Chapter 19

1K 131 35
                                    


Hai Army Selamat Membaca
_______________________________










✨✨✨





POV Jungkook



Aku merasakan pening di kepalaku, entah berapa hari aku tidak sadarkan diri. Aku membuka mata ku dan melihat di sekitar seperti nya bukan disebuah rumah sakit, tapi yang aku ingat terakhir kali aku di bawa ke rumah sakit, apa aku sedang bermimpi?

Aku mengedarkan pandangan ku melihat sesuatu tapi seperti nya aku kenal dengan tempat ini, ini dimana? Huh? Apakah ini di mansion ku dulu?

Ceklek

Rahangku terjatuh saking terkejut nya melihat Eommaku yang masuk ke kamar ku, apa aku sedang bermimpi. Huh?

" kookie kau sudah bangun, syukurlah nak Eomma sangat khawatir padamu " ucap Eomma padaku


" aku dimana Eomma " tanyaku, aku tidak mengerti situasi yang seperti ini, bagaimana tidak, aku berusaha mengingat apa yang terjadi, terakhir kali aku ingat adalah saat aku di pu__

Hah? Di pukul Taehyung? Suamiku? Apa itu bukan mimpi

Tiba tiba saja badanku bergetar, seluruh badan ku berkeringat dingin, aku kembali mengingat apa yang sudah Taehyung lakukan padaku, menampar ku, memukul ku, hingga aku pun kehilangan anak ku, yaa aku sudah mengingat nya.

" hikkk " aku tidak menangis tapi terisak, aku tidak tau apa yang terjadi tapi aku sangat panik, respon tubuh ku kenapa jadi tiba tiba takut dan bergetar seperti inim

Aku berusaha menahan diri tapi tidak bisa, bayang bayang suamiku yang menampar ku terus saja mengantuiku saat ini juga, aku meremas rambut ku guna untuk menghilang ingatkan buruk itu.

" hhaaaa tidak tidak__ hikss ini tidaakk mau hilang !!!! Aaarghhhh " rasa takut itu semakin menghantui ku, bahasa kasar dan segala perkataan Taehyung masih tercetak jelas di kepala ku.

" k-kookiee hiksss jangan seperti ini nakk, ini Eomma " aku tidak tau mengapa Eomma menangis

Tiba tiba ada suara pintu terbuka dan bisa kulihat dari mata ku yang sedikit memburam, itu adalah Appaku, Appa yang selama ini aku tantang demi laki laki yang aku cintai.

" Kookie tenanglah nakk, tenang lah ini Appa, kau tidak merindukan Appa eoh hiks maafkan Appa sayang maafkan Appa " Appa memeluk ku dengan sangat erat sekali hingga remasan tangan dari rambutku terlepas, Appa memeluk ku sambil menggumamkan kata maaf berkali kali, aku tidak tau salah nya hingga dia selalu meminta maaf.

Setelah beberapa menit, akhirnya respon tubuh ku sedikit membaik, tidak lagi bergetar, entah mengapa rasanya aku merasa sangat terancam saat sendiri dan mengingat memori yang masih melekat kental di pikiran ku.

Pelukan Appa melonggar, aku melihat mata kedua orangtuaku basah tanda menangis. Rasa bersalah kembali menyelimuti diriku, aku merasa sangat tidak berguna dan sudah membuang keluarga ku demi seonggok namja yang memukul ku.

" Eo-eommaa hikss Appa hikss huwaaa mianhee hikkkk " aku menangis memeluk mereka, aku sangat menyesal telah menentang perkataan mereka beberapa bulan yang lalu untuk tidak memilih namja jahat itu.

" Appa yang harusnya meminta maaf padamu nak, Appa membiarkan mu pergi maafkan Appa nak, Appa adalah ayah yang buruk " perkataan Appa semakin membuat ulu hati ku terasa nyeri, sakit sekali mendengar seorang ayah memohon meminta maaf kepada seorang anak, walaupun aku sangat nakal dan binal, tapi aku tetap lah kebanggaan mereka, pertama mereka.

TERTAWAN HATI - Taekook [BxB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang