20. Hilang nya ketenangan rumah

11.6K 1K 27
                                    

Biasakan vote terlebih dahulu. Pencet tanda bintang dipojok kiri bagian paling bawah. Vote dikit=slow update. Jadi harus vote terlebih dahulu. Jangan biasakan jadi silent reader yang tidak berguna.

-HAPPY READING-

"Mas, besok jadwal aku chek up. Aku mau kamu nemenin aku." Ucap Chaca, saat ini ia sedang bergelanyut manja pada Kenzie yang baru saja pulang dari kantor

"Saya ada pertemuan besok pagi, kamu pergi bersama Joardan. Saya akan menyusul setelah pekerjaan saya selesai." Ucap Kenzie, ia tersenyum kala mata nya melihat Abim yang mendekat kearah nya. Abim mengambil jas yang tersampir di tangan Kenzie, hal itu membuat Chaca berdecih.

"Sok banget kamu ini." Cibir Chaca membuat Abim memutar bola mata nya malas.

"Suka-suka gue lah, iri aja lo." Jawab Abim, ia menarik Kenzie membuat laki-laki itu melepaskan tangan Chaca yang memeluk nya dari samping.

"Kamu apaan sih mas!" Kesal Chaca, pasal nya Kenzie melepaskan pelukan nya dan lebih memilih memeluk Abim. Sedangkan Abim menatap Chaca dengan pandangan yang mengejek, ia bahkan tidak segan mencium bibir Kenzie dihadapan Chaca.

"Argh, perut aku sakit mas." Chaca memegang perut nya, ekspresi nya terlihat menahan sakit yang sedikit dibuat-buat. Abim hanya menghela napas kasar, wanita caper yang gatal. Pikir Abim.

Kenzie menghampiri Chaca, membuat wanita itu langsung menjatuhkan tubuh nya membuat Kenzie langsung menahan nya. Terlihat dari wajah Kenzie yang tidak nyaman dengan apa yang dilakukan Chaca.

"Saya papah kamu ke kamar." Ucap Kenzie.

"Aku gak kuat jalan mas, tolong gendong aku." Pinta Chaca, yang pasti nya hal mustahil untuk Kenzie kabul kan.

Kenzie hanya diam, ia tetap memapapah Chaca dengan pelan dan membawa perempuan itu ke kamar tamu. Sejak kejadian waktu itu, Chaca ditempatkan dikamar tamu. Awalnya wanita itu menolak keras, ia ingin tidur satu kamar dengan Kenzie. Namun apa yang bisa dipaksakan, Kenzie tetap membantah dengan segala alasan. Sedangkan Abim, ia tidur di kamar yang dulu. Tepat disebelah kamar Kenzie, mereka bertiga tidur terpisah agar adil, namun kenyataan nya Kenzie tetap tidur dengan Abim.

Abim menahan tawa kala Chaca hanya dipapah oleh Kenzie, jika itu Abim yang mengeluh pasti laki-laki itu tidak akan ragu untuk langsung menggendong nya. Setelah Kenzie masuk ke kamar, Abim terdiam dengan tangan yang menyentuh perut nya sendiri. Jika dia perempuan, pasti sudah bisa memberikan keturunan untuk Kenzie.

•••••••••

"Mas! Kamu harus tidur sama aku malam ini, aku istri kamu mas. Dari sejak kita nikah kamu gak pernah nyentuh aku." Ucap Chaca, menahan lengan Kenzie yang hendak pergi ke kamar.

"Kamu sedang hamil, bagaimana bisa saya menyetubuhi wanita yang sedang hamil?" Jawab Kenzie dengan nada yang sedikit frustasi. Chaca terlalu menguras bangak energinya, wanita itu selalu memperdebatkan hal yang tentu nya tidak Kenzie sukai.

"Memang nya kenapa? Kita bisa main pelan-pelan kok, kalau kamu gak puas aku bisa pakai mulut aku mas!" Kata Chaca, kekuh untuk membuat Kenzie tidur bersama nya.

"Mas, ayolah. Sentuh aku." Tangan Chaca dengan kurang ajar nya menyentuh kejantanan Kenzie yang masih tidur. Kalau pun Chaca bersikeras untuk tidur dengan nya, itu juga tidak bisa karena milik Kenzie tidak akan bisa bangun hanya karena rangsangan dari wanita itu. Bahkan terakhir kali mereka bermain dulu, Kenzie harus membayangkan Abim agar milik nya terbangun.

"Stop!" Kenzie dengan kasar menghempaskan tangan Chaca membuat wanita itu terkejut.

"Kamu melewati batas mu Chaca. Jangan hanya karena saya memperlakukan kamu dengan baik kamu bertindak semau mu, saya bisa saja langsung membunuh mu dan bayi yang ada didalam perut mu itu sekarang juga." Ancam Kenzie, ia langsung pergi menaiki anak tangga dan masuk ke kamar Abim.

"Sialan kamu mas, lihat apa yang akan aku lakukan pada laki-laki kesayangan kamu itu."

-BERSAMBUNG-

miris banget ngeliat vote nya sekarang, viwers nyampe 400 tapi vote stuck di 70 an. pantek, lo pikir ngetik ini sebentar? walaupun singkat ini ngetik paling lama butuh waktu 30 menit, belum lagi kalau ide nya mampet. gak tau lagi silent readers naruh otak nya dimana, ngerasa gak dihargain banget gw. capek² ngetik ternyata feedback nya segitu doang. jadi males banget nulis, beneran deh kalau bukan karena mau cepet namatin cerita ini gw bakal slow update banget.

Married To The CEO [BxB | End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang