14. marah dikit

659 57 1
                                    

“mau ikut, ya mas yaa?”

“ga boleh adek..”

“mas ga sayang adek lagi ya!”

huff..

pagi hari yang seharusnya sang kepala keluarga telah berangkat kerja, pagi ini harus di penuhi drama oleh yang lebih muda.

pasal nya junghwan ingin ikut ke kantor jeongwoo, namun hari ini jeongwoo full meeting. tidak mungkin ia meninggalkan junghwan seperti itu saja, sendiri di ruangan nya kan?

“sayang, dengar mas.. hari ini mas full meeting, kamu mau sendiri di ruangan mas? cuman ada orang masuk keluar nganter dokumen.”

“nanti kalau adek bosan, gimana sayang?”

ucap yang lebih tua menjelaskan, dan berharap yang lebih muda akan memahami apa yang di maksud oleh nya.

sungguh kini jeongwoo sangat lah pusing, sebab banyak pekerjaan yang sedang menuntutnya terlebih lagi meeting untuk kerja sama antar perusahaan nya.

belum lagi juga menghadapi mood dari junghwan yang naik turun, serta permintaan permintaan nya.

“intinya aku mau ikut mas!”

“adek..”

“AKU MAU IKUT MAS!”

“JUNGHWAN!”

hening menguasai di ruang tamu itu, bentakan yang keluar dari mulut jeongwoo terdengar menggema beberapa saat. sial, jeongwoo kelepasan.

“adek, sayang nya mas..”

ucap jeongwoo sambil berusaha mendekati junghwan yang masih terdiam dan berdiri, tidak ada pergerakan lain dari junghwan.

“maafin mas sayang.. maaf tadi mas kelepasan”

ucap jeongwoo yang masih senantiasa meminta maaf dan memeluk junghwan, air mata junghwan menetes di jas yang di kenakan jeongwoo.

“gausa pegang pegang aku! orang jahat!”

oh astaga, sungguh rumit ya menghadapi seorang papa hamil. junghwan berusaha menepis tangan jeongwoo yang memeluk nya erat, namun apa daya nya.

tenaga jeongwoo lebih besar ketimbang diri nya, sungguh engkau bodoh jeongwoo.

hiks .. lepasin tangan kamu! orang.. hiks jahat!”

sial, jeongwoo harus apa sekarang? baiklah, meeting kali ini di undur kembali.

kini junghwan terlelap di pangkuan jeongwoo, dan jeongwoo yang sedang mengutak-atik laptop di depan nya.

ya, pada akhir nya jeongwoo menenangkan junghwan di pangkuan nya dan menuruti permintaan junghwan.

dan sekarang si manis telah terlelap di pangkuan sang dominan, dan jeongwoo yang tetap mengerjakan dokumen yang di kirim ke email nya.

meeting yang tadi harus di hadiri oleh nya, telah di gantikan oleh sobat nya yang free hari ini. yaitu, haruto.

hng..

terlihat si manis telah bergerak gelisah, jeongwoo pun mengelus surai si manis dengan lembut.

“adek udah bangun sayang?”

hum..

hanya anggukan kepala yang di dapat kan oleh sang kepala keluarga, sesekali dia mengelus perut junghwan yang telah mulai membuncit itu.

kini bayi mereka sudah ber-usia memasuki bulan ke lima, dan junghwan semakin terlihat lucu. oh astaga, jeongwoo tidak tahan dengan kelucuan si manis nya itu.

“adek lapar, mau makan apa? pesan sesuka hati adek mau?”

“mau check out barang aja mas, tadi adek mimpi ada kaos bagus.. adek mau”

yaampun.. apa apaan lagi ini, tapi apapun untuk junghwan. itu adalah prinsip jeongwoo.

“yaudah, ayo kita ke bawah ya check out barang oke?”

“oke mas!”

setelah nya jeongwoo pun menutup layar laptop nya dan menuju ke bawah bersama junghwan yang sangat amat excited.

tbc.

hay sayang ku, maaf baru update sekarang ya.

cerita nya makin freak ga si? MAKIN KESANA PLS ALUR NYA, bau bau menuju ending.

sumaph aku lagi buntu alur banget, jadi sorry kalau kelamaan update ya sayang sayang ku!

stay healthy and selalu be happy sayang sayang ku! loOve yOu all — 🤍‼️

see you in next chapter, pupaii ~

mas - woohwan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang