Bab 18

345 47 2
                                    




"praaakkkk" suara kaca jendela pecah di kamar ara.

Yang membuat kedua nya berjingkat kaget.
Ara pun langsung berjalan arah jendela pecah itu untuk memastikan apa penyebab nya.
Begitu pun chika,dia membuntuti ara dari belakang.

"tok tok tok" suara pintu kamar ara.

"non ara,ini bibi sama pak anton non"

Lalu chika membuka pintu nya.

"maaf non mengganggu,tadi bibi mendengar suara kaca pecah dari kamar non ara,maka nya saya panggil pak anton juga untuk ke sini"

"iya bi gapapa,silahkan masuk" ucap chika.

"ya ampun non...non chika sama non ara baik baik aja kan?" setelah melihat serpihan kaca yang berserakan.

"kita gapapa bi,pak" jawab ara.

"maaf non,tadi bapak sempet liat ada orang yang mencurigakan di depan rumah,karna orang itu seperti nya sudah mengintai rumah ini selama beberapa hari ini" jelas pak anton,satpam rumah ara.

"kita cek cctv pak" ucap ara.

"baik non,ayo ke ruang cctv" ucap pak anton.

"bibi tolong beresin ini ya,hati hati jangan sampe luka" ucap ara.

"baik non"ucap bibi.

Kini ara,chika dan pak anton,melangkahkan kaki nya menuju ruang cctv yang ada di rumah itu yang berada di lantai bawah.

Sesampainya di ruang cctv,pak anton langsung mengecek cctv yang berada di luar.

Yapp...sesuai keinginan mereka,orang itu memang terlihat beberapa kali memantau rumah ara,dengan pakaian yang sama tapi tertutup sehingga mereka tidak bisa melihat wajah nya dengan jelas.

"pak tolong simpan bukti cctv ini,saya akan coba bicara sama ayah nanti" ucap ara.

"sayang aku takut" ucap chika dengan mata yang sudah berkaca kaca.

"heii,jangan nangis,jangan takut ya,kan ada aku" ucap ara lembut sambil memegang kedua bahu chika.

"hiks...tapi aku takut banget raa" ucap chika yang sudah menangis.

Ara hanya memeluk chika sambil mengusap rambut nya untuk memberikan ketenangan.

"udah ya sayang,aku bakal beresin ini semua,percaya sama aku" ucap ara meyakinkan chika.

Chika menarik diri nya dari pelukan ara,dia percaya pada kekasihnya itu.

"yaudah yuk kita balik ke kamar" ucap ara

"iya sayang" jawab chika.

Mereka akhir nya memutuskan untuk kembali ke kamar,sedangkan pak anton kembali ke depan lagi untuk menjalankan pekerjaan nya sebagai satpam.

Untuk jendela ara,nanti dia akan menelfon tukang untuk mengganti jendela nya.

Saat ingin naik,mereka berdua berpapasan dengan bibi.

"non ara...bibi menemukan batu ini saat membersihkan pecahan kaca tadi" sambil menunjukkan batu yang berbalut kertas putih.

"maksih bi"

"baik non,bibi permisi dulu"

"iya bi"

Chika dan ara yang penasaran pun membuka kertas itu.

Best Love(Chikara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang