12. balikan

760 55 1
                                    

jeongwoo duduk di kursi sebelah ranjang pasien, di sana terlihat junghwan yang cukup pucat dan tangan sebelah nya lagi terpasang infus.

sekarang pukul dua dini hari, jeongwoo di kejut kan oleh kabar bahwa manis nya di bawa ke rumah sakit akibat lemas sejak pagi.

mendengar hal itu jeongwoo pun segera menuju rumah sakit yang di kirimkan alamat nya oleh mama So, lalu mama So menitipkan junghwan pada jeongwoo.

morning sickness adalah hal biasa yang terdapat pada orang yang sedang mengandung di awal bulan, junghwan menjadi tidak nafsu makan karena itu.

bila setelah nya ia di beri makan, maka makanan tersebut akan kembali di keluar kan oleh nya.

junghwan sekarang sudah di pindahkan ke ruang inap, junghwan masih lemas serta tidak bisa banyak bicara.

dia masih terbaring di sana dan memejamkan matanya, kepala nya terasa pusing seakan akan di timpa oleh beban ber ton ton.

jeongwoo pun mengelus tangan si manis yang terasa dingin, lalu melihat junghwan yang masih setia memejamkan matanya.

"mas, aku mau burger"

walaupun awal nya jeongwoo tidak bisa mendengar jelas, namun dia dapat menangkap kalimat nya setelah melihat junghwan.

ternyata kesayangan nya itu lapar, ya?

tentu segera ia membuka aplikasi pengantar makanan lalu memesan burger untuk kesayangan nya itu.

"adek mau apalagi?"

tanya yang lebih tua, namun yang lebih muda hanya menggeleng kan kepala nya pelan.

"adek pusing? apa yang sakit"

pertanyaan kembali di ajukan kepada yang lebih muda, lalu di angguki oleh junghwan. seolah olah dia menyetujui perkataan awal jeongwoo.

jeongwoo pun memencet bel yang terletak pada bagian samping ranjang, lalu tak lama seorang perawat masuk untuk melihat kondisi junghwan juga memberikan beberapa obat.

baiklah, sekarang junghwan hanya ingin menungggu burger nya datang dan dia akan memakannya.

bayangkan saja, kondisi hamil begini tetapi dari pagi tidak makan? yang benar saja.

jeongwoo menarik selimut sampai menutupi bagian atas junghwan, pasal nya ini masih subuh dan termasuk udara dingin. tentu ia tidak tau, istri serta anak nya akan kedinginan.

kini junghwan telah tertidur pulas saat burger nya dalam perjalanan menuju rumah sakit.

jeongwoo melihat wajah yang sudah tidak ia termui selama dua bulan itu, kalian berpikir mereka hanya tidak bertemu selama beberapa minggu? oh tentu tidak.

dan kini kandungan junghwan sudah hampir memasuki bulan ke tiga, perut yang kemarin masih rata kini mulai membulat. jeongwoo mengelus nya pelan sambil tersenyum.

"maafin ayah ya jagoan.."

ucap nya sambil mengelus serta mengecup perut yang mulai membulat itu, ia sungguh merasa bersalah akibat kejadian kemarin.

ayah, sebutan itu membuat junghwan sedikit tersenyum. sebetul nya sedari tadi ia telah terbangun, tetapi karena ia malas membuka mata jadi dia hanya memejamkan matanya.

hening di rasakan oleh junghwan, jeongwoo tidak berbicara apa apa lagi? ah junghwan tidak suka keheningan.

baru saja junghwan ingin membuka mulut nya tidak lama suara jeongwoo kembali terdengar, dan mungkin sedang berbicara di telfon bersama seseorang?

mas - woohwan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang