Sejak insiden yang terjadi di kantor jeongwoo, si manis masih enggan untuk berbicara kepada suami nya yang sedari tadi mencoba untuk membujuk nya.
"sayang.. dengerin mas" bujuk yang lebih tua.
junghwan tetap saja junghwan, si manis hanya diam tanpa melihat ke arah sang dominan.
"mas ga pernah berhubungan lebih dari sekretaris sama dia, beneran mas ga bohong
besok mas pecat dia ya sayang? jangan marah lagi sama mas."
Setelah mendengar perkataan terakhir yang keluar dari bibir suami nya itu junghwan menoleh ke arah jeongwoo.
"mas ga usah mecat dia, gapapa mas. sekarang susah nyari orang baru untuk nerusin pekerjaan dia." ucap si manis kepada jeongwoo.
"adek dengerin mas, mas ga peduli mau ada atau ga yang ngurus pekerjaan nya atau nerusin pekerjaan nya. asal adek ga marah sama mas lagi gapapa, soal kerjaan sekretaris masih banyak dek yang bisa urus. jadi ga usah di pikiri ya sayang?"
Sang dominan memeluk manis nya itu dan mencium kening, pipi serta bibir nya.
"asal adek bahagia, mas ga masalahin apapun."
Junghwan melihat suami nya dengan senyum lalu memeluk nya jeongwoo.
"mas, makasi ya?"
"itu semua udah masuk ke dalam tanggung jawab mas untuk adek".
yah baikan, ga asix. BERCANDYAA
🐮🐺
sekarang kedua insan ini sedang berpelukan sambil sedikit bercerita di kamar karena di luar sedang hujan.
"mas, kenapa mas mau nikahin adek dan milih adek jadi pasangan mas?"
"ya karena mas suka aja"
junghwan menaikkan sebelah alis nya dan melihat sang dominan dengan tanda tanya.
"ya mas juga ga tau dek, jodoh ga ada yang tau sayang.." ucap jeongwoo dan tersenyum melihat manis kesayangan nya ini.
hening.
krukk krukk~
oh astaga, itu perut junghwan berbunyi meminta makanan.
"adek laper?"
"hehe.."
ah sudah lah, mari kita biar kan kedua insan itu berduaan.
HAALOOO HAAALOOO 🤩🤩
ini part duaa dari cerita kemarin hehee, maaf alur nya gajelas yaa huehuehue.
semoga kalian sukaa, see you in next chapter 🙆🏻♀️👋