kontol tapi nggak guna gitu kan? kalo punya indung telur kan otomatis sperma nya nggak bisa membuahi pasangan " Terang Vero

Tentu saja sebagai lelaki yang mempunyai cita-cita menjadi seorang dokter, vero paham betul tentang hal kecil seperti itu

Laskar mengangguk paham "tinggal nunggu dua garis merah sih ini" ucap nya

"Biru goblok" sahut Regi

'Ya bagus sih, gua jadi bisa cepet-cepet nikahin Gally' batin nya puas, mengelus rambut Gally bangga

"Berarti besok lo kudu berani ngomong ama bunda gua" ujar Aldi menatap Ran sengit

Ran mengataskan satu alisnya seolah menantang balik "oke" jawab nya mantap membuat Aldi semakin kesal terhadap nya

'Kalo ada Raden, gua yakin sih mereka di suruh ngucap kalimat istighfar' Vero tersenyum tak habis pikir sendiri, membuat Logan, Ezie dan Regi begidik menatap nya ngeri

FLASHBACK OFF

"Jadi gitu bunda, Abang Ran nggak nakal kok, soalnya Gally yang minta di buatin "

Bela Gally menatap Vera melas, yang dimana wanita dewasa itu duduk bersebrangan dengan dirinya sembari memijat pangkal hidung

Ran menatap Gally penuh puja dari arah samping membuat Aldi gemas ingin memukuli dan membabi buta teman nya itu

"Ran bakal tanggung jawab kok bun misal nanti Gally hamil , jadi bunda nggak usah khawatir" Ran sedikit melirik kearah Aldi dengan remeh

Vera menghembuskan nafas lelah menatap Gally dan Ran yang juga menatap nya balik secara bergantian

"Ya kalo itu sih wajib, tapi bukan nya dulu bunda sudah peringatin kamu" Vera menatap Ran serius

"Bukan karena kalian sudah bertunangan, kalian bisa nabung buat bayi sekarang" lanjut nya lelah

"Maaf bun—eh tunangan? maksud bunda? " Ran menatap Gally sekilas kemudian balik menatap Vera heran

Vera mengataskan satu alisnya "kan kalian ini memang sudah bertunangan, apa kalian lupa? "

Aldi dan Aldo saling menatap penasaran "maksud bunda? "

"Ya, ayah kalian yang jodohin mereka, karena memang kata dokter Gally nggak bisa buat wanita hamil "

Vera mengedarkan pandang menatap ke empat remaja itu dengan heran

"Zain ayah kalian meninggal selang dua hari setelah melakukan pertunangan kalian, kamu nggak inget Ran punya cincin inisial huruf D? atau sudah hilang? " tuding Vera, yang di mata Ran kelakuan Vera ini sangat mirip dengan Aldo yang duduk menatap nya sengit di ujung sana

Ran mengangkat tangan memamerkan sebuah cincin perak kearah mereka "ini? "

Vera mengangguk "Gally punya? " tanya Vera kemudian menatap anak bungsu nya penasaran

Gally menggeleng "enggak punya" jawab nya sedih melihat kearah jari-jari nya kemudian melirik kearah jari Ran

Kening Aldo mengkerut "bukan nya kalung kamu ada cincin nya? "

Wajah Gally kembali sumringah "iya! " ia memperlihatkan kalung dengan sebuah cincin yang di buat menjadi bandulan di leher nya

"Tapi ini tulisan nya E, bukan kayak punya abang Ran" ucap Gally

Sudut mata Vera berkedut, menatap mereka heran "itu nama marga sayang, punya kamu E, itu Ewellyn kalau punya Ran, D itu Dharmendra, astaga" ucap nya tak habis pikir sedikit greget aslinya

Mereka yang tunangan kenapa malah cuman dirinya yang ingat, pikir nya

"Kok kita nggak tau bun? " Aldi menatap Vera penasaran

"Kalian berdua dulu masih di rawat di rumah sakit, jadi kalian nggak bisa ikut buat lihat adek kalian tunangan" jawab Vera seadanya

Aldi dan Aldo mengangguk-anggukkan kepala nya sembari ber oh ria

"Tapi bunda kalo Gally udah punya dedek bayi, nanti Gally boleh buat lagi kan? "

Gally terkikik sedikit 'nanti Gally bakalan bisa makan punya abang lagi' kekeh nya ringan

About Gally || [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang