Biasakan vote terlebih dahulu. Pencet tanda bintang dipojok kiri bagian paling bawah. Vote dikit=slow update. Jadi harus vote terlebih dahulu. Jangan biasakan jadi silent reader yang tidak berguna.
-HAPPY READING-
Abim menuruni anak tangga dengan tergesa-gesa, ia memasang jaket kulit milik nya. Menyisir rambut nya yang sedikit berantakan. Malam ini mungkin suasana hati Abim sedikit lebih baik daripada biasanya.
"Mau kemana kamu?" Tanya Chaca yang baru saja datang dari dapur dengan sepiring buah mangga yang sudah dikupas.
"Bukan urusan lo." Jawab Abim lalu pergi begitu saja meninggalkan Chaca.
Abim mengeluarkan motor nya yang sudah lama tidak ia sentuh, untung nya penjaga rumah Kenzie dengan rajin membersihkan motor nya seminggu sekali agar tidak berdebu. Sebenarnya, rumah yang saat ini Abim dan Kenzie tinggali adalah mahar pernikahan yang diberikan oleh Kenzie. Kenzie sengaja mengajak Abim tinggal dirumah ini daripada di mansion pribadi milik Kenzie. Rumah ini terkesan lebih nyaman dan tidak terlalu mewah, mungkin itu salah satu alasan Abim menyukai rumah ini.
Abim mengendarai motor milik nya, melakukan motor tersebut dengan kecepatan penuh. Setelah menempuh perjalanan yang cukup lama, Abim akhirnya sampai diarena balap biasanya. Terlihat diujung sana Alandra yang tengah berdiri melampai kearah nya dengan Ghani yang berdiri disamping nya.
Abim berjalan kearah mereka, melakukan tos ala pria. Abim melirik kearah Ghani yang sedikit berbeda dari biasanya, tubuh anak itu terlihat lebih berisi daripada sebelum nya. Wajah nya pun sedikit berseri-seri.
"Gan, lo apa kabar akhir-akhir ini?" Tanya Abim sedikit penasaran.
"Gue? Biasa-biasa aja tuh." Jawab Ghani bingung, pasal nya Abim jarang bertanya seperti itu.
"Btw, laki lo nikah lagi kan?" Ghani mengalihkan topik, memulai pembicaraan yang sedikit sensitif.
"Gitulah, muak banget gue liat cewe ulet kayak dia. Udah tua masih pick me." Jawab Abim sewot. Alandra terlihat terkekeh geli dan merangkul Abim, ia merangkul bahu Abim membuat anak itu berdecak pelan.
"Kalau Kenzie aja bisa punya dua bini, kenapa lo gal bisa punya dua laki juga?"
•••••••
"Apa? Honeymoon?" Abim baru saja sampai rumah pagi ini setelah tadi semalaman berada dirumah Ghani dan mendengarkan curhatan anak itu. Ini masih pagi, dan Chaca sudah membuat keributan. Bahkan Kenzie baru saja pulang subuh tadi dan pagi ini hendak berangkat kerja kembali. Namun tertahan karena Chaca.
"Lo gila? Istri siri aja minta Honeymoon, lagi hamil tuh. Honeymoon apa nya? Kalau kelamin lo emang gatel, garuk aja pake gosokan toilet. Gak usah sok honeymoon segala." Abim menyahut dengan nada yang kesal, kalimat nya terkesan sedikit pedas.
"Apa sih masalah nya sama kamu? Iri yah? Kamu gak pernah diajak Honeymoon sama mas Kenzie kan?" Tanya Chaca, ia menatap angkuh kearah Abim.
"Ngapain honeymoon kalau Kenzie bisa nyentuh gue tiap malam? Emang lo yang punya lobang tapi udah longgar?" Tak mau kalah, Abim menyindir Chaca secara terang-terangan.
"Apa kamu bilang!?" Chaca berjalan mendekati Abim, berniat menjambak Abim namun lebih dulu dihalangi oleh Kenzie. Pria itu menatap Chaca dengan wajah yang terlihat menahan amarah.
Diri nya sedang lelah, bagaimana wanita itu malah mengajukan permintaan untuk Honeymoon? Honeymoon pun untuk apa jika Kenzie saja tidak bernafsu pada Chaca? Semua akan sia-sia saja. Dan lihat, Chaca malah berdebat dengan Abim.
"Sudah cukup, saya sedang lelah. Apa kalian tidak bisa tidak meributkan semua hal?" Ucap Kenzie dengan nada yang sedikit kesal.
"Kok kamu gitu sih mas!?" Ucap Chaca kesal, ia melipat tangan nya di dada dan menata Kenzie kesal.
"Aku pokoknya mau honeymoon!" Kenzie menghela napas lelah, ia melirik Abim yang terlihat menatap nya kesal.
"Jika kamu memang kukuh untuk honeymoon, kita akan honeymoon bertiga. Suka atau tidak, Abim harus ikut."
-BERSAMBUNG-
makasih yang udah vote😍 vote nya yang nyampe 100 itu aja bisa bikin gw seneng banget. ayo dong vote terus, jangan jadi silent readers. kalau masih banyak silent readers tak kasih sad end aja nih😝
spam komen→
KAMU SEDANG MEMBACA
Married To The CEO [BxB | End]
RandomKehidupan bebas Abim berubah setelah dirinya menikah dengan seorang CEO kaya raya. Melunasi hutang sang Ayah dengan cara menikahi sang CEO, Abim yang biasa selalu bersikap semena-mena kini harus patuh pada titah orang yang saat ini jadi suami nya. ...