"bughh"
"araaaaa"
Seketika suasana pagi itu menjadi tegang.
Saat pot bunga yang berada di lantai atas tiba tiba terjatuh.Chika yang melihat kejadian itu langsung berlari ke arah ara,yang sedang meringis kesakitan.
Dan di susul oleh sahabat nya dan murid lain yang mengerubungi nya."sayang,kamu gapapa?"
"shhh,gapapa sayang,cuma kena bahu aku aja"
"kita ke uks ya,biar aku obatin dulu"
Ara hanya menurut saja dengan apa yang dikatakan chika.
"kok bisa ya pot bunga nya jatuh sendiri?" ucap olla.
"enggak,gue yakin ini pasti ada yang sengaja" ucap flora.
"tapi siapa yang berani nglakuin hal kaya gini"ucap adel.
"gue setuju sama flora,tadi gue gak sengaja liat ada satu orang yang merhatiin kita dari atas sana pas kejadian" timpal zee.
"kita harus lebih hati hati,ternyata surat ancaman yang di kirim ke ara itu gak main main" tambah nya lagi.
"flo,laa...perketat keamanan buat kita semua,kerahin semua anggota yang ada perintah zee.
"oke,gue akan hubungi mereka,gue pamit dulu" ucap flora dan mencari tempat sepi untuk menelfon agar tidak di ketahui orang lain.
Olla pun membuntuti flora dari belakang.Di uks,kini chika sedang mengobati luka ara di temani sahabat chika.
"tahan ya raa...ini pasti bakal perih banget" ucap chika ketika akan membersihkan darah di luka ara.
"shhh...perih yang"ringis ara.
"iya sebentar lagi ya,ini tinggal aku kasih obat merah sama aku pasang perban nya kok"
Ara hanya menurut saja sambil menahan perih di bahu nya.
Tak lama pintu uks terbuka,ternyata itu adalah sahabat ara yang menyusul.
"ra gimana keadaan lo?" tanya zee khawatir.
"gue gapapa zee,seperti yang lo liat cuma bahu gue aja yang lecet dikit" ucap ara.
"syukur deh kalo gitu"
"udah yuk masuk kelas,5 menit lagi bel nih" ucap freya.
"yuk lah" ucap yang lain.
Mereka semua keluar dari uks beriringan,berbeda dengan chika dan ara.
Mereka berjalan di barisan paling belakang dengan tangan yang terus bergandengan.
Seperti nya chika tidak mau melepaskan tangan ara.
Chika masih takut dan khawatir kalau nanti ara nya akan terluka lagi.
Chika yakin kalau ini pasti ada hubungan nya dengan surat yang ada di rumah ara kemarin.
Ara yang di perlakukan seperti itu oleh chika hanya tersenyum saja,ingin sekali dia mengacak rambut chika namun harus dia urungkan karna bahu nya masih terasa sakit."sayang balik ke kelas sana,hati hati"
"kamu ngusir aku raa"
"enggak ngusir sayang,tapi ini udah bel,bentar lagi juga guru nya bakal masuk,nanti jam istirahat kita ketemu lagi okey,aku jemput ke kelas kamu"
"jangan,biar aku aja yang ke sini,aku gak mau kamu kenapa napa lagi" ucap chika dengan mata yang sudah berkaca kaca,dia memang sekhawatir itu sama ara,ara jadi seperti ini pasti karna diri nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Best Love(Chikara)
FanfictionCerita ini cuma sebuah fiksi jadi jangan di bawa ke kehidupan nyata.