24 || Ungkapan

242K 15.4K 6.9K
                                    


Makasihh buat yang nungguin aku update 😭💘

Aku baru selesai naskahan. Niatnya mau update cepat tapi satu rumah aku menularkan virus batuk yg menyebalkan. Bengek parah diri ini🙏

*****

"Jadi Kak Alga suka sama aku? Ah yang bener," Asya mencolek-colek pinggang Alga, membuat cowok itu menghela nafas panjang dan akhirnya menarik tangannya di wajah gadis itu.

"Harus apa biar lo percaya?"

Asya mengetuk dagunya. "Coba kayang sambil gong-gong," ucapnya setelah berfikir. "Atau cosplay kucing garong, deh."

"Kenapa harus hewan lemah kaya gitu kalau gue bisa jadi harimau?"

"Harimau emang bisa apa? Bisa makan doang, mana berisik!"

"Bisa nerkam lo, sayang," bisik Alga lalu mendaratkan kecupan singkat di pipi kanan Asya. "Kaya gini."

"AH! GANJEN!" pekik Asya membuat Alga tertawa pelan. "KAK ALGA GANJEN!"

"Cuma ke lo," ucap Alga.

Alga beranjak berdiri dan memasukan sebelah tangannya ke saku celana. Cowok itu menatap Asya kembali. "Bangun. Di sini panas."

Asya menatap ke atas melihat langit yang sangat terang. Pukul segini matahari memang sedang panas-panasnya.

Tanpa Alga duga, gadis itu mengulurkan kedua tangannya dan menyengir. "Gendong."

Alga langsung berjongkok di hadapan Asya. Memberikan punggungnya untuk dinaiki secara sukarela. Padahal Asya hanya bercanda. Namun dengan senang hati Asya naik ke atasnya. Melingkarkan lengan di leher Alga dan menyandarkan pipinya di pundak kekar itu.

"Kak Alga jangan diem-diem lagi. Kalau aku salah dimarahin. Jangan didiemin," tiba-tiba Asya merasa kesal, ia mencubit leher Alga yang bisa ia gapai. "Paham gak?"

"Paham, sayang."

Wajah Asya bersemu. "Jangan sayang-sayang terus dong!" cubitannya makin keras namun Alga tidak menampilkan reaksi apa-apa seolah itu tidak sakit sama sekali. "Aku kan malu," cicit Asya.

"Seorang Asya?" ejek Alga membuat Asya makin kesal.

"Nyebelin!"

Alga tersenyum tipis. "Gue fikir lo bakal takut sama gue kalau liat gue marah. Jadi gue milih diem. Gue gak mau lo takut sama gue, Sya. Gue cuma mau nunjukin semua hal manis, bukan hal mengerikan. Maaf kalau sering bikin lo salah paham."

Alga tau ia bisa saja melukai Asya karena beberapa kali hampir melakukannya meski dengan perkataannya. Karena itu, ia memilih diam setiap kali berkemungkinan meledak. Alga tidak ingin Asya menjadi sasarannya.

Langkah Alga memelan saat mereka sampai di pertengahan tangga. Alga menurunkan Asya dan mendudukkannya di tangga yang lebih atas. Alga berjongkok dengan satu kaki sementara kedua matanya menatap Asya serius.

"Apa?" tanya Asya menahan gugup ditatap sedemikian rupa.

"Gue suka sama lo," ungkap Alga. Mimik mukanya sangat serius, tidak ada kebohongan di matanya.

"Aku tau," jawab Asya. "Tadi kan kita udah ngomongin itu."

Asya menunduk saat Alga menggenggam salah satu tangannya. Kini Asya tidak berani menatap mata Alga karena ia rasa ada yang salah dengan jantungnya yang terus berdebar aneh.

ALGASYA ; STEP BROTHER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang