O3 : Savior Angel

170 105 4
                                    

Jangan sayangi orang lain jika kamu masih belum bisa menyayangi dirimu sendiri.

- Daviandra Jevano -
.
.
.
.
.

***

Happy reading-!
Jangan lupa untuk vote

***

Narenza terdiam menatap khawatir pada Nandya di depan sana. Wajah gadis itu tampak pucat, belum lagi dirinya tampak lebih banyak diam.

Apa Nandya sakit? Pikirnya.

“Iya, lagi pusing katanya.”

Lamunan Narenza buyar seketika. Narenza menoleh lalu mengernyit menatap Rachna.

“Sakit?”

Rachna mengangguk. “Secara gak langsung sih gitu.”

Sang lawan menghela nafas kasar.

“Udah sarapan?”

“Mustahil Nandya sarapan pagi.”

“Iya lah pagi emang lo pikir siang?”

Rachna berdecak sebal. Berbicara dengan Narenza memang menguji mental.

“Beliin roti, gih!”

“Boleh aja. Mana duitnya?”

Narenza mengeluarkan dompetnya lalu mengambil selembar uang dan memberikannya pada Rachna.

“Terserah beli apa aja yang dia suka, tapi sekiranya baik buat orang sakit. Awas aja dibeliin seblak. Oh iya, beliin obat juga, ya.”

“Emangnya di UKS gak ada obat?”

Narenza menggeleng. “Gue denger sih gak ada, lebih tepatnya lagi abis stok.”

“Lah, anjir!”

“Udah, sana. Sebelum masuk.”

“Kembaliannya?”

“Kalau ada lebih ambil aja buat lo.”

“Ayay kapten!” Setelah itu Rachna pun pergi melesat dari hadapan Narenza menuju kantin selagi pembelajaran kedua belum dimulai. Iya, mata pelajaran pertama mereka mendapat jam kosong.

RACHNA, LO MAU KEMANA?!

URUSAN BISNIS!

SOK IYE BANGET ANJIR!

10 menit kemudian, Rachna kembali sembari membawa sekantong kresek makanan serta minuman. Narenza mengangguk ketika Rachna mengodenya.

Nih, makan dulu.

Tumben?

Gue lagi berbaik hati, Dya.

Curiga gue, Na. Jangan bilang

Iya, iya, Narenza pelakunya.

Disaat itu pula Nandya menoleh menatap Narenza di belakangnya. Narenza tersenyum tipis lalu dengan cepat mengalihkan pandangannya, berpura-pura mengobrol dengan Jevano.

Nandya tersenyum hangat melihat itu, ditatapnya barang belanja yang dibeli Rachna atas suruhan Narenza untuknya.

Terima kasih karena selalu mengerti keadaanku, malaikat penyelamat.

HOMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang