32 || Obsessed

304K 16.2K 9.5K
                                    


Hayoo siapa yang bolak-balik wattpad nungguin update Algasya?!

Happy reading! Jangan lupa vote dan follow aku dulu supaya dapet terus notif updatenyaa.

****

Alga memarkirkan mobilnya. Dengan jaket denim dan topi hitam yang melekat, ia melangkah memasuki sebuah bar mewah langganannya. Begitu masuk, sosok Aji dan Ethan yang terlihat membuat Alga segera menghampiri mereka.

"Ada apa?" tanya Alga tanpa basa-basi. Ia menatap arlojinya. Sebentar lagi ia harus pergi untuk memenuhi undangan makan malam Renata.

Aji maupun Ethan menatapnya acuh tak acuh. Keduanya tidak terlihat seperti biasanya yang memasang tampang bodoh. Kini tidak ada ekspresi berarti di wajah keduanya.

"Al?" suara Aji terdengar. "Lo anggap kita apa sebenarnya selama ini?"

Kening Alga berkerut dalam. Pertanyaan seperti ini baru pertama kali ia dengar setelah hampir tiga tahun mereka berteman.

"Gue bahkan gak yakin nama kita berdua ada di dalam kamus hidup lo," ucap Aji pelan. "Harusnya dari awal gue sadar kalau lo nggak butuh orang kaya gue dan Aji sebagai sahabat. Lo cuma butuh kita untuk suruhan dan bawahan lo aja kan?"

Alga diam menatap mereka. Kedua matanya masih menampilkan sorot tenang meski emosi sudah tergambar jelas di kedua temannya.

"Gue gak pernah nuntut lo apa-apa. Gue bahkan gak perduli meski lo selalu nutup diri dari kita karena gue berusaha paham sama pikiran lo yang rumit. Lo tau segalanya tentang gue dan Ethan. Sedangkan kita? Bahkan alamat rumah dan cerita hidup lo aja kita nggak tau satu pun!" seru Aji menggebu-gebu.

"Sahabat. Sahabat apaan bangsat! Selain di sekolah atau di bar, kita cuma orang asing," cowok itu berdecih.

Kali ini Ethan angkat bicara. "Gue tau. Asya saudara tiri lo," dengan pandangan dingin ia menatap Alga. "Sekarang semuanya jelas. Lo jatuh cinta ke dia. Itu alasan lo sembunyiin dari dia dari kita kan?"

Sekian lama terdiam, Alga menarik sudut bibirnya. "Kalau gue jatuh cinta ke dia. Apa masalahnya dengan kalian?" ucapnya begitu santai. "Mau gue tidurin dia pun. Itu hak gue."

"Brengsek," umpat Aji. Ia berdiri dan mencengkram kerah Alga, menatapnya geram. "Lo sakit, Al! Lo manfaatin cewek yang gak tau apa-apa buat kepuasan lo!"

Alga sudah menduga ini akan terjadi saat Aji dan Ethan tau hubungannya dan Asya. Tapi sekarang ia tidak lagi perduli. Dengan cara apapun, ia akan mempertahankan gadis itu. Meski harus memaksanya.

"Gue? Manfaatin?" Alga terkekeh lucu. "Dia juga mulai suka dengan perlakuan gue. Dia udah jatuh cinta ke gue."

"Fuck! Otak lo di mana?! Bukan cuma polos, tapi dia masih di bawah umur kalau lo lupa!"

Ethan ikut berdiri. Cowok itu menatap Alga menelisik. "Cuma satu kali gue tau sesuatu tentang lo. Ulang tahun lo terakhir kali, beberapa jam sebelum Papa lo meninggal karena kecelakaan."

Itu kali pertama Aji dan Ethan melihat wajah Papa Alga. Kali pertama mereka diundang ke acara ulang tahun Alga di sebuah hotel mewah.

Ingat, hari ulang tahun Alga adalah hari kematian papa dan mama tirinya.

Alga terkekeh rendah. Ia menunduk untuk menjilat pipi bagian dalamnya. Laki-laki dengan dua tindik hitam itu berucap. "Apa yang lo tau?"

"Hadiah yang lo minta ke Papa lo."

Alga mengangguk kecil. "Jadi ... " ia menatap Ethan dengan seringaian dan berkata berat. "Lo denger semuanya, hm?"

Pada hari ulang tahunnya. Alga mengajukan sebuah permintaan pada sang Papa. Kalimatnya ambigu, namun kini Ethan bisa memahaminya dengan jelas.

ALGASYA ; STEP BROTHER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang