10. Kekangan dari Kenzie

15.5K 1.1K 15
                                    

Biasakan vote terlebih dahulu. Pencet tanda bintang dipojok kiri bagian paling bawah. Vote dikit=slow update. Jadi harus vote terlebih dahulu. Jangan biasakan jadi silent reader yang tidak berguna.

Mau ngingetin lagi, jangan lupa nabung buat jemput Akbar. Ayo, mulai cerita nya!

HAPPY READING

Sudah 1 minggu Abim hanya berada di mansion Kenzie tanpa melakukan apapu. Ia benar-benar berhenti sekolah, mau sekolah pun dimana lagi? Berita tentang dirinya benar-benar tersebar hampir dibeberapa sekolah lain nya. Abim juga tidak berani keluar mansion, ia takut dan sedikit malu.

Beberapa hari ini Abim benar-benar dikekang oleh Kenzie. Sejak kejadian kemarin, hubungan kedua nya bahkan lebih buruk daripada sebelum nya. Sering kali Abim kelepasan dan hampir memukul Kenzie, untung nya laki-laki itu memiliki reflek yang bagus.

Hari ini entah mengapa Kenzie pulang lebih awal, lelaki itu kini baru saja memasuki rumah dan melepaskan jas nya. Melirik keseluruhan penjuru rumah mencari keberadaan Abim. Mata Kenzie langsung mendapati Abim yang baru saja datang dari arah dapur, anak itu hanya memakai kaos baju milik Kenzie yang kebesaran serta celana kolor saja.

"Kamu tidak memiliki baju lagi?" Suara Kenzie membuat Abim menoleh. Anak itu langsung menatap dirinya sendiri, apa yang salah pada baju nya? Pikir Abim bingung.

"Ngapasih, gue pake baju lo aja salah gitu?" Tanya Abim kesal, ia berjalan dengan menghentakan kaki nya.

"Pelit bener," Anak itu melepaskan kaos baju nya dan melempar nya kearah Kenzie.

"Makan tuh baju!" Ucap nya sewot, Abim baru saja ingin kembali kekamar namun tangan nya lebih dulu ditahan oleh Kenzie.

"Saya bertanya, 'apakah kamu tidak memiliki baju?' Saya tidak menyuruh kamu melepaskan baju sialan ini." Kenzie menarik Abim, memeluk pinggang anak itu. Tangan nya mengelus lembut punggung Abim yang tidak tertutup apapun.

"Lepas." Desis Abim.

"Tidak, saya menginginkan kamu." Ucap Kenzie, ia menciumi leher Abim membuat anak itu sedikit kewalahan.

"Ajak jalang lo main, kenapa ngelampiasin nafsu lo ke gue?"

"Karena hanya kamu yang bisa membuat saya puas."

•••••••

Saat ini jam menunjukkan pukul 22:00, Abim mengendap-endap untuk keluar dari rumah. Hanya tengah malam seperti ini Abim bisa keluar tanpa harus takut atau malu untuk dilihat oleh orang-orang. Abim memakai jaket kulit kesayangan milik nya, ia melirik keseluruhan penjuru mansion yang lumayan sepi dan remang-remang karena lampu yang dimatikan.

"Ingin pergi lagi, hm? Bocah nakal." Abim yang baru saja ingin membuka pintu mansion kini terhenti akibat suara dari seseorang yang ia kenal.

Lampu tiba-tiba hidup, Abim menatap banyak nya para bodyguard Kenzie berjagaan di sudut-sudut ruangan. Sialan, jadi daritadi Abim sudah ketahuan? Ia sudah bangga karena hampir berhasil keluar.

"Gue mau keluar, Ken." Abim berucap dengan wajah yang memelas. Ia menatap Kenzie yang saat ini duduk disofa dengan mengapit rokok di sela jari nya.

"Saya tidak memberikan kamu izin keluar." Jawab Kenzie dengan santai, ia menghembuskan asap rokok tersebut.

"Ayolah, gue capek lo larang ini itu mulu." Abim berusaha berbicara dengan baik.

"Ingat, kamu disini hanya sebagian mainan saya. Dan kamu hanya seorang pemuas nafsu saya." Jawaban dari Kenzie tentu membuat Abim marah.

"Lo pikir gue jalang!?"

"Semacam itu, kamu tidak terima?"

"Sialan!" Desis Abim.

"Kembali kekamar mu atau kamu saya hukum."

-BERSAMBUNG-

annyeong, jangan lupa vote and komen. dadahhhhh

Married To The CEO [BxB | End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang