09. Terbongkar

15.2K 1.3K 30
                                    

Biasakan vote terlebih dahulu. Pencet tanda bintang dipojok kiri bagian paling bawah. Vote dikit=slow update. Jadi harus vote terlebih dahulu. Jangan biasakan jadi silent reader yang tidak berguna.

Mau ngingetin lagi, jangan lupa nabung buat jemput Akbar. Aku bakal kecewa banget kalau kali ini novel akbar gak ada yang beli lagi kayak novel Kahfi kmrin, aku udah capek revisi disela² kesibukan hapalan sekolah. Jadi tolong hargai, aku juga udah mulai nabung buat beli novel ku sendiri sebagai bentuk aku ngehargain ketikan aku. Tenang, ada part 21+ nya kok di wp, dijamin sukak.

Ayo, mulai cerita nya!

HAPPY READING

Setelah keributan kemarin, Abim pergi dan sampai pagi ini tidak pulang. Ia tidur dikosan lama milik nya, pagi-pagi sekali Abim sudah bersiap-siap untuk sekolah. Setelah merasa bagus, Abim memasang sepatu dan menaiki motor nya menuju sekolah. Pagi ini terasa lebih dingin dari biasanya, Abim memelankan laju motor nya karena merasa kedingan akibat tidak memakai jaket.

Setelah beberapa menit menempuh perjalan, akhirnya ia sampai didepan sekolah tepat jam 07:01. Hanya telat satu menit dan untung nya pagar belum dikunci. Abim memarkirkan motor nya, ia melepaskan helm nya dan menaruh nya dimotor. Entah kenapa Abim merasa semua orang menatap kearah nya.

"Apa lo semua liat-liat!?" Semua siswi langsung menunduk karena takut. Abim merasa ada yang aneh, indra penglihat nya langsung menangkap sebuah mobil hitam yang sedikit familiar. Sial, itu mobil Kenzie.

Firasat buruk tiba-tiba muncul kala melihat sosok Kenzie yang berjalan kearah nya. Degup gantung Abim berdetak lebih cepat dari biasanya saat Kenzie kini sudah berada didepan nya. Tatapan intimidasi dari lelaki dominan itu tidak bisa Abim hindari.

"Sudah berani tidak pulang ke rumah, Abim Rajasha?" Kenzie berucap dengan menyebut nama panjang Abim namun mengganti marga anak itu menjadi Rajasha.

"Nama lengkap gue Abim Kavindra, bukan Rajasha." Abim menjawab Kenzie dengan penuh penekanan.

"Pelacur kecil saya sudah berani membatah, hm?" Kenzie memajukan wajah nya membuat Abim mundur satu langkah. Keduanya kini menjadi sorotan para murid lain nya.

"Jangan berani-berani bikin onar disekolah gue, Kenzie!" Abim berucap guna memperingati Kenzie. Abim takut Kenzie melakukan hal gila yang mana nantinya akan membuat Abim susah.

Kenzie malah tersenyum penuh rencana, ia menarik pinggang Abim membuat anak itu kini berada didekapan nya. Beberapa murid terkejut dan sampai ada yang heboh, murid laki-laki lain nya ada yang menatap jijik kearah Abim. Sedangkan Abim langsung memukul wajah Kenzie membuat sang empu kesakitan.

Karena kesal, Kenzie mencium Abim yang mana langsung membuat semua orang heboh. Abim berusaha memberontak, tapi tidak bohong jika kali ini tenaga Kenzie benar-benar lebih kuat daripada dirinya. Setelah berhasil mendorong Kenzie, Abim menatap laki-laki itu penuh dendam.

"Dia-" Kenzie menunjuk Abim, ia menatap seluruh murid yang sedari tadi menyaksikan mereka berdua.

"Adalah seorang laki-laki yang sudah saya nikahi, dan dia adalah istri laki-laki saya." Ungkapan Kenzie benar-benar membuat semua orang kaget begitupun dengan Abim. Anak itu terlihat mematung, ia menatap seluruh murid yang mulai berbisik-bisik tentang dirinya.

Kenzie tersenyum miring, ia akhirnya pergi meninggalkan Abim yang kini nampak malu. Ingin rasanya menangis dan memukul Kenzie hingga laki-laki itu mati. Mata Abim langsung teralihkan pada ketiga sahabat nya yang saat ini menatap kecewa pada nya. Hancur sudah dunia Abim.

•••••••

"LO GILA ANJING! MAU LO APA SIH? GAK CUKUP NGEBUNUH ORANG TUA GUE DAN SEKARANG LO NGERUSAK MASA DEPAN GUE!" Abim berteriak marah pada Kenzie.

Tadi, setelah berita tersebar. Abim benar-benar dikucil kan,  ia juga langsung dipanggil keruang kepala sekolah dan yah, Abim dikeluarkan dari sekolah karena melanggar peraturan. Anak sekolah seperti dirinya dilarang menikah, dan juga Abim menikahi seorang laki-laki. Bukan perempuan, hal itu tentu juga menjadi alasan sekolah mengeluarkan nya.

"Lo mau ngehancurin gue gimana lagi?" Abim terduduk lesu dikeramik, ia menangis, marah, kesal. Rasanya bercampur aduk, bingung harus melampiaskan nya bagaimana lagi.

"Itu adalah hukuman karena kamu sudah berani membantah saya, untuk kedepan nya belajar lah jadi seorang pelacur yang penurut."

-BERSAMBUNG-

vote, komen, and share. terimakasih

Married To The CEO [BxB | End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang