03. Random

17.7K 1.7K 107
                                    

USAHAKAN VOTE! SETIDAKNYA VOTE UNTUK MENGHARGAI PENULIS! LO DAPAT BACAAN GRATIS GW DAPAT VOTE! GAK TAU CARA NGE VOTE? PERLU GW KASIH TUTOR!?

-HAPPY READING-


Abim menatap Kenzie dengan datar. Lihat, gara-gara lelaki itu dirinya sekarang menjadi pusat perhatian satu sekolah. Abim yang dikenal orang-orang adalah Abim yang sederhana, dirinya terbiasa memakai motor ke sekolah daripada mobil.

Beberapa teman nya mengintip dibalik semak-semak menyaksikan perdebatan Abim dan Kenzie yang terlihat menyenangkan. Abim telihat memelototi Kenzie yang tengah membenarkan dasi serta baju nya.

"Kalau sekolah tuh baju dimasukin." Nasehatnya.

Kenzie memasukan baju Abim yang keluaran. Lelaki itu dengan sengaja meremas sesuatu disana membuat Abim dengan reflek memukul kepala Kenzie.

"Anjing!" Umpat nya membuat Kenzie terkekeh geli.

"Abim homo?" Tanya Fazri pada Ghani.

"Kayaknya (?)" Jawab Ghani tetap pokus pada interaksi Kenzie dan Abim.

"Anjay humu🤟" Celutuk Madan membuat Fazri dan Ghani beralih menatapnya.

"Samperin gas?" Saran Fazri menatap kedua teman nya secara bergantian.

Mereka bertiga berjalan menghampiri Abim, menatap Abim yang tengah asik beradu argumen dengan Kenzie.

"Misi om." Ucap Madan membuat atensi Abim teralihkan. Ia menatap kaget kearah tiga teman nya yang saat ini menyengir tanpa dosa kearah nya.

"Mereka teman kamu?" Tanya Kenzie namun tidak direspon oleh Abim. Anak itu terlihat memelototi tiga temannya, menyuruh mereka bertiga pergi dengan bahasa isyarat. Lebih tepatnya bahasa yang tidak dipahami oleh temannya.

"Apasih, gila lo?" Kesal Ghani karena tidak paham apa yang ingin dikatakan Abim.

"Om teh, saha?" Tanya Madan memberanikan diri.

"Saya? Suam-"

"DIA OM GUE!" Potong Abim dengan cepat, ia membekap mulut Kenzie dan memelototi lelaki tersebut.

"Baru tau kalau lo punya om Bim." Celutuk Fazri, mengelus dagu nya sembari berpikir.

"Bacot deh, ayo ke kelas. Ngapain diparkiran." Kata Abim mengalihkan topik. Ia dengan cepat menggandeng kedua tangan temannya dan berlalu pergi diikut dengan Madan.

Kenzie yang melihat itu hanya terkekeh geli, ia melirik ponselnya yang bergetak dan melihat notif siapa yang masuk.

Dear

Sayang, kamu ke kantor kan?
Aku udah kangen banget tau

Sesaat, Kenzie tersenyum manis. Melupakan suatu fakta bahwa dirinya sudah menikah.

•••••••••

Kenzie memeluk seorang wanita yang saat ini sedang berdiri membersihkan meja kantornya. Wanita itu tersenyum, berbalik badan dan mengecup singkat bibir Kenzie.

Chaca Anjelina pacar Kenzie yang saat ini menjabat sebagai sekretaris nya dikantor. [Sengaja nyamain nama cewe gatel nya dri crt kahfi ama akbar trs nyampe sini]

"Miss you daddy Ken." Ucap nya dengan nada manja yang mana membual mual. Berbeda dengan Kenzie, pria itu justru tersenyum mendengar Chaca memanggil nya dengan sebutan 'Daddy'.

Tangan Chaca dengan santainya meraba bagian tubuh Kenzie. Tangannya merayap ke bagian selangkang namun ditahan oleh Kenzie.

"No Dear. Saya harus segera pulang." Ucap Kenzie.

"Why? Kita baru ketemu loh." Ujar Chaca memasang wajah cemberut.

"Saya baru menikah, tidak mungkin langsung bermain dengan orang lain." Jawab Kenzie, ia menjauhkan tangan Chaca dan mengecup singkat pipi wanita itu sebelum pergi.

Melihat Kenzie yang terkesan menjauhinya itu tentu membuat Chaca marah dan gelisah secara bersamaan.

"Ck, sialan."

••••••••

18:30

Kenzie memasuki rumah, menatap sekeliling yang gelap karena lampu yang tidak hidup. Kaki nya melangkah kedapur saat indra penciuman nya mencium bau makanan.

Sesampainya didapur, dirinya disuguhkan Abim yang sedang memasak dengan menggunakan calmek dan celana pendek sepaha. Anak itu tidak mengenakan atasan, hanya celmek yang menutupi nya.

"Shit!" Kenzie meringis melihat penampilan Abim saat ini.

Ia berjalan dengan pelan tanpa menimbulkan suara. Memeluk Abim dari belakang membuat sang empu berjengkit kaget. Abim berbalik, menatap kaget kearah Kenzie.

"Lepas!" Ucapnya berusaha mendorong Kenzie.

"You are very sexy baby." Ucap nya berbisik pelan ditelinga Abim, menjilat lembut telinga itu. Hal yang dilakukan Kenzie tentu memberikan efek aneh pada Abim.

"Lepasin gue! Itu kompornya belum mati, nanti rumah lo kebakaran gimn?" Kata Abim mencari alasan.

Kenzie dengan santainya mematikan kompor dan tersenyum kearah Abim. Ia mengecup singkat bibir anak itu yang mana lagi-lagi membuat Abim kaget. Abim refleks menepuk bibir Kenzie cukup buat.

"Sakit baby."

Abim bergidik ngeri mendengar Kenzie yang mengucapkan kata 'baby' padanya. Dirinya harus memikirkan cara agar lepas dari pelukan Kenzie. Belum sempat berpikir jauh, Kenzie lebih dulu melayangkan pukulan pada pipi pantat Abim.

Plak!

"Ahhh!"

Suara desahan yang refleks itu membuat Abim kaget. Ia membekap mulutnya dan menatap marah kearah Kenzie.

"Sialan lo anjing!"

"Pantat kamu bahkan lebih sintal daripada punya perempuan. Bagaimana jika saya merasakan nya kapan-kapan?"

-BERSAMBUNG-

Married To The CEO [BxB | End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang