Biasakan vote terlebih dahulu. Pencet tanda bintang dipojok kiri bagian paling bawah. Vote dikit=slow update. Jadi harus vote terlebih dahulu. Jangan biasakan jadi silent reader yang tidak berguna.
Anw, jangan lupa nabung buat jemput akbar, kahfi, azaska sama alfaza setelah pemilu nanti.
-HAPPY READING-
Setelah pagi nya tiba, Abim tidak menunjukkan tanda-tanda bangun. Setelah berdiskusi dengan Dokter yang menangani, Kenzie dan Joardan dengan cepat memindahkan Abim kerumah sakit yang lebih besar. Kenzie awal nya ingin menggunakan mobil sendiri, namun Dokter menyarankan untuk memakai ambulans.
Setelah menempuh perjalanan yang lumayan lama, ketiga nya kini sudah sampai dirumah sakit Harapan Bangsa. Abim dipindahkan keruang inap VIP. Kenzie rela meninggalkan semua kerjaan nya guna menjaga Abim dan menunggu anak itu membuka mata nya. Mata indah yang kini tertutup.
Seorang Dokter laki-laki memasuki ruangan, menyapa Kenzie dengan ramah meskipun tidak digubris oleh sang empu. Melihat tidak ada nya respon membuat Dokter itu hanya tersenyum. Lelaki itu hanya diam sadari pagi tadi hingga menjelang siang, menatap dan menggenggam tangan Abim.
"Pak Kenzie, izinkan saya untuk memberi tahu keadaan Abim." Ucap sang Dokter, panggil saja Dokter Jae. Terlihat Kenzie yang mengangkat wajahnya dan menatap penuh harap kearah Dokter Jae.
"Seperti nya benturan dikepala Abim sedikit parah hingga menyebabkan sebuah kerusakan diotak nya. Abim koma, atau mungkin pada kasus nya Abim tidur. Tapi kami tidak bisa memastikan itu akan lama atau hanya sebentar." Penjelasan Dokter Jae mampu membuat Kenzie bingung harus bagaimana lagi.
"Abim, apakah tidur mu begitu nyenyak?" Kenzie menggenggam tangan Abim dan mencium nya lembut.
Pintu ruangan terbuka menampilkan sosok Chaca yang berdiri dengan baju yang sedikit ketat, memperlihatkan perut nya yang mulai buncit. Disamping nya ada Joardan yang menatap Kenzie meminta maaf.
"Ada urusan apa kesini?" Tanya Kenzie.
"Aku gak bermaksud mengganggu kesedihan kamu atas seorang anak yang kini tengah terbaring itu. Tapi ada satu hal yang harus kamu ketahui, Mama kamu akan kembali dan besok akan mendarat di bandara." Ucapan Chaca membuat Kenzie langsung bangkit dari kursi nya, menatap Chaca dengan serius.
"Kamu bercanda?" Tanya nya. Terselip amarah di nada bicara nya. Orang itu kembali, seseorang yang memegang penuh kendali akan diri Kenzie dan semua aset milik nya. Ratu nya Rajasha, Charlatte Rajasha. Seorang Ibu, sekaligus seorang Ayah bagi Kenzie.
"Mama akan marah besar jika tau kamu menikah dengan seorang laki-laki, Kenzie." Chaca menatap Kenzie dengan angkuh. Akhirnya, seseorang yang bisa memisahkan Abim dan Kenzie hadir. Ini mungkin adalah awal bagi Chaca untuk memiliki Kenzie sepenuh nya.
"Jika kamu ingin Abim tetap ingin, bilang sama Mama kamu kalau kamu hanya menikahi aku dan untuk itu ceraikan Abim."
"Kamu gila? Bagaimana saya menggugat Abim kala dia tengah tidak sadarkan diri!?" Kenzie menaikan nada bicara nya, menatap Chaca penuh permusuhan.
Kenzie tidak mungkin meninggalkan Abim, Kenzie tidak bisa dan tidak akan pernah meninggalkan Abim. Meski ia nanti nya harus merelakan semua aset milik nya, Kenzie akan melakukan itu asal Abim tidak pergi. Tapi saat ini, anak itu bahkan belum membuka mata nya dan tidak tau kapan mata indah itu akan terbuka lagi. Memancarkan kebahagiaan untuk Kenzie.
"Jika kamu tidak ingin, aku tinggal bilang pada Mama kalau kamu menikahi seorang laki-laki." Ancam Chaca membuat Kenzie menggepalkan tangan nya.
"Beri saya waktu sampai Abim sadarkan diri. Sementara itu, saya akan bersandiwara dan saya harap kamu mengikuti sandiwara saya."
-BERSAMBUNG-
mwehehe, pendek. maafin, nanti ada ide gw ketik lagi. mentok soal nya.
spam next→
![](https://img.wattpad.com/cover/332825695-288-k391585.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Married To The CEO [BxB | End]
RandomKehidupan bebas Abim berubah setelah dirinya menikah dengan seorang CEO kaya raya. Melunasi hutang sang Ayah dengan cara menikahi sang CEO, Abim yang biasa selalu bersikap semena-mena kini harus patuh pada titah orang yang saat ini jadi suami nya. ...